
Kementerian PPPA Gelar Pelatihan Masak di Pengungsian Longsor Lebak
LEBAK – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Bintang Puspayoga mengadakan pelatihan memasak bagi perempuan korban bencana dan perlindungan anak di pengungsian. Kegiatan yang dilakukan Menteri Bintang bertujuan untuk memastikan hak dan kebutuhan perempuan dan anak korban banjir bandang dan tanah longsor di wilayah ini. Oleh karena itu, setelah Pos Ramah Perempuan dan […]
Nasional & Dunia
LEBAK – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Bintang Puspayoga mengadakan pelatihan memasak bagi perempuan korban bencana dan perlindungan anak di pengungsian.
Kegiatan yang dilakukan Menteri Bintang bertujuan untuk memastikan hak dan kebutuhan perempuan dan anak korban banjir bandang dan tanah longsor di wilayah ini.
Oleh karena itu, setelah Pos Ramah Perempuan dan Anak (PRPA) di Lebak diresmikan, hari ini Kementerian PPPA mengadakan pelatihan memasak karena melihat potensi para perempuan di pengungsian sangatlah besar, terutama dalam membuat jajanan pasar.
“Harapannya, ketika sudah kembali ke tempat tinggalnya, mereka memiliki bekal untuk memproduksi dan menjual jajanan pasar agar dapat mandiri dan ikut menopang ekonomi keluarga,” tutur Deputi Kesetaraan Gender Kemen PPPA, Agustina Erni pada siaran pers tertulisnya.
Apresiasi Banyak Pihak
Sebelumnya, Menteri Bintang juga mengapresiasi semua pihak yang telah berperan dalam koordinasi penanganan bencana banjir. Termasuk kementerian/lembaga seperti Kementerian Sosial dan Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat yang telah mendahulukan kelompok rentan seperti anak, perempuan, dan lansia.
Pelatihan memasak yang diadakan di Dodiklatpur III Rindam Siliwangi, Kab. Lebak, Banten sejak 21 – 24 Januari 2020 merupakan hasil kerja sama antara Kemen PPPA dengan APJI (Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia), Dinas Koperasi, Dinas PPPA Provinsi dan Kab/Kota, dan BRI (Bank Rakyat Indonesia).
Para perempuan dilatih memasak jajanan pasar, seperti pukis, apem, onde – onde, klepon, wingko babat, keciput, dan lain – lain. Tak hanya cara memasaknya, mereka juga dilatih bagaimana cara memasarkan produk tersebut sehingga laku di pasaran.
“Sebagai perempuan, kita semua pasti memiliki keinginan untuk membesarkan dan menyekolahkan anak – anak. Maka, kita juga bisa ikut membantu ekonomi keluarga dengan menjadi pengusaha yang menjual makanan, salah satunya jajanan pasar,” ujar Ketua APJI, Rahayu Setiawati di depan para pengungsi perempuan.
Dongeng Anak
Dalam kegiatan tersebut, Kementerian PPPA juga berupaya menghibur anak – anak korban bencana dengan membaca dongeng, membuat prakarya, menggambar, dan bernyanyi bersama. Kementerian PPPA juga memberikan edukasi terkait efek penggunaan plastik, cara menjaga kebersihan diri, dan sanitasi melalui dongeng.
Berdasarkan SK Bupati Lebak Nomor: 366/kep.45-BPDB/2020 bahwa masa tanggap darurat bencana diperpanjang selama 14 hari, terhitung sejak 14 – 28 Januari 2020. Diharapkan kegiatan tersebut juga dapat mengedukasi anak – anak korban bencana untuk tetap tanggap bencana dan dapat merawat lingkungannya.
Jumlah pengungsi korban banjir di Dodiklatpur III Rindam Siliwangi, Kab. Lebak, Banten terdiri dari 338 perempuan dan 208 anak.