<p>JAKARTA - Fenomena generasi sandwich semakin mencuat dalam diskursus publik, terutama di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu dan meningkatnya biaya hidup.&nbsp;</p><p>Istilah ini merujuk pada individu, khususnya dari kelompok usia produktif, yang harus memikul beban finansial untuk merawat orang tua yang telah lanjut usia sekaligus membiayai kehidupan dan pendidikan anak-anak mereka.&nbsp;</p><p>Situasi ini menciptakan tekanan ganda, baik secara ekonomi maupun emosional, yang dapat berdampak pada kesejahteraan jangka panjang keluarga tersebut.</p><p>Kondisi ini muncul akibat sejumlah faktor, antara lain ketidaksiapan orang tua dalam menghadapi masa pensiun, anak-anak yang masih bergantung sepenuhnya secara ekonomi, serta biaya pendidikan dan layanan kesehatan yang terus meningkat.&nbsp;</p><p>Selain itu, adanya ekspektasi sosial dan budaya di masyarakat turut memperkuat posisi anak sebagai penanggung jawab utama dalam keluarga, baik ke atas (orang tua) maupun ke bawah (anak-anak).&nbsp;</p><p>Hal ini menjadikan mereka terjepit di tengah dua generasi, tanpa memiliki ruang cukup untuk membangun kemandirian finansial pribadi. Dilansir TrenAsia dari berbagai sumber, Selasa, 17 Juni 2025, berikut sederet langkah yang bisa diambil agar tak menjadi Generasi sandwich</p><h3><strong>Perencanaan Keuangan Menyeluruh sebagai Langkah Awal</strong></h3><p>Untuk keluar dari siklus ini, perencanaan keuangan yang menyeluruh menjadi langkah pertama yang penting. Menyusun anggaran bulanan secara lengkap, termasuk alokasi biaya untuk orang tua, anak, cicilan, dan dana darurat, dapat membantu menjaga stabilitas keuangan.&nbsp;</p><p>Dana darurat yang ideal disiapkan untuk menutup kebutuhan 6 hingga 12 bulan pengeluaran rutin, sehingga dapat mengantisipasi kondisi tak terduga yang berisiko mengganggu kelangsungan finansial keluarga.</p><h3><strong>Berinvestasi demi Masa Depan</strong></h3><p>Selain perencanaan anggaran, berinvestasi menjadi strategi penting dalam membangun masa depan yang lebih mandiri. Investasi yang tepat dapat melindungi dan menumbuhkan aset, serta mengurangi ketergantungan pada pendapatan aktif.&nbsp;</p><p>Emas kerap dipilih sebagai instrumen investasi karena dinilai lebih stabil dan aman dalam jangka panjang. Tujuan utamanya adalah membentuk fondasi keuangan yang kokoh agar tidak selalu bergantung pada satu sumber penghasilan.</p><ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/trading-di-tengah-jam-kerja-saatnya-jam-bursa-lebih-fleksibel-untuk-milenial">Trading di Tengah Jam Kerja: Saatnya Jam Bursa Lebih Fleksibel untuk Milenial</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/harga-emas-terkoreksi-analis-soroti-peluang-di-saham-antm-dan-mdka">Harga Emas Terkoreksi, Analis Soroti Peluang di Saham ANTM dan MDKA</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/kok-emas-malah-turun-saat-perang-investor-pemula-perlu-tahu-3-faktor-ini">Kok Emas Malah Turun Saat Perang? Investor Pemula Perlu Tahu 3 Faktor Ini</a></li></ul><h2><strong>Pendidikan Keuangan untuk Anak Sejak Dini</strong></h2><p>Upaya memutus siklus generasi sandwich juga perlu dimulai sejak dini melalui pendidikan keuangan kepada anak-anak. Mengajarkan kebiasaan menabung, memperkenalkan konsep investasi sederhana seperti emas digital, dan menumbuhkan pemahaman mengenai nilai uang dapat membantu membentuk generasi yang lebih mandiri secara finansial di masa depan.</p><h2><strong>Mendorong Kemandirian Finansial Orang Tua</strong></h2><p>Di sisi lain, membangun kemandirian orang tua juga tak kalah penting. Melibatkan mereka dalam perencanaan pensiun dan mendorong investasi pribadi dapat meringankan beban anak.&nbsp;</p><p>Orang tua juga perlu dipastikan memiliki akses yang layak terhadap layanan kesehatan dan menjalani gaya hidup sehat agar tetap produktif dan tidak terlalu tergantung pada bantuan keluarga.</p><h2><strong>Pentingnya Komunikasi Terbuka dalam Keluarga</strong></h2><p>Dalam situasi yang kompleks, komunikasi terbuka antaranggota keluarga menjadi elemen krusial. Diskusi yang jujur mengenai kondisi keuangan dapat membuka ruang bagi pembagian tanggung jawab yang lebih adil dan menciptakan dukungan emosional yang saling menguatkan.&nbsp;</p><p>Keterbukaan ini juga mencegah salah paham dan memperkuat rasa kebersamaan dalam menghadapi tantangan.</p><ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/trading-di-tengah-jam-kerja-saatnya-jam-bursa-lebih-fleksibel-untuk-milenial">Trading di Tengah Jam Kerja: Saatnya Jam Bursa Lebih Fleksibel untuk Milenial</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/harga-emas-terkoreksi-analis-soroti-peluang-di-saham-antm-dan-mdka">Harga Emas Terkoreksi, Analis Soroti Peluang di Saham ANTM dan MDKA</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/read/kok-emas-malah-turun-saat-perang-investor-pemula-perlu-tahu-3-faktor-ini">Kok Emas Malah Turun Saat Perang? Investor Pemula Perlu Tahu 3 Faktor Ini</a></li></ul><h2><strong>Menjaga Kesehatan Mental dan Fisik</strong></h2><p>Selain stabilitas finansial, menjaga kesehatan mental dan fisik juga merupakan bagian tak terpisahkan dari strategi keluar dari tekanan generasi sandwich.&nbsp;</p><p>Tidur yang cukup, olahraga rutin, menjaga pola makan, serta menyediakan waktu untuk relaksasi atau menjalani hobi pribadi dapat memperkuat daya tahan individu dalam menjalani peran ganda mereka.</p><h2><strong>Perencanaan Warisan yang Bijaksana</strong></h2><p>Perencanaan warisan secara bijaksana perlu dipertimbangkan untuk menghindari konflik antaranggota keluarga di masa depan.&nbsp;</p><p>Dengan membuat surat wasiat dan mendiskusikan pembagian aset secara terbuka sejak awal, warisan dapat menjadi alat untuk membantu generasi berikutnya, bukan menjadi beban tambahan. Langkah ini memberikan kejelasan hukum dan mengurangi potensi perselisihan di kemudian hari.</p><p>Generasi sandwich bukan hanya tentang tanggung jawab yang besar, tetapi juga tentang bagaimana menciptakan keseimbangan dan keberlanjutan dalam struktur keluarga melalui kesadaran, kerja sama, dan perencanaan yang matang.</p>

AMIRUDDIN ZUHRI.png

Generasi milenal x z baby boomer

Situasi yang dialami menciptakan tekanan ganda, baik secara ekonomi maupun emosional, yang dapat berdampak pada kesejahteraan jangka panjang keluarga tersebut.

Generasi Sandwich Terjepit di Antara Dua Kewajiban, Bagaimana Cara Bertahan?

Tren Leisure