Pp 28 2024
Sejumlah akademisi menilai pembentukan Satgas Iklan Rokok Digital oleh Kemenkes terlalu terburu-buru, minim sosialisasi, dan berpotensi merugikan ekosistem media daring. Kritik diarahkan pada ketidakjelasan definisi hingga lemahnya panduan teknis.


Ribuan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan dan Minuman Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP RTMM SPSI) menggelar aksi unjuk rasa nasional di depan Gedung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jakarta Selatan, Selasa, 10 Oktober 2024.
Foto : Panji Asmoro/TrenAsia


Ekonom Desak Deregulasi PP 28/2024 untuk Tekan Rokok Ilegal dan Shadow Economy
Maraknya rokok ilegal dinilai memperluas shadow economy Indonesia yang nilainya capai 23,8% PDB. Ekonom desak deregulasi PP 28/2024 agar pengawasan lebih efektif dan penerimaan negara tidak terus merugi hingga Rp25 triliun per tahun.


Lindungi Petani, Bupati Klaten Desak Pencabutan Pasal Tembakau dalam PP 28/2024
Regulasi ini dinilai memberikan dampak berantai terhadap sektor pertembakauan, terutama pada posisi petani sebagai pelaku paling rentan dalam rantai produksi.


DPR dan APINDO: Pembatasan GGL di PP 28/2024 Ancam UMKM
Kebijakan pembatasan GGL dalam PP 28/2024 menuai kritik tajam dari DPR dan APINDO. Regulasi ini dinilai membebani UMKM sektor mamin dan berpotensi melemahkan daya beli serta perekonomian nasional.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
