Usai Ditangguhkan Setelah Gempa, Twitter Kembali Bisa Digunakan di Turki
- Akses Twitter ke Turki kembali dipulihkan pada Rabu, 8 Februari 2023 waktu setempat

Rizky C. Septania
Author


ISTANBUL- Akses Twitter ke Turki kembali dipulihkan pada Rabu, 8 Februari 2023 waktu setempat.
"Metrik mengkonfirmasi akses ke Twitter sedang dipulihkan di Turki setelah berjam-jam pemfilteran," kata pengamat internet NetBlocks sebagaimana dikutip TrenAsia.com, Jumat 10 Februari 2023.
Akses ke media sosial tersebut dikembalikan menyusul adanya dialog antara perusahaan dan otoritas komunikasi Turki.
- Kalah Gugatan Lawan Tugu Insurance, Citibank Harus Bayar Rp652,06 Miliar
- Kereta Panoramic Masih Banyak Peminat, Ini Jadwal dan Harga Tiketnya
- Baru IPO, Hillcon (HILL) Bidik Pendapatan Naik 2 Kali dan Laba Tembus Rp700 Miliar
- Sering Lupa Nama Padahal Baru Kenalan, Kok Bisa?
Mengutip Reuters Kamis,9 Februari 2023, Wakil Menteri Transportasi dan Infrastruktur Turki Omer Fatih Sayan mengatakan bahwa dalam pembicaraan dengan manajemen Twitter.
Pada pembicaraan sebelumnya, Sayan mengingatkan Twitter tentang tanggung jawabnya dan menyampaikan harapan akan kerja sama dalam memerangi disinformasi saat pekerjaan bantuan gempa berlanjut.
"Tuntutan kami jelas, kerja sama yang kuat terhadap disinformasi dan laporan palsu, tindakan cepat terhadap akun palsu dan tindakan terhadap konten yang dapat merusak ketertiban dan keamanan publik," kata Sayan.
Pada Rabu, Elon Musk mengatakan bahwa perusahaan telah diberitahu oleh pemerintah Turki bahwa akses penuh ke platform media sosial di negara tersebut akan diaktifkan kembali dalam waktu dekat.
"Twitter telah diberi tahu oleh pemerintah Turki bahwa akses akan segera diaktifkan kembali," kata Musk dalam sebuah posting di Twitter, tanpa memberikan rincian lebih lanjut tentang waktunya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, akses Twitter di Turki dibatasi dua hari setelah gempa Turki terjadi.
Padahal, orang-orang Turki menggunakan Twitter sejak gempa untuk memposting informasi tentang orang-orang terkasih yang tidak dapat mereka jangkau termasuk laporan bangunan yang runtuh dan koordinasi untuk bantuan. Karenanya, hal ini menuai protes dari sejumlah oposisi politik, akademisi dan aktivis.
Atas peristiwa yang terjadi, jumlah korban gempa di Turki baik menjadi 12.391 jiwa pada Kamis pagi.

Ananda Astri Dianka
Editor
