Kenapa Penyakit Jantung Kini Mengintai Anak Muda?
- Dalam beberapa tahun terakhir, para dokter melihat pergeseran yang mengkhawatirkan, di mana semakin banyak orang dewasa muda yang didiagnosis menderita penyakit jantung, bahkan sejak usia 20-an hingga 30-an.

Distika Safara Setianda
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Penyakit jantung selama ini sering dianggap sebagai masalah yang hanya menyerang lansia. Selama bertahun-tahun, upaya pencegahan pun lebih banyak ditujukan kepada kelompok usia paruh baya dan lansia.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, para dokter melihat pergeseran yang mengkhawatirkan, di mana semakin banyak orang dewasa muda yang didiagnosis menderita penyakit kardiovaskular, bahkan sejak usia 20-an hingga 30-an.
Melansir dari The Texas Heart Institute, penyebab dari tren ini memang tidak sederhana, tapi pesannya sangat jelas, menjaga kesehatan jantung tidak bisa ditunda hingga nanti. Hal ini perlu diperhatikan mulai sekarang.
Catatan medis dan survei kesehatan nasional menunjukkan tingkat obesitas, tekanan darah tinggi, dan diabetes tipe 2 meningkat tajam di kalangan orang di bawah 40 tahun. Banyak dari kondisi ini dulu tergolong jarang terjadi pada kelompok usia tersebut. Namun kini, masalah kesehatan tersebut semakin umum dan menjadi pintu masuk bagi munculnya penyakit jantung di usia yang lebih muda.
Faktor gaya hidup juga turut berperan besar. Pekerjaan yang minim aktivitas fisik, waktu berjam-jam di depan layar, pola makan tinggi makanan olahan, stres berkepanjangan, dan kebiasaan tidur yang buruk semuanya memberikan tekanan tambahan pada sistem kardiovaskular.
Ditambah lagi, angka perokok dan pengguna vape di kalangan dewasa muda masih cukup tinggi, sehingga jantung menghadapi lebih banyak ancaman sejak usia dini dibandingkan generasi sebelumnya.
“Penyakit jantung tidak terjadi dalam semalam, melainkan akibat dari perubahan kondisi kesehatan yang berlangsung selama bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun, sebelum akhirnya menimbulkan gejala,” kata Dr. Eduardo Hernandez, seorang ahli jantung di The Texas Heart Institute Center for Cardiovascular Care.
“Kami melihat pasien berusia 30-an dengan penumpukan plak yang parah di arteri mereka, sesuatu yang dulu sering kami lihat pada generasi orang tua mereka,” sambungnya.
Masalah penyakit jantung dini tidak hanya memperpendek harapan hidup, tetapi juga penurunan kualitas hidup dalam jangka panjang. Serangan jantung atau gagal jantung yang terjadi sejak usia muda dapat membatasi aktivitas fisik, meningkatkan biaya pengobatan, dan menyebabkan tekanan emosional yang berdampak pada pekerjaan, hubungan sosial, dan kesehatan mental.
Kabar baiknya, sebagian besar faktor risiko penyakit kardiovaskular dapat dicegah atau dikendalikan. Rutin berolahraga, mengonsumsi makanan yang kaya buah, sayuran, dan biji-bijian utuh, tidak merokok, menjaga berat badan tetap ideal, dan mengelola stress, semuanya dapat menurunkan risiko.
Selain itu, pemeriksaan rutin, termasuk pengecekan tekanan darah, kolesterol, dan gula darah, sebaiknya dilakukan lebih awal dari yang disadari banyak anak muda, umumnya sejak usia pertengahan 20-an, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga.
Orang dewasa muda perlu menyadari pilihan yang mereka ambil hari ini akan menentukan kesehatan jantung mereka di masa depan. Seperti yang disampaikan Dr. Hernandez, semakin cepat langkah pencegahan dilakukan, mulai dari memperbaiki pola makan, lebih aktif berolahraga, hingga melakukan pemeriksaan kesehatan, semakin besar peluang untuk mencegah penyakit sebelum muncul.
Menjaga kesehatan jantung adalah perjalanan seumur hidup. Bagi generasi muda, waktu untuk memulainya adalah hari ini.

Distika Safara Setianda
Editor
