Tren Pasar

Sejarah Bitcoin, Dari Whitepaper Satoshi hingga Jadi Revolusi Finansial Global

  • Bitcoin lahir tahun 2009 dari Satoshi Nakamoto. Kini, aset kripto ini menjadi simbol perlawanan terhadap sistem keuangan tradisional dunia.
Ilustrasi Logo Bitcoin
Ilustrasi Logo Bitcoin (gettyimagesbank) (gettyimagesbank)

JAKARTA, TRENASIA.ID - Bitcoin, mata uang digital pertama di dunia, lahir pada 2009 dari tangan misterius seorang atau kelompok dengan nama samaran Satoshi Nakamoto. Kini, lebih dari satu dekade setelah kemunculannya, Bitcoin bukan hanya alat tukar digital, tetapi simbol revolusi keuangan global yang menantang sistem moneter tradisional.

Dikutip laman ensiklopedia Britanica, Sabtu 6 September 2025,sejarah Bitcoin berakar dari eksperimen panjang dunia kriptografi sejak tahun 1980-an. David Chaum memperkenalkan konsep DigiCash pada tahun 1983, disusul Adam Back dengan Hashcash pada 1997 yang mengusung sistem proof-of-work

Pada tahun 1998, Nick Szabo merancang Bit Gold, cikal bakal Bitcoin meski tak pernah terealisasi sepenuhnya. Satoshi Nakamoto kemudian menggabungkan seluruh ide itu ke dalam konsep blockchain, menciptakan sistem uang digital terdesentralisasi tanpa kendali otoritas pusat.

Baca juga : Membedah XRP: Kripto Unik yang Dirancang untuk Para Bankir

Lahirnya Bitcoin: Whitepaper, Genesis Block, dan Transaksi Pertama

Pada bulan Oktober 2008, Satoshi merilis whitepaper legendaris berjudul “Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash System”. Dokumen itu menjelaskan gagasan sebuah buku besar terdistribusi yang transparan dan aman.

Tiga bulan kemudian, pada tanggal 3 Januari 2009, Satoshi menambang blok pertama atau Genesis Block, yang menyimpan pesan tersembunyi dari koran The Times: “Chancellor on brink of second bailout for banks”. Pesan itu dianggap sebagai kritik terhadap sistem perbankan pascakrisis finansial 2008.

Transaksi pertama Bitcoin terjadi pada tanggal 12 Januari 2009, ketika Satoshi mengirim 10 BTC kepada kriptografer Hal Finney. Bitcoin mulai dikenal publik setelah peristiwa yang kini diperingati sebagai Bitcoin Pizza Day. 

Pada tanggal 22 Mei 2010, programmer Laszlo Hanyecz membeli dua pizza seharga 10.000 BTC, setara sekitar US$41 kala itu. Jika dihitung dengan harga Bitcoin tahun 2025 yang menembus US$110.000 per BTC, pizza itu kini bernilai lebih dari US$1,1 miliar.

Di tahun yang sama, Bitcoin mulai diperdagangkan di forum daring. Bulan Oktober 2009 tercatat transaksi pertama 5.050 BTC dijual dengan harga hanya US$5,02 atau sekitar US$0,0009 per BTC.

Bitcoin bekerja dengan blockchain, buku besar digital yang mencatat seluruh transaksi secara permanen dan transparan. Validasi transaksi dilakukan melalui mekanisme proof-of-work (PoW), di mana para penambang (miner) memecahkan persoalan matematika kompleks untuk menciptakan blok baru sekaligus menghasilkan Bitcoin. Desentralisasi menjadi kunci, tidak ada bank, pemerintah, atau lembaga yang mengontrol jaringan ini.

Baca juga : Bitcoin dan Saham AS Berpotensi Anjlok, Buffet Timbun Kas Timbun Kas Rp5.757 Triliun

Misteri Satoshi dan Awal Kenaikan Harga

Meski menjadi pencipta revolusi finansial, identitas Satoshi Nakamoto masih misterius. Beberapa nama seperti Hal Finney, Nick Szabo, hingga kelompok finansial Eropa sempat dikaitkan, namun tak ada bukti kuat. Pada tahun 2011, Satoshi menghilang dari komunitas, meninggalkan Bitcoin berkembang secara mandiri.

Harga Bitcoin mulai meroket pada tahun 2011 saat mencapai US$1 per BTC untuk pertama kalinya, lalu menembus US$1.000 pada tahun 2013 seiring meningkatnya adopsi oleh perusahaan besar.

Bitcoin menjadi inspirasi lahirnya ribuan mata uang kripto lain seperti Litecoin dan Ethereum, sekaligus membuka jalan bagi adopsi teknologi blockchain di berbagai sektor, mulai dari keuangan, logistik, hingga kesehatan.

Puncaknya, pada tahun 2021, El Salvador mencatat sejarah dengan menjadi negara pertama yang mengakui Bitcoin sebagai mata uang resmi. Bitcoin bukan sekadar uang digital, mata uang ini lahir dari krisis finansial global dan menjadi simbol perlawanan terhadap sistem keuangan tradisional.