Screenshot_20250613_141236.jpg
Tren Ekbis

KTAKilat Sudah Terhubung SLIK OJK, Pinjam-meminjam Jadi Lebih Transparan untuk Kamu

  • Buat kamu yang sedang mempertimbangkan menggunakan layanan P2P lending untuk meminjam dana atau mencari alternatif investasi, sangat penting untuk memilih platform yang sudah terintegrasi dengan SLIK.

Tren Ekbis

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA – Di tengah geliat industri fintech yang makin ramai, satu nama mencuri perhatian karena langkah progresifnya: KTAKilat. Platform pinjaman daring ini kini tercatat sebagai salah satu pelapor pertama yang sukses mengintegrasikan layanannya dengan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) milik Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

 Penetapan ini mulai berlaku sejak 4 Desember 2024 berdasarkan Keputusan KEP-61 D/06/2024. Langkah ini tak hanya menandai pencapaian baru bagi KTAKilat, tapi juga menunjukkan keseriusan platform ini dalam mendukung ekosistem pinjaman digital yang lebih transparan, bertanggung jawab, dan berkelanjutan. 

Apa Itu SLIK dan Kenapa Penting? 

SLIK adalah sistem informasi yang dikembangkan oleh OJK sebagai pengganti Sistem Informasi Debitur (SID) milik Bank Indonesia. Sistem ini menghimpun, menyimpan, dan menyajikan data terkait riwayat pinjaman atau kewajiban keuangan debitur dari berbagai penyelenggara jasa keuangan, mulai dari bank, multifinance, hingga penyelenggara fintech lending seperti KTAKilat. 

Melalui SLIK, lembaga keuangan bisa mengecek kelayakan kredit calon peminjam secara nasional lewat informasi debitur (iDeb). Dengan kata lain, SLIK jadi alat penting dalam menjaga kesehatan industri keuangan sekaligus mencegah terjadinya kredit bermasalah (non-performing loan). 

KTAKilat: Dari Sekadar Platform Pinjaman ke Pelopor Transparansi 

Langkah KTAKilat untuk terhubung langsung ke SLIK secara host-to-host menjadikan mereka pelapor aktif yang mengirimkan dan memperbarui data kredit secara real-time dan terstandar langsung ke OJK. Menurut Direktur Operasional KTAKilat, Suhartono, hal ini bukan sekadar kepatuhan regulasi, tapi juga bentuk kesiapan mereka dalam mengadopsi sistem berbasis integritas data tinggi. 

“Terpilihnya KTAKilat sebagai pelopor pelaporan SLIK adalah kepercayaan besar dari regulator. Ini sekaligus bukti bahwa kami mengedepankan transparansi dan efisiensi dalam setiap proses bisnis kami,” ujar Suhartono, Jumat, 13 Juni 2025. 

Dengan data yang terintegrasi secara nasional, KTAKilat kini bisa melakukan evaluasi risiko kredit dengan lebih akurat. Ini tentunya sangat bermanfaat buat kamu yang mau meminjam dana, karena proses seleksi jadi lebih fair, dan buat para lender, karena risikonya bisa lebih terukur. 

SLIK Bikin Proses Pinjam-Meminjam Lebih Aman 

Dengan hadirnya SLIK di industri fintech peer-to-peer (P2P) lending, banyak keuntungan yang bisa dirasakan semua pihak. Salah satunya adalah sistem ini membantu mencegah penipuan atau fraud, meningkatkan disiplin pembayaran, serta memudahkan proses penagihan dan pelunasan pinjaman. 

Buat kamu yang jadi borrower (peminjam), kehadiran SLIK bisa jadi pengingat untuk tetap disiplin bayar cicilan, karena semua riwayat kamu tercatat secara nasional. Sedangkan bagi lender, data ini menjadi bekal penting untuk memilih borrower yang terpercaya. 

Partisipasi Aktif KTAKilat dalam Pengembangan SLIK 

Nggak cuma pasif, KTAKilat juga ikut terlibat aktif dalam proses pengembangan SLIK. Mereka rutin memberikan masukan dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar bersama OJK selama masa uji coba sistem ini. Artinya, KTAKilat nggak cuma menjalankan aturan, tapi juga ambil bagian dalam membentuknya. 

“KTAKilat berharap langkah ini dapat mendorong ekosistem pindar menjadi lebih sehat, bertanggung jawab, dan berkelanjutan dalam jangka panjang,” tambah Suhartono. 

Kaitan dengan Pusdafil 2.0: Pengawasan Makin Ketat, Layanan Makin Aman 

Perlu kamu tahu juga, langkah KTAKilat ini sejalan dengan pengembangan sistem pengawasan industri P2P lending melalui Pusdafil 2.0 (Pusat Data Fintech Lending versi 2.0) yang sudah mulai berlaku sejak 1 Juli 2024. Pusdafil 2.0 adalah sistem integrasi data fintech lending yang terhubung langsung ke SLIK. 

Sesuai roadmap fintech P2P lending 2023–2028, integrasi ini merupakan bagian dari fase dua penguatan layanan pendanaan berbasis teknologi informasi. Tujuannya? Tentu saja untuk meningkatkan pengawasan dan menciptakan industri yang lebih transparan serta terlindungi dari potensi risiko sistemik. 

Jadi, Kenapa Anak Muda Perlu Peduli? 

Buat kamu yang sedang mempertimbangkan menggunakan layanan P2P lending untuk meminjam dana atau mencari alternatif investasi, sangat penting untuk memilih platform yang sudah terintegrasi dengan SLIK. Kenapa? Itu menunjukkan bahwa platform tersebut menjalankan operasionalnya secara akuntabel, transparan, dan sesuai regulasi. 

Dengan rekam jejak yang jelas, kamu bisa merasa lebih aman—baik sebagai peminjam maupun pendana. Selain itu, platform seperti KTAKilat juga lebih mudah dievaluasi kinerjanya, karena data mereka terbuka bagi pengawasan otoritas. 

Lewat langkah menjadi pelapor aktif di sistem SLIK OJK, KTAKilat menunjukkan bahwa mereka bukan cuma cari cuan, tapi juga berupaya membangun industri keuangan digital yang sehat dan beretika. Ini jadi nilai plus tersendiri, terutama buat kamu yang mengutamakan keamanan dan kredibilitas dalam memilih platform finansial. 

Dengan transparansi data, sistem real-time, dan keterlibatan aktif dalam pengembangan regulasi, KTAKilat layak dijadikan contoh bagaimana seharusnya sebuah platform fintech beroperasi. 

Fintech Aman Dimulai dari Pilihan Bijak 

Industri fintech memang menjanjikan banyak kemudahan, tapi juga tetap butuh kehati-hatian. Jangan mudah tergiur iming-iming pinjaman instan tanpa tahu track record-nya. Pilih platform yang sudah terintegrasi ke sistem nasional seperti SLIK dan Pusdafil 2.0, karena itu artinya mereka diawasi, transparan, dan serius dalam menjaga data serta hak-hak penggunanya. 

Langkah KTAKilat ini bisa jadi referensi buat kamu dalam menentukan mana fintech yang benar-benar bisa dipercaya. Karena di era digital, kredibilitas itu bukan cuma soal tampilan website keren, tapi juga soal transparansi data dan kepatuhan terhadap regulasi. 

Yuk, jadi pengguna fintech yang cerdas dan bertanggung jawab!