<p>JAKARTA, TRENASIA.ID&nbsp;– PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) kini duduk di atas 'gunung' uang tunai. Laporan keuangan semester I-2025 menunjukkan posisi kas dan setara kas perusahaan meroket 53% hanya dalam enam bulan menjadi&nbsp;Rp17,17 triliun.</p><p>Angka fantastis ini sekarang mencakup lebih dari 71% dari total aset perusahaan. Namun, yang lebih mengejutkan adalah sumber dari pundi-pundi kas raksasa ini, yang ternyata bukanlah berasal dari keuntungan operasional bisnisnya.</p><p>Lantas, jika bukan dari bisnis inti, dari mana sumber dana masif ini berasal dan untuk apa digunakan? Mari kita bedah laporan arus kas perusahaan untuk menemukan jawabannya dalam lima poin penting.</p><ul><li><strong>Baca Juga:</strong> <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.id/read/timbun-kas-rp-17-t-ini-strategi-baru-bukalapak-buka-cetak-laba">Timbun Kas Rp17 T, Ini Strategi Baru Bukalapak (BUKA) Cetak Laba</a></li></ul><h2>1. Bukan dari Bisnis Inti</h2><p>Meskipun pendapatan Bukalapak berhasil tumbuh sehat sebesar 28% menjadi Rp3,09 triliun, hal ini belum menjadi mesin utama penghasil kas bagi perusahaan. Kontribusi dari aktivitas operasional terhadap penambahan kas terbilang sangat minimal.</p><p>Selama enam bulan pertama tahun 2025, arus kas bersih yang dihasilkan dari&nbsp;aktivitas operasi&nbsp;perusahaan hanya sebesar&nbsp;Rp9,9 miliar. Angka ini tentu tidak cukup untuk menjelaskan adanya penambahan kas hingga triliunan rupiah.</p><h2>2. 'Mesin Uang' Sebenarnya: Jual Aset Investasi</h2><p>Sumber utama 'gunung kas' Bukalapak ternyata berasal dari&nbsp;aktivitas investasi. Laporan arus kas membuktikan bahwa perusahaan secara masif telah menjual atau melikuidasi sebagian besar portofolio aset investasinya selama periode semester pertama tahun ini.</p><p>Secara total, perusahaan berhasil mencatatkan arus kas masuk neto dari aktivitas investasi mencapai&nbsp;Rp6,70 triliun. Pundi-pundi ini sebagian besar didorong oleh pos&nbsp;"Penerimaan dari pelepasan investasi"&nbsp;yang nilainya fantastis, yaitu mencapai&nbsp;Rp7,65 triliun.</p><ul><li><strong>Baca Juga:</strong> <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.id/tokoh/kiprah-adi-sariaatmadja-arsitek-di-balik-vidio-com-sebagai-raksasa-streaming-indonesia">Kiprah Adi Sariaatmadja: Arsitek di Balik Vidio.com sebagai Raksasa Streaming Indonesia</a></li></ul><h2>3. Plot Twist Strategi: Dari 'Pembeli' Jadi 'Penjual' Aset</h2><p>Langkah ini menandai sebuah&nbsp;<i>plot twist</i>&nbsp;atau pembalikan strategi total jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada semester I-2024, Bukalapak justru berada dalam mode ekspansi dan agresif berinvestasi di berbagai aset digital dan lainnya.</p><p>Saat itu, perusahaan mencatatkan arus kas keluar neto untuk investasi sebesar Rp6 triliun. Kini, Bukalapak secara efektif telah beralih peran dari 'pembeli' menjadi 'penjual' aset investasi, sebuah langkah untuk mengamankan keuntungan dan likuiditas.</p><h2>4. Dampak Langsung: Dari Rugi Menjadi Laba</h2><p>Keputusan strategis untuk melikuidasi aset investasi ini tidak hanya menghasilkan kas segar, tetapi juga menjadi faktor utama yang mendorong perusahaan membukukan laba bersih. Langkah ini berhasil membalikkan kinerja perusahaan dari rugi menjadi untung.</p><p>Laba bersih sebesar&nbsp;Rp467,12 miliar&nbsp;yang dicatatkan Bukalapak pada semester ini ditopang oleh adanya&nbsp;"laba nilai investasi - neto"&nbsp;sebesar&nbsp;Rp243,22 miliar. Laba ini merupakan hasil dari realisasi keuntungan saat penjualan aset-aset investasi tersebut.</p><h2>5. Sebagian Kas Dipakai untuk 'Borong' Saham Sendiri</h2><p>Lalu, untuk apa uang tunai melimpah ini digunakan? Sebagian dana segar tersebut dialokasikan kembali untuk aktivitas pendanaan, terutama untuk program pembelian kembali saham atau&nbsp;<i>buyback</i>, yang menunjukkan kepercayaan diri manajemen.</p><p>Perusahaan mencatatkan arus kas keluar bersih untuk&nbsp;aktivitas pendanaan&nbsp;sebesar Rp786,66 miliar. Pengeluaran terbesar pada pos ini adalah untuk program&nbsp;<i>buyback</i>&nbsp;saham perusahaan yang memakan biaya sebesar&nbsp;Rp768,95 miliar.</p>

<p>Anak usaha Bukalapak bakal mendapat kucuran dana. Terlihat gambar multiple exposure logo Bukalapak dan layar pergerakan IHSG di Jakarta, Kamis, 24 Juni 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>


bukalapak-siap-melantai-di-bursa

Sumber utama gunung kas Bukalapak ternyata berasal dari aktivitas investasi. Laporan arus kas membuktikan bahwa perusahaan secara masif telah menjual atau melikuidasi sebagian besar portofolio aset investasinya selama periode semester pertama tahun ini.

Bukalapak (BUKA) Kini Punya Kas Rp17 Triliun, Dari Mana Sumbernya?

Tren Pasar