Review Pasar Modal Sepekan: IHSG Terperosok, Asing Kompak Jual Saham Bank
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terperosok selama perdagangan periode 22-26 Maret 2021. IHSG ditutup di zona merah pada level 6.195,562 atau menurun 2,54% dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar 6.236,160.

Muhamad Arfan Septiawan
Author


Awak media memantau pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 22 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
(Istimewa)JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terperosok selama perdagangan periode 22-26 Maret 2021. IHSG ditutup di zona merah pada level 6.195,562 atau menurun 2,54% dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar 6.236,160.
Perubahan juga terjadi pada kapitalisasi pasar selama sepekan yang menurun 2,24% dari Rp7.477,62 triliun menjadi Rp7.309,9 triliun. Sementara rata-rata nilai transaksi harian bursa susut 6,66% menjadi Rp10,69 triliun dari Rp11,45 triliun di pekan sebelumnya.
Bursa juga mengalami kelesuan dengan mencatatkan penurunan frekuensi harian yang anjlok 3,05% dari 1.102.435 kali di pekan sebelumnya menjadi 1.137.111 kali transaksi pada pekan ini.
Adapun total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2021 adalah 18 emisi dari 15 emiten senilai Rp19,09 triliun. Emisi obligasi serta sukuk yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai 479 emisi dengan nominal outstanding sebesar Rp431,71 triliun yang diterbitkan oleh 130 emiten.
Selama sepekan terakhir, investor asing melakukan aksi net sell sebesar Rp791,27 miliar di pasar reguler. Investor asing paling banyak melepas saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp913,65 miliar. Saham BBCA pada penutupan perdagangan turun 5,10% ke posisi Rp32.075 per saham.
Saham lain yang paling banyak di lego asing ialah PT Astra International Tbk (ASII). Investor asing melakukan aksi net sell sebesar Rp206,15 miliar pada saham ini selama sepekan terakhir.
Kemudian ada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tb. Emiten dengan kode BBNI ini dilepas asing dengan nilai mencapai Rp104,06 miliar. Selain itu, saham perbankan lain yang banyak dilepas asing ialah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebesar Rp68,37 miliar.
BEI juga membukukan Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak 142 seri dengan nilai Rp4.126,89 triliun dan US$400 juta. Efek Beragun Aset (EBA) yang tercatat di BEI sebanyak 11 emisi dengan nilai Rp7,21 triliun.
BEI menyampaikan sejumlah aktivitas pencatatan efek dalam sepekan terakhir ini. PT Indah Kiat Pulp Paper resmi tercatat di BEI mulai Rabu, 24 Maret 2021 melalui obligasi berkelanjutan.
Obligasi berkelanjutan ini dicatatkan dengan nilai mencapai Rp3,25 triliun. Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi ini adalah idA+ (Single A+).
