Tren Pasar

Efek Andry Hakim? Saham CBRE Rebound Tajam Usai ARB Tiga Hari

  • Saham CBRE rebound 19% usai ARB tiga hari. Investor muda Andry Hakim naikkan kepemilikan jadi 5%, jadi pemicu sentimen positif pasar.
1168c6bc0824df6.png.jpg

JAKARTA, TRENASIA.ID – Investor muda, Andry Hakim dilaporkan telah meningkatkan kepemilikannya di PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) menjadi 5%. Aksi akumulasi ini dilakukan di tengah periode volatilitas tinggi pada harga saham CBRE yang sempat mengalami Auto Reject Atas (ARA) dan Auto Reject Bawah (ARB).

Pada perdagangan hari ini, Rabu, 15 Oktober 2025, saham CBRE terpantau kembali menguat 19,25% ke level Rp1.275. Pergerakan harga ini menarik perhatian pasar, terutama setelah adanya informasi terkait transaksi signifikan yang dilakukan oleh investor dengan tagline “cacing cacing naga naga” itu. 

Info saja, Andry Hakim adalah seorang investor sekaligus financial influencer. Ia sering tampil di berbagai kanal media sosial menceritakan kesuksesannya melipatgandakan modal ratusan juta pada saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI). Oleg sevav itu, informasi akumulasinya pada saham CBRE patut disimak. 

1. Apa Penyebab Volatilitas Ekstrem?

Pergerakan harga saham CBRE belakangan ini memang diwarnai volatilitas ekstrem. Setelah lama tidak aktif di harga rendah, bahkan di level di bawah gocap. saham ini mengalami reli signifikan dan berulang kali mencatatkan Auto Rejection Atas (ARA) hingga puncaknya menembus level Rp1.800 pada awal Oktober.

Namun, tren tersebut berbalik arah setelah manajemen CBRE merilis klarifikasi yang membantah rumor afiliasi dengan grup usaha konglomerat, Happy Hapsoro. Sentimen tersebut memicu aksi jual di pasar yang membuat saham CBRE terkunci ARB selama tiga hari berturut-turut.

2. Detail Transaksi dan Modal yang Dikeluarkan

Di sisi lain, Andry Hakim secara bertahap menambah kepemilikan sahamnya dari sebelumnya 2,57% menjadi 5%. Total kepemilikan sahamnya kini setara dengan 226,9 juta lembar saham, dengan tujuan transaksi untuk investasi jangka panjang.

Yang menarik, manuver pembelian ini justru terjadi di tengah tren kenaikan harga yang kuat. Aksi beli ini dilakukan dengan harga perolehan rata-rata Rp750 per saham, jauh sebelum saham CBRE mengalami ARB berturut-turut. Hal ini mengindikasikan keyakinannya terhadap emiten ini. 

3. Perhitungan Potensi Keuntungan di Atas Kertas

Saat berita disusun pada hari ini, harga saham CBRE bergerak di level Rp1.275 per saham. Dengan demikian, potensi keuntungan yang diperoleh oleh Andry Hakim di atas kertas (unrealized gain) sebesar Rp525 per saham, dibandingkan harga perolehan rata-rata.

Artinya, total potensi keuntungan yang diperoleh oleh Andry Hakim mencapai sekitar Rp57,23 miliar. Angka ini merefleksikan imbal hasil investasi yang signifikan dalam waktu relatif singkat, berkat strategi masuk yang dilakukan di tengah momentum penguatan harga saham.

Dengan demikian, Andry Hakim kini secara resmi masuk dalam daftar pemegang saham substansial, menjadi satu-satunya investor individu dengan porsi kepemilikan 5%. Ia bergabung bersama tiga pemegang saham institusional besar: pengendali PT Omudas Investment Holdco (61,13%), PT Republik Capital Indonesia (11,3%), dan Bes Trust Pte. Ltd. (7,54%).

4. Klarifikasi Resmi dari Manajemen CBRE

Sementara itu, penurunan harga saham sebelumnya terjadi setelah Direktur Utama CBRE, Suminto, secara resmi membantah bahwa perseroan memiliki hubungan afiliasi Happy Hapsoro: PT Rukun Raharja Tbk (RAJA). Klarifikasi ini bertujuan untuk merespons spekulasi liar yang berkembang di pasar.

Suminto menambahkan, volatilitas saham CBRE didorong oleh sikap investor yang kini lebih teredukasi dan mengambil keputusan berdasarkan aksi korporasi yang nyata. Hal tersebut sejalan dengan fokus perusahaan pada agenda transformasi bisnis yang lebih fundamental.

“Mereka mengambil keputusan jual-beli berdasarkan kondisi pasar dan aksi korporasi yang nyata, bukan sekadar mengikuti nama besar,” ujar Suminto dalam keterangan tertulisnya dikutip pada Rabu, 15 Oktober 2025. 

5. Pergeseran Fokus ke Aksi Korporasi Fundamental

Asal tahu saja, perusahaan logistik laut tengah melangsungkan agenda transformasi bisnis. CBRE diketahui sedang dalam proses uji tuntas (due diligence) untuk mengakuisisi sebuah perusahaan pemimpin pasar di bidang jasa lepas pantai (offshore).

Langkah ini, ditambah dengan proses pembelian kapal Hilong 106 senilai US$100 juta yang terus berjalan, merupakan narasi fundamental baru yang ditawarkan perusahaan. Prospek inilah yang kemungkinan menjadi pertimbangan bagi investor jangka panjang.

Rangkaian aksi korporasi ini akan dimintakan persetujuannya dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Agenda penting ini dijadwalkan akan digelar oleh manajemen perusahaan pada tanggal 27 Oktober 2025 mendatang.