Tren Leisure

Mengenal Gejala Stroke dan Ginjal Kronis, Penyakit yang Gerogoti Hamdan ATT

  • Hamdan ATT telah berjuang melawan stroke berulang serta penyakit ginjal kronis sebelum akhirnya mengembuskan nafas terakhir sekitar pukul 12.00 WIB hari ini.
Hamdan ATT Wafat
Hamdan ATT Wafat (Instagram Hamdan ATT )

JAKARTA – Dunia musik dangdut kembali berduka setelah penyanyi senior Hamdan ATT meninggal dunia pada Selasa, 1 Juli 2025 siang di kediamannya di Kramat Jati, Jakarta Timur.

Kabar meninggalnya Hamdan dikonfirmasi oleh putrinya, Aisyah. Dia menyebut ayahnya telah berjuang melawan stroke berulang serta penyakit ginjal kronis sebelum akhirnya mengembuskan nafas terakhir sekitar pukul 12.00 WIB hari ini.

Beberapa tahun terakhir, kesehatan almarhum sempat menurun. Keluarga menyebut bahwa pada awal 2024 Hamdan ATT pertama kali mengalami stroke ringan, yang kemudian diikuti diagnosis gagal ginjal kronis pada akhir tahun.

Meski sempat menjalani perawatan intensif dan cuci darah rutin, kondisi beliau tak kunjung membaik hingga akhirnya berpulang di usia 76 tahun.

Gejala Stroke

Menurut Halodoc, Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti atau tersumbat, menyebabkan kerusakan sel saraf. Beberapa gejala yang paling sering muncul antara lain:

1. Wajah terkulai (asimetri wajah): saat tersenyum, satu sisi wajah terlihat lebih turun dibanding sisi lainnya.

2. Kelemahan atau mati rasa mendadak di satu lengan atau kaki, membuat penderitanya sulit mengangkat anggota tubuh tersebut 

3. Kesulitan bicara atau memahami ucapan: ucapan menjadi pelo, tak jelas, atau penderita kesulitan mengerti kata-kata orang lain.

4. Gangguan penglihatan secara mendadak pada satu atau kedua mata.

5. Sakit kepala hebat tanpa sebab yang jelas, disertai pusing atau kehilangan keseimbangan secara tiba‑tiba.

Cara Mengatasi dan Pertolongan Pertama Stroke
1. Panggil ambulans atau bawa ke rumah sakit segera: waktu penanganan sangat krusial, semakin cepat ditangani, semakin besar kemungkinan sel otak dapat diselamatkan.

2. Metode FAST untuk mengenali dan mengingat gejala:
F (Face): senyum tidak simetris
A (Arm): kelemahan lengan satu sisi
S (Speech): bicara pelo atau tidak jelas
T (Time): bertindak cepat dengan menghubungi layanan medis darurat.

3. Terapi fisioterapi dan rehabilitasi pasca-stroke untuk memulihkan fungsi saraf dan otot.
4. Perubahan gaya hidup: kontrol tekanan darah, berhenti merokok, atur pola makan sehat, dan rutin olahraga ringan untuk mencegah kekambuhan.

Gejala Penyakit Ginjal Kronis

Melansir laman Kementerian Kesehatan, Penyakit ginjal kronis (PGK) kerap berkembang perlahan, sehingga gejala baru terasa pada stadium lanjut. Tanda‑tanda yang perlu diwaspadai antara lain:
Tekanan darah tinggi yang sulit dikendalikan, karena ginjal gagal mengatur tekanan darah dengan baik.
Pembengkakan (edema) pada kaki, pergelangan, bahkan wajah akibat retensi cairan.
Penurunan frekuensi dan volume urine (oligouria) atau munculnya busa/darah dalam urine.
Sering merasa lelah, lemas, dan nafsu makan menurun akibat akumulasi racun dalam darah.
Mual, muntah, atau sesak napas pada stadium lanjut karena gangguan metabolisme dan anemia.

Penanganan dan Pencegahan Penyakit Ginjal

1. Deteksi dini melalui pemeriksaan fungsi ginjal (ureum, kreatinin, dan GFR) terutama bagi yang memiliki faktor risiko: diabetes, hipertensi, atau riwayat keluarga PGK.

2. Kontrol penyakit penyerta seperti diabetes dan hipertensi dengan pengaturan diet rendah garam, obat antihipertensi, dan obat penurun gula darah sesuai anjuran dokter.

3. Diet dan gaya hidup sehat: kurangi asupan protein hewani berlebih, perbanyak konsumsi sayur buah, serta jaga berat badan ideal.

4. Terapi pengganti ginjal pada stadium akhir: cuci darah (hemodialisis atau peritoneal dialysis) atau opsi transplantasi ginjal bagi yang memenuhi syarat.
Hindari obat-obatan nefrotoksik (seperti NSAID berlebihan) tanpa pengawasan medis.

Dengan memahami gejala dan penanganan dini stroke serta penyakit ginjal, masyarakat diharapkan dapat lebih sigap mencari pertolongan medis dan menerapkan gaya hidup sehat untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.