Peluang Emas ARCI Menuju Panggung Global: Selangkah Lagi Masuk ETF Raksasa VanEck
- Saham ARCI berpeluang masuk VanEck Gold Miners ETF usai dongkrak free float. UOB Kay Hian beri rekomendasi Beli dengan target Rp1.280 per saham.

Alvin Bagaskara
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Kabar super bullish datang untuk emiten tambang emas milik Peter Sondakh, PT Archi Indonesia Tbk (ARCI). Riset terbaru dari UOB Kay Hian mengungkap bahwa saham ARCI kini berpeluang sangat besar untuk mendapatkan tiket emas masuk ke dalam reksa dana elite global, VanEck Gold Miners Equity ETF.
Potensi masuk ke dalam ETF raksasa ini, yang akan ditinjau pada 12 Desember 2025, dinilai akan menjadi pendorong yang sangat kuat bagi harga saham ARCI. Apalagi, UOB Kay Hian dengan yakin mempertahankan rekomendasi "Beli" dengan target harga yang tinggi.
Langkah ini seolah menjadi puncak dari serangkaian manuver strategis dan perbaikan fundamental yang telah dijalankan perusahaan. Lantas, apa saja syarat yang berhasil dipenuhi ARCI dan seberapa besar potensinya? Mari kita bedah tuntas.
1. Langkah Cerdas: Dongkrak Free Float Demi Penuhi Syarat
Langkah pertama yang membuka jalan bagi ARCI adalah manuver cerdas dari salah satu pemegang sahamnya, PT Basis Utama Prima. Pada 30 September 2025, mereka menjual 6,1% saham ARCI, yang secara efektif mendongkrak porsi saham publik (free float) menjadi 15%.
Langkah ini sangat krusial, karena salah satu syarat utama untuk bisa masuk ke dalam reksa dana VanEck adalah memiliki free float minimal 10%. Dengan syarat ini terpenuhi, peluang menuju panggung global kini terbuka lebar.
Selain free float, ARCI juga telah memenuhi syarat-syarat lainnya. Di antaranya adalah kapitalisasi pasar di atas US$150 juta dan rata−rata nilai transaksi hari an di atas US$1 juta, yang semuanya sudah terlampaui.
2. Pendorong Fundamental: Laba Kuartal III Diramal Melonjak
Optimisme ini bukan hanya soal teknikal free float. Pendorong utamanya justru datang dari fundamental perusahaan yang diproyeksikan akan melonjak pada kuartal ketiga 2025, didorong oleh dua faktor utama.
Pertama, optimalisasi tambang Araren. Manajemen ARCI menargetkan produksi akan naik 30-40% pada paruh kedua tahun ini, yang berarti produksi pada kuartal ketiga dan keempat ditaksir akan mencapai 35.000 ons.
Kedua, reli harga emas global yang terus mencetak rekor baru. UOB Kay Hian mencatat, harga emas dunia yang telah menembus US$3.900 per ons akan secara langsung mendongkrak profitabilitas ARCI. “Alhasil, laba bersih ditaksir naik tajam pada kuartal III tahun ini,” tulis riset UOB Kay Hian.
3. Pandangan Analis: 'Beli' dengan Target Harga Rp1.280
Melihat kombinasi antara katalis masuknya ETF dan fundamental yang meroket, UOB Kay Hian dengan yakin mempertahankan rekomendasi "Beli" untuk saham ARCI. Target harga dipatok di level Rp1.280 per saham.
Target harga ini menyiratkan adanya potensi keuntungan atau upside sebesar 20,2% dari harga saat riset dibuat. Proyeksi laba bersih perusahaan juga dinaikkan, diperkirakan akan mencapai US$90 juta tahun ini dan naik lagi menjadi US$106 juta pada tahun depan.
Meskipun hari ini saham ARCI terkoreksi tipis, para analis melihat ini sebagai peluang buy on weakness yang menarik sebelum potensi katalis besar di bulan Desember nanti.
4. Apa Artinya Ini Bagi Investor?
Bagi investor, ini adalah sinyal yang sangat kuat. Potensi masuk ke dalam ETF global seperti VanEck akan secara otomatis memicu aksi beli dari dana-dana pasif asing, yang akan mendongkrak likuiditas dan harga saham.
Langkah pemegang saham untuk sengaja meningkatkan free float adalah sebuah manuver strategis yang jelas-jelas ditujukan untuk mencapai tujuan ini. Kombinasi antara langkah cerdas ini dengan fundamental yang berkinerja kuat menjadikan ARCI salah satu saham paling menarik di sektor emas saat ini.

Alvin Bagaskara
Editor
