<p>JAKARTA - Hari Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang diperingati hari ini menjadi momentum penting untuk menyoroti komitmen perusahaan-perusahaan Indonesia dalam membangun budaya kerja yang aman dan sehat.</p><p>Pada 16 Oktober 2024 lalu, enam perusahaan Indonesia berhasil mengukir prestasi internasional dengan meraih penghargaan bergengsi dari World Safety Organization (WSO) di Kansas City, Amerika Serikat.</p><p>WSO merupakan organisasi keselamatan dunia nirlaba yang didirikan di Filipina pada 1975 sebagai hasil konferensi internasional tentang safety yang diselenggarakan oleh organisasi keselamatan Filipina (<i>Safety Organization of Philipines Inc</i>/SOPI) yang dihadiri oleh lebih dari 1.000 peserta dari 20 negara di dunia. Tujuannya antara lain membudayakan keselamatan di segala aktivitas &nbsp;masyarakat di seluruh dunia.</p><p>Pada 1987, WSO menjadi bagian dari Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk kategori II (non-govermental) dan berkantor pusat di Amerika Serikat. Saat ini WSO memiliki kantor perwakilan di 18 negara, termasuk Indonesia.</p><ul><li>Baca Juga: <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/sejarah-hari-k-3-sedunia-dan-tantangan-keselamatan-kerja-di-era-4-0"><strong>Sejarah Hari K3 Sedunia dan Tantangan Keselamatan Kerja di Era 4.0</strong></a></li></ul><p>Menurut Chairman WSO Indonesia Soehatman Ramli, WSO Indonesia sudah mengirimkan para&nbsp;wakilnya&nbsp;untuk menerima WSO Awards sejak tahun 2017 di Amerika Serikat untuk berbagai kategori mulai dari kategori perusahaan hingga individu. Setidaknya tercatat 16 perusahaan, 5 lembaga pendidikan, 5 individu, dan satu asosiasi/organisasi keselamatan di Indonesia yang meraih penghargaan paling bergengsi di dunia di bidang K3.</p><p>Penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa penerapan praktik K3 di Indonesia semakin diakui di mata dunia. Berikut ini uraian praktik-praktik K3 unggulan dari keenam perusahaan penerima WSO Awards 2024:</p><ul><li>Baca Juga: <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/bahlil-akui-upaya-k-3-di-smelter-kurang-diprioritaskan"><strong>Bahlil Akui Upaya K3 di Smelter Kurang Diprioritaskan</strong></a></li></ul><h2>1. PT Pertamina International Shipping (PIS)</h2><p>Sebagai perusahaan pelayaran energi, PIS mengedepankan keselamatan operasional dengan menerapkan <i>Safety Management System</i> yang ketat di seluruh armadanya. Praktik seperti audit keselamatan berkala, pelatihan tanggap darurat bagi awak kapal, hingga digitalisasi monitoring keselamatan menjadi bagian integral dari upaya mereka mengurangi risiko kecelakaan kerja di laut.</p><h2>2. PT Pertamina Gas (Pertagas)</h2><p>Pertagas, yang bergerak di bidang transportasi dan distribusi gas bumi, menerapkan program <i>Behavior-Based Safety</i> (BBS) untuk mendorong perilaku kerja aman di lapangan. Mereka juga mengembangkan sistem pemantauan berbasis teknologi, seperti penggunaan sensor untuk mendeteksi kebocoran gas dan sistem pemadam otomatis di fasilitas-fasilitas strategis.</p><h2>3. PT Pertamina EP Cepu Zona 13</h2><p>Di sektor hulu minyak dan gas, Pertamina EP Cepu Zona 13 membangun budaya K3 dengan pendekatan "Zero Accident Mindset". Program-program seperti simulasi rutin tanggap darurat, penilaian risiko kerja di semua proyek, serta pemberdayaan <i>safety leader</i> di setiap lini operasional memperkuat ketahanan mereka terhadap risiko kerja.</p><h2>4. PT Brantas Abipraya (Persero)</h2><p>Sebagai perusahaan konstruksi BUMN, Brantas Abipraya dikenal dengan program <i>Safety Golden Rules</i> yang wajib dipatuhi seluruh karyawan dan mitra kerja. Mereka juga aktif menggunakan teknologi Building Information Modeling (BIM) untuk meminimalisir potensi kecelakaan di lokasi proyek, serta rutin melakukan kampanye "Safety Talk" sebelum memulai aktivitas kerja setiap hari.</p><ul><li>Baca Juga: <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/dari-morowali-hingga-bekasi-rentetan-tragedi-kecelakaan-kerja-masih-terjadi"><strong>Dari Morowali hingga Bekasi: Rentetan Tragedi Kecelakaan Kerja Masih Terjadi</strong></a></li></ul><h2>5. PT Putra Perkasa Abadi (PPA)</h2><p>PPA, perusahaan jasa kontraktor pertambangan, mengimplementasikan program "PPA Safety Culture Transformation" yang berfokus pada perubahan perilaku pekerja di lapangan. Melalui pelatihan intensif, sertifikasi kompetensi K3, hingga program <i>safety reward</i>, mereka berhasil menurunkan angka kecelakaan kerja secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.</p><p>PPA diketahui telah menerima beberapa penghargaan dari WSO sebelumnya, termasuk <i>Concerned Company/Corporation Award</i> pada Oktober 2023 di Odessa, Texas, Amerika Serikat. Lalu, penghargaan dari WSO Indonesia Safety Culture Awards (WISCA) 2023 pada kategori <i>Concerned CEO Awards</i> untuk CEO PPA Christianto Setyo. Juga, penghargaan <i>Firefighter Award</i> dari WSO pada tahun 2022.</p><h2>6. PT MRT Jakarta</h2><p>Sebagai operator transportasi massal perkotaan, MRT Jakarta menjadikan keselamatan sebagai prioritas utama, tidak hanya untuk pekerja tetapi juga untuk penumpang. Mereka menerapkan sistem manajemen keselamatan berbasis ISO 45001, melakukan inspeksi keselamatan berkala, menyediakan jalur evakuasi yang jelas di setiap stasiun, serta mengedukasi masyarakat tentang prosedur keselamatan dalam menggunakan MRT.</p><p>Pencapaian keenam perusahaan ini menjadi bukti bahwa praktik baik K3 di Indonesia semakin maju dan adaptif terhadap tantangan global. Pada Hari K3 ini, mari kita jadikan keberhasilan mereka sebagai inspirasi untuk terus memperkuat budaya keselamatan dan kesehatan kerja di seluruh sektor industri nasional.</p>

ANANDA.png

Kapal Tangker PT Pertamina International Shipping (PIS)

Kapal Tangker PT Pertamina International Shipping (PIS).jpeg

Terdapat 16 perusahaan, 5 lembaga pendidikan, 5 individu, dan satu asosiasi/organisasi keselamatan di Indonesia yang meraih penghargaan paling bergengsi di dunia di bidang K3.

Grup Pertamina hingga MRT Jakarta Harumkan Indonesia di Panggung K3 Dunia

Nasional