Bedah Model Bisnis KEEN: Dari Mesin Uang PLTA ke Proyek Masa Depan
- Bedah tuntas model bisnis unik Kencana Energi (KEEN). Pahami bagaimana PLTA menjadi 'mesin uang' utamanya, dan intip potensi dari proyek angin dan surya.

Alvin Bagaskara
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Emiten energi terbarukan, PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN), baru saja merilis rapor kinerja semester I-2025 yang menunjukkan sebuah cerita menarik. Di satu sisi, perusahaan ini sukses mencatatkan margin laba bersih 'sultan' di atas 50%, sebuah angka yang sangat langka.
Namun di sisi lain, rapor ini juga mengungkap bahwa mesin uang perusahaan saat ini masih sepenuhnya bergantung pada satu jenis energi saja, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Sementara itu, proyek-proyek energi angin dan surya yang digadang-gadang sebagai masa depan perusahaan, ternyata belum menghasilkan 'cuan' sepeser pun.
Fenomena ini tentu menimbulkan pertanyaan besar bagi investor: haruskah puas dengan profitabilitas PLTA yang sudah ada, atau bertaruh pada janji masa depan dari proyek angin dan surya? Mari kita bedah tuntas.
1. Pilar Utama Saat Ini: Mesin Uang Bernama PLTA
Hingga Juni 2025, KEEN berhasil membukukan pendapatan sebesar US$18,99 juta atau sekitar Rp301 miliar. Hampir seluruh pendapatan ini berasal dari penjualan listrik yang dihasilkan oleh PLTA-PLTA miliknya, yang dijual ke PLN melalui kontrak jangka panjang.
Meskipun pendapatannya turun dari periode yang sama tahun lalu, laba bersih perusahaan justru tetap kokoh di angka US$9,65 juta. Rahasianya terletak pada efisiensi, di mana beban langsung berhasil ditekan secara drastis, menjaga profitabilitas tetap tebal.
2. Harta Karun Masa Depan yang Masih Tertidur
Di balik kinerja PLTA yang solid, KEEN sebenarnya menyimpan 'harta karun' masa depan yang masih tertidur. Perusahaan ini memiliki lebih dari 20 anak usaha, termasuk yang fokus pada pengembangan energi angin dan energi surya.
Namun, semua anak usaha di sektor angin (seperti PT Energi Angin Indonesia) dan surya (PT Kencana Energi Solar) ini masih dalam tahap persiapan. Hingga saat ini, belum ada satu pun dari mereka yang sudah beroperasi secara komersial dan menyumbang pendapatan.
3. Fondasi Keuangan yang Semakin Sehat
Sambil menunggu proyek-proyek barunya matang, KEEN terus memperkuat fondasi keuangannya. Laporan keuangan menunjukkan neraca perusahaan semakin sehat, dengan total utang atau liabilitas yang berhasil diturunkan menjadi US$157,1 juta.
Di saat yang sama, modal atau ekuitas perusahaan justru meningkat menjadi US$202,8 juta. Yang lebih penting, arus kas dari aktivitas operasi kini tercatat positif sebesar US$8,89 juta, berbalik dari kondisi minus pada tahun sebelumnya.
4. Apa Artinya Ini Bagi Investor?
Laporan keuangan KEEN kali ini memberikan dua pesan yang sangat jelas bagi para investor. Pesan pertama, untuk jangka pendek, nasib kinerja perusahaan masih akan sangat bergantung pada performa bisnis PLTA yang sudah ada.
Pesan kedua, untuk jangka menengah-panjang, proyek energi angin dan surya akan menjadi katalis utama pertumbuhan. Jika proyek-proyek ini berhasil dieksekusi dan mulai beroperasi, maka KEEN akan memiliki sumber pendapatan baru yang akan mendiversifikasi bisnisnya.

Alvin Bagaskara
Editor
