Merek Pakaian Dalam Kim Kardashian Kini Bernilai Rp83 Triliun
- Skims, merek pakaian dalam yang didirikan bersama oleh selebriti dan pengusaha Kim Kardashian, mengatakan nilai mereknya US$5 miliar atau sekitar Rp 83, 6 triliun (Kurs Rp16.600). Ini setelah perusahaan mengumpulkan dana baru sebesar US$225 juta.

Amirudin Zuhri
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID-Skims, merek pakaian dalam yang didirikan bersama oleh selebriti dan pengusaha Kim Kardashian, mengatakan nilai mereknya US$5 miliar atau sekitar Rp 83, 6 triliun (Kurs Rp16.600). Ini setelah perusahaan mengumpulkan dana baru sebesar US$225 juta.
Perusahaan tersebut mengatakan pihaknya berencana untuk menggunakan uang dari para investor, termasuk cabang perbankan raksasa Wall Street, Goldman Sachs, untuk membuka lebih banyak toko dan berekspansi di seluruh dunia.
"Kami tak sabar untuk membawa Skims ke level selanjutnya seiring kami terus berinovasi dan menetapkan standar bagi industri kami," ujar Kardashian pada Rabu 13 November 2025.
Putaran pendanaan ini merupakan salah satu yang terbesar tahun ini untuk merek konsumen AS dan muncul saat Skims menghadapi persaingan ketat dari para pesaing seperti Lululemon.
Skims mengelola 18 toko di AS dan menjual produknya melalui pengecer di seluruh dunia. Mereka akan berfokus terutama" pada bisnis ritel fisiknya selama beberapa tahun ke depan, demikian pernyataan perusahaan .
Perusahaan mengharapkan penjualannya mencapai $1 miliar tahun ini, yang menurut kepala eksekutif Skims Jens Grede memberi perusahaan keyakinan untuk mengejar tujuan jangka panjangnya.
- Baca juga: Untuk Pertama Kalinya Kim Kardashian Memamerkan Kalung Salib Terkenal Favorit Putri Diana
Merek ini memulai debutnya pada tahun 2019 dengan lini pakaian dalam dan sejak itu memperluas jangkauannya hingga mencakup pakaian santai dan kategori mode lainnya.
Pertumbuhan perusahaan telah membawanya lebih jauh ke pasar olahraga dan athleisure arus utama, yang sebagian besar didominasi oleh merek seperti Lululemon dan Alo Yoga.
Kontroversi
Skims juga telah mengumpulkan banyak influencer, termasuk keluarga Kardashian dan selebriti lainnya seperti Megan Fox dan Paris Hilton untuk meningkatkan daya tariknya.
Sejak peluncurannya, perusahaan ini telah menghadapi beberapa kontroversi. Nama awalnya, Kimono Intimates, dikritik karena mengabaikan makna pakaian tradisional Jepang, sehingga perusahaan tersebut memutuskan untuk menggunakan nama lain - Skims .
Salah satu produk Skims— penutup kepala yang dikenakan saat tidur —menjadi perbincangan hangat di internet. Beberapa orang memujinya sebagai masa depan kontur wajah non-invasif, tetapi yang lain mengecamnya sebagai distopia, dan mengatakan bahwa perusahaan tersebut membuat perempuan merasa lebih tidak aman.

Amirudin Zuhri
Editor
