Struktur Bawah Tanah Misterius Suku Maya Ditemukan di Meksiko
- Temuan itu jelas merupakan struktur yang sangat penting, karena lapangan bola biasanya hanya ditemukan di situs-situs besar Maya, yang merupakan pusat organisasi politik regional.

Amirudin Zuhri
Author


MEXICO- Para arkeolog di Meksiko telah menemukan struktur bawah tanah misterius dengan dinding-dinding dicat yang tersembunyi di bawah lapangan bola Suku Maya.
Tim menemukan bangunan tersebut saat menggali lapangan bola, tempat bermain untuk permainan bola ritual yang dimainkan oleh suku Maya dan masyarakat Mesoamerika lainnya.
"Kami menemukan bagian-bagian bangunan awal yang dindingnya dicat, tetapi hanya penggalian lebih lanjut yang dapat mengungkap bentuk bangunan di bawahnya dan apa fungsinya," kata Ivan Šprajc , seorang arkeolog di Institut Studi Antropologi dan Spasial di Slovenia dan Direktur Penggalian.
Šprajc menambahkan temuan itu jelas merupakan struktur yang sangat penting, karena lapangan bola biasanya hanya ditemukan di situs-situs besar Maya, yang merupakan pusat organisasi politik regional. Menurut pernyataan Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko, struktur itu dapat berasal dari periode Klasik Awal (200 hingga 600 M) dan ditutupi dengan lapisan semen yang dicat.
- Tersengat ‘Listrik’, Laba PLN Lenyap Rp10,5 Triliun
- BPS Catat Impor - Ekspor Kompak Turun pada Juni 2024
- Dividen Rp6,28 Triliun dari 30 Emiten Siap Dongkrak IHSG Pekan Ini
Sebelumnya, Šprajc dan rekan-rekannya mensurvei area luas Dataran Rendah Maya di negara bagian Campeche, Meksiko, dengan lidar. Sebuah teknik yang menembakkan jutaan gelombang laser dari pesawat terbang. Pulsa ini kemudian memantul dari tanah dan kembali ke mesin di dalam pesawat terbang, sehingga memungkinkan para peneliti untuk memetakan topografi lanskap.
"Kami juga telah menemukan beberapa permukiman Maya kuno, dengan sisa-sisa bangunan tempat tinggal dan piramida kuil," kata Šprajc kepada Live Science Senin 15 Juli 2024.
Kota Maya Yang Hilang
Pada tahun 2023, tim tersebut menemukan Ocomtún, kota Maya yang hilang dan memiliki beberapa piramida besar dari periode Klasik Maya (sekitar tahun 200 hingga 900 M). “Situs yang baru ditemukan tersebut berada di daerah yang sebelumnya belum dieksplorasi di selatan Ocomtún,” katanya.
Selain itu, tim menemukan situs lain yang meliputi sebuah plaza, piramida setinggi 16 meter dan reservoir air berbentuk persegi panjang. Di atas piramida para arkeolog menemukan beberapa persembahan seperti bejana keramik. kaki hewan keramik, dan pisau rijang atau ujung tombak.

Persembahan-persembahan ini diletakkan di atas kuil pada periode Pascaklasik Akhir (abad-abad terakhir sebelum kedatangan penakluk Spanyol), dari tahun 1250 hingga 1524.
Pada akhir periode Pascaklasik, Dataran Rendah Maya bagian tengah telah dilanda kekacauan politik. Namun, orang-orang tetap tinggal di daerah tersebut setelah krisis yang menyebabkan penurunan demografis yang drastis pada abad ke-9 dan ke-10. Penurunan ini disebabkan oleh kelebihan populasi, penipisan tanah, perubahan iklim (kekeringan yang berkepanjangan), dan peperangan yang merusak," katanya.
"Persembahan tersebut menunjukkan bahwa, bahkan setelah sebagian besar pemukiman Maya pada periode Klasik ditinggalkan, kelompok manusia kecil dan miskin masih berkeliaran, meletakkan persembahan di atas atau di dekat bangunan milik nenek moyang mereka," kata Šprajc.
