Kolom & Foto

Crimson Beberkan Rahasia Dan Kiat Menembus Seleksi Kuliah Di Amerika

  • Membaiknya situasi pandemi di seluruh dunia memantik kembali harapan para orang tua untuk memberangkatkan anaknya menempuh pendidikan di universitas terbaik, se
Kirim Crimson - Panji 4.jpg
Country Manager, Indonesia at Crimson Education Vanya Sunanto (kanan)berbincang dengan Academic Advisor Crimson Education Lombardo Goantara(kiri) saat acara konferensi pers Crimson Education dengan tema Strategi Menembus Universitas Terbaik Dunia:Apa yang Harus Dipersiapkan Pelajar Indonesia ? di Jakarta,. Crimson Education memperkenalkan persiapan dan bimbingan yang tepat bagi pelajar Indonesia untuk memasuki perguruan tinggi impiannya di luar negeri. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia (trenasia.com)

Membaiknya situasi pandemi di seluruh dunia memantik kembali harapan para orang tua untuk memberangkatkan anaknya menempuh pendidikan di universitas terbaik, seperti Ivy League dan universitas kelas dunia lainnya seperti Stanford, MIT dan UC Berkeley. Sayangnya, perjuangan menembus universitas-universitas ini tidaklah mudah.

Terlebih tahun ini, nyaris seluruh universitas terbaik dunia mencatatkan angka rata-rata penerimaan yang semakin rendah seiring tingginya minat calon mahasiswa. Untuk menembus ketatnya seleksi pendaftaran di universitas-universitas tersebut, tentunya para orang tua membutuhkan informasi memadai untuk mempersiapkan putra-putrinya dengan sebuah strategi khusus.

Dalam konferensi pers dijelaskan bahwa memang banyak orang tua yang hanya berfokus pada nilai akademik untuk mengantar anak-anaknya masuk ke universitas pilihan. 

Mungkin praktik semacam ini umum berlaku di sistem pendidikan berbagai negara. Namun, berbeda halnya jika ingin memasuki universitas sekelas Ivy League di Amerika Serikat (AS), cemerlang secara akademis saja tidaklah memadai.

Siswa yang tidak mencantumkan aktivitas ekstrakurikuler dan pengalaman kepemimpinan dalam aplikasinya akan sulit dipertimbangkan masuk ke universitas AS manapun apalagi Ivy League.Dalam lingkungan kompetitif ini, prestasi akademis tidak selalu cukup untuk mendapatkan pengakuan dan membuat siswa tersebut diterima di universitas unggulan.

Foto: Panji Asmoro/TrenAsia