
Berkat Film Jumbo, Cinema XXI Raup Untung Rp2,8 Triliun
- Pendapatan Cinema XXI tembus Rp2,8 triliun di Semester I 2025 berkat 42,5 juta penonton, dominasi film nasional, dan kenaikan pembelian F&B. Jumbo jadi film terlaris sepanjang masa.
Tren Ekbis
JAKARTA - PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (Cinema XXI) berhasil membukukan pendapatan Rp2,8 triliun dengan laba bersih sebesar Rp324 miliar pada Semester I 2025. Perseroan juga mencatatkan EBITDA sebesar Rp842,4 miliar yang mencerminkan stabilitas kinerja di tengah situasi ekonomi yang dinamis.
Direktur Utama Cinema XXI Suryo Suherman menyampaikan bahwa capaian kinerja positif selama Semester I 2025 ini merupakan hasil dari fondasi bisnis yang solid dan strategi perseroan yang dijalankan secara terukur dan konsisten. Pencapaian ini turut didukung oleh langkah Perseroan dalam mengoptimalkan strategi bisnis yang berfokus pada peningkatan layanan menonton dan ekspansi ke berbagai wilayah di Indonesia.
“Stabilitas kinerja Perseroan merupakan hasil dari efektivitas implementasi strategi yang terarah dan adaptif terhadap dinamika industri, serta penguatan jaringan operasional secara konsisten dan berkelanjutan,” kata Suryo.
Kinerja pada semester pertama tahun 2025 tentunya didorong oleh total jumlah penonton yang mencapai 42,5 juta penonton, di mana total penonton pada kuartal kedua melonjak lebih dari dua kali lipat dari total penonton di kuartal pertama. Peningkatan ini didukung oleh momentum Lebaran dan antusiasme penonton terhadap film-film box office, baik film nasional maupun internasional.
Tren positif performa film nasional yang masih berlanjut di semester pertama 2025, juga berperan positif bagi Cinema XXI. Hal ini tercermin dari kontribusi film nasional yang mencapai lebih dari 65% dari jumlah penonton di semester pertama 2025. “Sebagai jaringan bioskop terbesar di Indonesia, kami bangga dapat menjadi bagian dari ekosistem yang mendukung kemajuan film Indonesia,” lanjut Suryo.
Berdasarkan data yang dipublikasikan filmindonesia.or.id, terdapat 9 film nasional yang meraih lebih dari 1 juta penonton pada semester I tahun 2025 di seluruh jaringan bioskop di Indonesia. Tiga film nasional dengan penonton terbanyak pada periode ini, antara lain Jumbo yang berhasil mencatatkan rekor sebagai film Indonesia terlaris sepanjang masa dengan jumlah penonton mencapai 10.197.790, Pabrik Gula (4.726.760), dan Petaka Gunung Gede (3.242.843).
Suryo menambahkan, meningkatnya masyarakat yang ingin menikmati hiburan berkualitas juga turut mendongkrak kinerja Cinema XXI. “Untuk itu kami berterima kasih karena Cinema XXI tetap menjadi pilihan utama masyarakat untuk menikmati hiburan berkualitas. Kepercayaan ini menjadi dorongan bagi kami untuk terus menghadirkan pengalaman menonton terbaik di setiap layar Cinema XXI,” tambah Suryo.
Adapun kontribusi pendapatan Cinema XXI masih berasal dari dua lini bisnis utama yaitu penjualan tiket bioskop sebesar 62,4%, dan penjualan makanan-minuman sebesar 33,6%. Suryo mengatakan pada Semester I 2025 ini terjadi peningkatan penjualan produk makanan. Hal itu dilihat dari rata-rata spend per head (SPH) untuk makanan dan minuman naik menjadi Rp25ribuan, dibanding Rp23ribuan pada Semester I 2024. “Peningkatan SPH ini menjadi indikator penting bahwa minat penonton terhadap produk F&B kami terus tumbuh secara sehat,” jelas Suryo.
Di tengah pencapaian kinerja yang positif pada kuartal kedua tahun 2025, Perseroan kembali membayarkan dividen final untuk tahun buku 2024 sebesar Rp4 per saham atau setara dengan nilai pembayaran mencapai Rp333 miliar. Sebelumnya, Perseroan juga telah membayarkan dividen interim sebesar Rp5 per saham pada bulan November 2024, sehingga secara total, Perseroan telah membayarkan Rp9 per saham atau setara dengan 103% rasio pembayaran dividen untuk tahun buku 2024. “Pembagian dividen merupakan bentuk komitmen Perseroan untuk memberi nilai tambah kepada para pemegang saham sembari menjaga kesehatan posisi keuangan dan keberlanjutan pertumbuhan Perseroan,” pungkas Suryo.