Tren Pasar

Bagaimana ARCI Berhasil Ubah Kerugian Jadi Laba US$35 Juta?

  • ARCI sukses membalik kerugian jadi laba US$35 juta di semester I-2025. Apa resep yang membuat kinerja keuangannya melesat dramatis?
Tambang Emas Arci.jpg
Ilustrasi lokasi pertambangan emas, tembaga, nikel, batu bara, dan mineral lain / Dok. Archi Indonesia (Archi Indonesia)

JAKARTA, TRENASIA.ID – Saham emiten tambang emas milik Peter Sondakh, PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), benar-benar menjadi bintang paling terang di sektornya. Sejak awal tahun, harga sahamnya telah terbang 262%, jauh mengungguli para pesaingnya seperti ANTM dan MDKA.

Reli fantastis ini ternyata bukan sekadar spekulasi. Kinerja keuangan perusahaan pada semester I-2025 menunjukkan pembalikan arah yang dramatis, dari rugi menjadi untung besar. Namun, ini ternyata baru permulaan dari sebuah cerita yang lebih besar.

Direktur Utama ARCI, Rudy Suhendra, secara terang-terangan memproyeksikan laba bersih perusahaan tahun ini bisa naik hingga 10 kali lipat. Lantas, apa 'bensin' di balik optimisme yang luar biasa ini? Mari kita bedah tuntas.

1. Rapor Keuangan: Dari Rugi Jadi Cuan Sultan

Fundamental ARCI pada semester I-2025 menunjukkan performa yang sangat impresif. Perusahaan berhasil membalikkan kondisi dari yang semula rugi US$3,96 juta menjadi laba bersih US$35,27 juta.

Pembalikan kinerja ini didorong oleh kenaikan pendapatan yang solid. Pendapatan ARCI tercatat meningkat dari US$142,85 juta menjadi US$192,55 juta, pada paruh pertama tahun ini, menunjukkan mesin operasionalnya berjalan sangat kencang.

2. Resep Laba Meledak: Produksi Naik dan Harga Emas Terbang

Lalu, dari mana datangnya proyeksi kenaikan laba hingga 10 kali lipat? Menurut Dirut ARCI, Rudy Suhendra, ada dua 'resep' utama yang akan menjadi pendorong di sisa tahun ini.

Resep pertama adalah ekspektasi lonjakan volume produksi emas sebesar 40% pada paruh kedua 2025. Perusahaan menargetkan bisa memproduksi tambahan 70.000 troy ons emas hingga akhir tahun.

'Resep' kedua adalah kenaikan harga jual rata-rata emas yang diproyeksikan berada di kisaran US3.500hinggaUS3.600 per ons. Kombinasi inilah yang diyakini akan membuat laba bersih perusahaan tembus di atas US$100 juta. 

"Peningkatan volume produksi bersamaan dengan kenaikan rata-rata harga jual emas akan membuat laba bersih perseroan bisa naik hingga 10 kali lipat tahun ini," ujar Rudy di Jakarta, Rabu, 3 September 2025.

3. Harta Karun Jangka Panjang: Tambang Bawah Tanah & Area Belum Terjamah

Optimisme tidak hanya datang dari prospek jangka pendek. ARCI juga menyimpan harta karun jangka panjang yang sangat besar. Perusahaan kini mulai mengoperasikan tambang bawah tanah (underground) di Pit Kopra, Pit Maruwuwung, dan Pit Araren 8.

Langkah ini didukung oleh penandatanganan kontrak senilai Rp350 miliar dengan PT Macmahon Indonesia untuk pengembangan tambang bawah tanah Kopra. Ini adalah sinyal kuat bahwa sumber produksi baru akan segera berkontribusi secara signifikan.

Lebih dari itu, Rudy menambahkan bahwa hingga saat ini, ARCI baru melakukan eksplorasi sekitar 15% dari total wilayah konsesi yang dimilikinya. Artinya, masih ada 85% wilayah dengan potensi kandungan emas yang belum terjamah.

4. Respons Pasar: Saham Melesat 262%, Kalahkan Pesaing

Pasar merespons sangat positif cerita pertumbuhan ini. Harga saham ARCI telah melesat 262% sejak awal tahun, dari Rp248 menjadi Rp900, yang membuat kapitalisasi pasarnya melonjak menjadi Rp22,35 triliun.

Kenaikan harga saham ARCI ini jauh melampaui para pesaingnya di sektor emas dan mineral. Sebagai perbandingan, saham PSAB hanya naik 156%, ANTM 137%, MDKA 80%, dan BRMS 21%, sementara AMMN justru turun.

5. Sinyal Dividen & Apa Artinya Bagi Investor

Dengan potensi lonjakan laba dan arus kas yang kuat, Rudy Suhendra juga membuka peluang bagi perusahaan untuk kembali membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya, sebuah sentimen yang sangat disukai oleh para investor.

“Namun kepastiannya menunggu keputusan rapat umum pemegang saham (RUPS) apakah keuntungan akan dibagikan sebagai dividen atau dicadangkan untuk membiayai ekspansi lebih lanjut,” ujarnya.

Bagi investor, fenomena ARCI menyajikan sebuah cerita pertumbuhan (growth story) yang sangat menarik. Kombinasi antara pemulihan kinerja, proyeksi laba yang fantastis, potensi dividen, dan harta karun jangka panjang yang belum tereksplorasi menjadikannya salah satu saham paling menarik di sektor pertambangan saat ini.