Tren Pasar

Sentimen Suku Bunga BI Topang IHSG, Analis Jagokan BRPT, CPIN, dan INET

  • IHSG diprediksi menguat uji level 8.500 pekan ini, didorong ekspektasi pemangkasan suku bunga BI. Analis Indo Premier Sekuritas menjagokan saham BRPT, CPIN, dan INET.
Aktifitas Bursa Saham - Panji 4.jpg
Pekerja berjalan di depan layar yang menampilkan pergerakan saham di Mail Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta 17 Oktober 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA, TRENASIA.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak menguat pada pekan ini, 17-21 November 2025. Katalis utamanya adalah ekspektasi pasar terhadap potensi pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang akan diumumkan pada 19 November mendatang.

Meskipun IHSG secara mingguan ditutup melemah tipis 0,29% ke level 8.370,4, data BEI menunjukkan terjadinya peningkatan nilai transaksi harian. Rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pekan lalu naik 33,04% menjadi Rp23,34 triliun, menandakan aktivitas pasar yang tetap tinggi.

Analis Indo Premier Sekuritas (IPOT), Indri Liftiany, menilai ekspektasi penurunan suku bunga BI sudah terlihat. Hal ini tercermin dari penguatan sektor infrastruktur (6,92%) dan properti (5,35%) pekan lalu yang menjadi penopang indeks.

1. Proyeksi IHSG Pekan Ini

Di tengah sentimen suku bunga, Indo Premier Sekuritas memprediksi IHSG akan bergerak menguat. Indeks diperkirakan akan diperdagangkan dalam rentang support 8.325 dan resistance pada level 8.500.

Investor diperkirakan akan menargetkan sektor sensitif suku bunga seperti perbankan, infrastruktur, dan properti."Lonjakan tersebut mencerminkan keyakinan investor bahwa Bank Indonesia berpeluang kembali memangkas suku bunga acuan," katanya, Senin, 17 November 2025. 

Selain pemangkasan suku bunga BI, sejumlah sentimen lain akan memengaruhi pasar. Investor akan mencermati rilis notulen rapat FOMC The Fed, data S&P Global Composite PMI Flash AS, serta data pengangguran AS pasca-shutdown berakhir.

2. Rekomendasi Saham: BRPT (Buy)

Indri merekomendasikan saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dengan target harga Rp4.250 per lembar. Target harga ini mencerminkan potensi kenaikan 12,43% dari harga saat ini di Rp3.780 per lembar, dengan stoploss di bawah Rp3.610.

Saham BRPT dinilai menarik karena harganya masih mampu bertahan di atas garis EMA 5. "Selain itu, dalam sepekan asing telah mengoleksi BRPT sebesar Rp56,4 miliar," kata Indri, menyoroti adanya akumulasi oleh investor asing.

3. Rekomendasi Saham: CPIN (Buy)

Indo Premier Sekuritas juga merekomendasikan "Buy" terhadap saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). Target harga untuk CPIN dipatok di level Rp1.100, dengan area stoploss jika harga turun di bawah Rp970 per lembar.

Menurut Indri, CPIN berpotensi terkerek sentimen positif dari rencana investasi Danantara. "Emiten ini berpotensi terkerek sentimen positif Danantara yang bakal menggelontorkan investasi senilai Rp20 triliun untuk proyek peternakan ayam dan telur," jelasnya.

4. Rekomendasi Saham: INET (Buy on Pullback)

Rekomendasi ketiga adalah "Buy on Pullback" terhadap saham PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET). Target harga untuk emiten teknologi ini ditetapkan di Rp535 per lembar, dengan stoploss di bawah Rp478.

Saham INET dinilai menarik karena adanya sentimen aksi korporasi yang masih berlanjut. "Emiten ini menarik karena proses akuisisi INET dengan PADA masih terus berlanjut," kata Indri.

5. Tinjauan Arus Dana Pekan Lalu

Meskipun aktivitas transaksi meningkat tajam pekan lalu, investor asing mencatatkan nilai jual bersih tipis. Data BEI mencatat net sell asing sebesar Rp73,42 miliar selama sepekan (10-14 November 2025).

Secara akumulatif, investor asing masih mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp34,48 triliun sepanjang tahun 2025 berjalan. Namun, derasnya penerbitan obligasi korporasi (total 160 emisi senilai Rp187,10 triliun) menunjukkan kepercayaan korporasi terhadap pasar modal.