Tren Pasar

Saat Pasar Lesu, INCO, MTEL, dan PNBN Dinilai Punya Ruang Kenaikan

  • Ciptadana Sekuritas merekomendasikan tiga saham pilihan yaitu INCO, MTEL, dan PNBN untuk trading pada 14 November 2025. Ketiganya dinilai berpotensi rebound meski IHSG diprediksi melemah, dengan masing-masing berada di area support penting dan menunjukkan sinyal teknikal positif.
INCO.webp
INCO (https://ik.imagekit.io/tk6ir0e7mng/uploads/2020/04/INCO.jpg?tr=w-995)

JAKARTA, TRENASIA.ID - Riset teknikal Ciptadana Sekuritas Asia pada Jumat, 14 November 2025, menyoroti tiga saham yang diperkirakan menarik untuk aktivitas trading harian, yakni PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), dan PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN). Di tengah analisis tersebut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak melemah sepanjang perdagangan hari ini.

Saham INCO menjadi salah satu fokus utama setelah pada Kamis (13/11) bergerak menguat tipis 0,23% ke posisi Rp4.310. Pergerakan INCO saat ini masih berada dalam pola upward channel yang telah terbentuk sejak terjadi rebound dari level terendah di Rp1.825 pada April 2025. 

Tren penguatan jangka menengah tersebut sempat membawa harga ke level puncak Rp4.800 sebelum akhirnya terkoreksi menuju Rp4.120. Area tersebut kini menjadi batas bawah ascending channel dan menjadi zona support teknikal yang cukup krusial. Ciptadana merekomendasikan strategi buy on weakness di sekitar Rp4.120 dengan batas stop loss di Rp4.080 dan target penguatan ke Rp4.440.

Sementara itu, saham MTEL yang ditutup naik 1,82% ke Rp560 (13/11) dipandang berpeluang melakukan rebound. MTEL masih bergerak di area support penting dan bertahan di atas garis tren jangka panjang. 

Meski momentum jangka pendek terlihat melemah, struktur pergerakan harga dianggap masih terjaga selama MTEL mampu bertahan di atas Rp545. Pola candlestick terbaru menunjukkan adanya upaya rebound dari area tren tersebut. Untuk itu, MTEL direkomendasikan untuk pembelian spekulatif di level Rp560 dengan stop loss di Rp540 dan target profit pada rentang Rp595–Rp610.

Saham PNBN juga masuk daftar rekomendasi setelah pada perdagangan sebelumnya melonjak 4,9% dan ditutup di Rp1.070. Kenaikan tersebut menghasilkan bullish candle dengan volume tinggi, yang menjadi sinyal awal perubahan momentum ke arah positif. PNBN kini mendekati area resistance di Rp1.090 serta garis MA-55. Ciptadana menilai peluang kenaikan masih terbuka, dengan strategi beli pada pelemahan di sekitar Rp1.050, stop loss di Rp1.015, dan target keuntungan di Rp1.120.

Dari sisi pasar yang lebih luas, IHSG tercatat melemah 0,2% ke level 8.372 pada (13/11), meskipun arus modal asing tercatat masuk cukup besar dengan nilai net buy mencapai Rp2,9 triliun. Sektor-sektor utama bergerak di zona merah, dipimpin oleh industrials yang turun 1,5%, diikuti technology yang melemah 1,23%, serta consumer non-cyclicals yang turun 0,62%. Di sisi lain, sektor energy mencatatkan kinerja terbaik dengan kenaikan 1,6%, disusul infrastructures yang menguat 1,25%, serta properties & real estate yang naik 1,01%.

Sejumlah saham berkapitalisasi besar turut menekan indeks, di antaranya BBCA yang turun 1,47% ke Rp8.375, TLKM yang melemah 1,69% ke Rp3.500, serta BMRI yang turun 1,26% ke Rp4.700. Di pasar valuta, rupiah ikut melemah 24 poin ke posisi Rp16.727 per dolar AS.

Secara teknikal, IHSG hari ini diperkirakan bergerak dalam rentang support 8.290 dan resistance 8.444, dengan kecenderungan pergerakan yang masih mengarah ke zona negatif.