OpenAI Akan Jadikan GPT Sebagai Merek Dagang
- OpenAI dikabarkan berencana untuk melindungi haknya atas GPT karena mengklaim sebagai pihak yang pertama menawarkan layanan AI tersebut, contohnya seperti GPT 3 dan GPT 4.

Justina Nur Landhiani
Author


JAKARTA - OpenAI dikabarkan berencana untuk melindungi haknya atas GPT karena mengklaim sebagai pihak yang pertama menawarkan layanan AI tersebut, contohnya seperti GPT 3 dan GPT 4.
Namun, pesaing ChatGPT dari OpenAI seperti ThreatGPT, DateGPT, DirtyGPT, dan MedicalGPT menjadi rintangan utama bagi OpenAI untuk mendaftarkan GPT sebagai merek dagang. Hal ini karena semuanya baru-baru ini mengajukan merek dagang ke sebuah Kantor Paten dan Merek Dagang Amerika Serikat.
- Kalahkan Emas dan Nasdaq, Bitcoin Jadi Aset dengan Pertumbuhan Terbaik pada Kuartal I-2023
- Crazy Rich Indonesia Beli Rumah Mewah di Singapura hingga Rp2,3 triliun
- H+2 Lebaran, ASDP Berangkatkan 88.758 Penumpang
GPT sendiri sebetulnya adalah singkatan dari Generative Pre-trained Transformer dan menggunakan model pembelajaran mendalam untuk mengembangkan tools AI. Untuk melakukan perlindungan, OpenAI ingin mengubah GPT menjadi merek dagang dan telah mengajukan pada Desember 2022.
Menurut OpenAI, jumlah pelanggaran dan aplikasi palsu terus bertambah dari hari ke hari. Selain itu, perusahaan-perusahaan tersebut juga semua menggunakan GPT. Sayangnya, aplikasi tersebut ditolak minggu lalu karena pengacara OpenAI gagal membayar biaya.
- 3 Rekomendasi Makanan Khas Semarang untuk Wisata Kuliner Saat Mudik Lebaran
- Link dan Cara Buat Ucapan Idulfitri GIF untuk Dibagikan ke Media Sosial
- 5 Rekomendasi Film Keluarga untuk Menemani Berkumpul Saat Lebaran
Namun, seperti yang dilansir dari laman Gizchina, ketua grup praktik merek dagang perusahaan mengatakan bahwa agensi mungkin membutuhkan waktu hingga 5 bulan untuk menyelesaikannya. Namun, tidak ada jaminan bahwa OpenAI akan mendapatkan hak paten GPT.

Yosi Winosa
Editor
