
Telkom Raup Laba Rp36,6 Triliun, Bisnis Apa yang Paling Cuan?
- Melalui anak usahanya, Telkomsel, segmen consumer (mobile dan fixed broadband) menyumbang pendapatan sebesar Rp27,2 triliun. Bisnis digital mendominasi dengan kontribusi 90,3% dari total pendapatan segmen ini.
Korporasi
JAKARTA – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) mencatatkan pendapatan konsolidasi sebesar Rp36,6 triliun pada kuartal I-2025. EBITDA mencapai Rp18,2 triliun dengan margin 49,8%, sementara laba bersih tercatat sebesar Rp5,8 triliun atau margin 15,9%.
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, menyampaikan bahwa kinerja positif ini merupakan hasil dari fokus perusahaan pada pengembangan infrastruktur, digitalisasi, penyederhanaan produk, serta peningkatan pengalaman pelanggan.
“Kami tetap optimis bahwa langkah strategis yang kami jalankan dapat mendukung pertumbuhan jangka panjang dan keberlanjutan bisnis,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat 2 Mei 2025.
Melalui anak usahanya, Telkomsel, segmen consumer (mobile dan fixed broadband) menyumbang pendapatan sebesar Rp27,2 triliun. Bisnis digital mendominasi dengan kontribusi 90,3% dari total pendapatan segmen ini.
Layanan IndiHome residensial (B2C) mencatat pertumbuhan pendapatan 1,3% (year on year/ YoY), dengan jumlah pelanggan mencapai 9,8 juta atau naik 10,4% YoY. Jika digabungkan dengan pelanggan korporasi (B2B), total pelanggan IndiHome mencapai 11 juta, tumbuh 7% YoY. Pelanggan seluler Telkomsel pun meningkat menjadi 158,8 juta pengguna.
Untuk mendukung pengalaman pelanggan, Telkomsel terus menyederhanakan produk dan memperluas jaringan. Hingga Maret 2025, jumlah BTS mencapai 278.100 unit, termasuk 227.454 BTS 4G dan 1.910 BTS 5G. Lalu lintas data juga naik signifikan sebesar 19,8% YoY menjadi 5,78 juta TB.
Segmen enterprise mencatat pendapatan Rp5 triliun, tumbuh 2,9% YoY, ditopang layanan Indibiz, satelit, dan pembayaran digital. Sementara segmen wholesale dan internasional menghasilkan Rp4,8 triliun atau naik 0,6% YoY, berkat bisnis digital infrastructure dan layanan suara internasional.
Kinerja Mitratel dan Data Center
Mitratel, anak usaha Telkom di bisnis menara, membukukan pendapatan Rp2,3 triliun, naik 1,4% YoY. EBITDA mencapai Rp1,9 triliun dengan margin 83%, sementara laba bersih sebesar Rp526 miliar. Jumlah penyewa meningkat menjadi 60.259 tenant, dan Mitratel menambah 189 menara baru, sehingga totalnya kini 39.593 unit. Fiber optik pun bertambah 2.505 km, menjadikan total panjang jaringan 53.544 km.
Sementara itu, bisnis data center dan cloud menyumbang pendapatan Rp446 miliar. Saat ini, Telkom mengoperasikan 35 data center berkapasitas 38 MW dan memiliki 2.420 rack edge data center di seluruh Indonesia. Perusahaan terus menjajaki kolaborasi untuk memperkuat ekosistem data center terintegrasi.
Telkom juga memperkuat strategi 5 Bold Moves melalui pendirian PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF). Di kuartal pertama 2025, TIF menyelesaikan inspeksi teknis terhadap aset jaringan utama dan mulai membangun pondasi bisnis wholesale fiber connectivity serta managed services. SLA, efisiensi operasional, dan tata kelola aset menjadi fokus utama.
Selama tiga bulan pertama 2025, Telkom merealisasikan belanja modal sebesar Rp5 triliun atau 13,5% dari total pendapatan. Lebih dari separuh dana ini digunakan untuk memperluas infrastruktur konektivitas digital, termasuk jaringan fiber optik, menara, satelit, dan kabel bawah laut—langkah strategis untuk mempercepat pemerataan akses internet berkecepatan tinggi di seluruh Indonesia.