
Daya Beli Belum Pulih, Persewaan dan Mobil Bekas Jadi Primadona
JAKARTA – Berlainan dengan prospek industri otomotif yang kurang gemilang, persewaan dan penjualan mobil bekas justru jadi primadona. Lembaga pemeringkatan, Fitch Ratings menilai kontrak jangka panjang dengan sanksi penghentian dini dan permintaan dari sektor pengiriman e-niaga merupakan kunci ketahanan sektor persewaan mobil pada 2020. “Ini akan tetap berperan penting untuk pemulihannya yang berkelanjutan. Fitch berharap […]
Industri
JAKARTA – Berlainan dengan prospek industri otomotif yang kurang gemilang, persewaan dan penjualan mobil bekas justru jadi primadona.
Lembaga pemeringkatan, Fitch Ratings menilai kontrak jangka panjang dengan sanksi penghentian dini dan permintaan dari sektor pengiriman e-niaga merupakan kunci ketahanan sektor persewaan mobil pada 2020.
“Ini akan tetap berperan penting untuk pemulihannya yang berkelanjutan. Fitch berharap pasar persewaan kendaraan dan mobil bekas juga akan meningkat secara bertahap pada tahun 2021,” kata Analis Senior Fitch Ratings, Felita dalam publikasi dikutip Jumat, 4 November 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Pembukaan kembali aktivitas bisnis dan perjalanan akan mendukung persewaan kendaraan. Lalu, pemulihan pasar mobil bekas akan didorong oleh keterjangkauan konsumen.
Pasalnya, harga mobil bekas relatif lebih relevan daripada kendaraan baru karena beberapa konsumen masih menghadapi turunnya daya beli. Fitch memproyeksikan pendapatan dari operator persewaan mobil dan penjual mobil bekas, PT Serasi Autoraya akan naik satu digit pada 2021, namun tetap lebih rendah dari rekor 2019.
Pendapatan pada kuartal III-2020 naik 20% secara kuartal. Akan tetapi, kinerja September 2020 turun 15% secara tahunan.
Geliat Penjualan Mobil Bekas
Bergeliatnya pasar mobil bekas terkonfirmasi dari catatan Senior Marketing Manager Penjualan Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih.
Ia mengatakan, penjualan mobil bekas pada November naik menjadi 1.800 unit dari rata-rata 1.000 unit per bulan selama pandemi COVID-19.
Tercatat, segmen low MVP masih jadi unggulan, seperti Avanza dan Mitsubishi Xpander.
Lain halnya dengan penjualan mobil baru, Fitch Ratings dan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tampaknya tak terlalu optimistis terkait target penjualan tahun depan.
Tahun ini saja, Gaikindo sudah berulang kali mengkoreksi target penjualan. Pada awal tahun, target penjualan mobil Tanah Air sejatinya masih di level 1,1 juta unit. Sayangnya, sejak pandemi COVID-19 terkonfimasi pada 2 Maret 2020, penjualan mobil berangsur-angsur mengalami kemerosotan.
Tercatat, Gaikindo menurunkan target ke 600 ribu unit dan kembali diturunkan menjadi 525 ribu sepanjang 2020.