<p>JAKARTA, TRENASIA.ID – Sektor informal merupakan sektor yang tidak terorganisasi, tidak teratur, dan sebagian besar legal tetapi tidak terdaftar. Namun sektor ini memegang peranan penting di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.</p><p>Pekerja yang termasuk dalam <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.id/tag/sektor-informal">sektor informal</a> di antaranya yaitu pedagang kaki lima, pedagang asongan, tukang ojek, pedagang kaki lima, pekerja rumah tangga, penarik becak, pengemudi bajaj, dan lain-lain.</p><p>Perlu diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 ditopang oleh sektor informal. Chief Indonesia and India Economist HSBC Global Research Pranjul Bhandari menyebutkan, sektor informal menyumbang 55% dari konsumsi dan 60% dari total lapangan kerja.</p><ul><li>Baca Juga: <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.id/tren-inspirasi/perspektif-pahit-di-balik-slogan-umkm-adalah-tulang-punggung-perekonomian-negara">Perspektif Pahit di Balik Slogan: 'UMKM Adalah Tulang Punggung Perekonomian Negara'</a></li></ul><p>Sementara, sektor formal hanya menyumbang 40% tenaga kerja dan 45% dari total konsumsi nasional. Sektor informal sering kali tidak memanfaatkan fasilitas pemerintah, menggunakan teknologi sederhana, dan beroperasi dengan modal terbatas.&nbsp;</p><p>Bahkan, pendapatan mereka bervariasi. Namun sayangnya, mereka sering menghadapi risiko diskriminasi karena minimnya perlindungan hukum dan dukungan dari pemerintah.</p><p>Untuk mendukung <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.id/tag/sektor-informal">sektor informal</a>, pemerintah perlu menyediakan pelatihan keterampilan, memudahkan akses modal, serta menetapkan regulasi yang melindungi usaha kecil. Sementara, masyarakat bisa berkontribusi dengan membeli dan mendukung produk lokal dari sektor informal, sehingga terbentuk ekosistem ekonomi yang lebih inklusif.</p><h2>Tips Sederhana Mendukung Sektor Informal</h2><p>Dilansir dari berbagai sumber, berikut tips sederhana yang bisa kita lakukan untuk mendukung sektor informal:</p><h3>1. Belanja di Warung Kelontong dan Pasar Tradisional</h3><p>Setiap kali kalian membeli makanan, sembako, atau kebutuhan lainnya, secara langsung kalian turut mendukung pedagang lokal maupun tradisional untuk meningkatkan kesejahteraan mereka sekaligus memperkuat perekonomian di sekitarnya.</p><p>Dengan berbelanja di pasar tradisional, kalian juga ikut melestarikan kearifan lokal dan mendukung keberlanjutan ekonomi yang mulai tergerus.</p><p>Selain itu banyak produk yang tersedia di pasar. Pasar tradisional menyediakan beragam barang, mulai dari yang paling terjangkau hingga yang lebih mahal, dengan pilihan harga grosir maupun eceran.</p><p>Berbelanja di pasar tradisional bukan hanya soal membeli kebutuhan sehari-hari. Di balik aktivitas itu, setiap pembelian artinya kalian turut memberikan kontribusi positif bagi pedagang kecil, masyarakat, bahkan negara, sekaligus membantu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal</p><h3>2. Mendukung Usaha Mikro Kecil dan Menengah (<a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.id/tag/umkm">UMKM</a>)</h3><p>Mengganti produk impor dengan produk lokal dalam kegiatan sehari-hari merupakan cara yang efektif. Contohnya, menggunakan bahan-bahan makanan lokal saat memasak, membeli pakaian buatan pengrajin lokal, memilih produk kecantikan dari produsen lokal, dan bisnis jasa.</p><ul><li>Baca Juga: <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.id/tren-ekbis/potongan-e-commerce-naik-umkm-jangan-panik-ini-5-jurus-bertahan-di-tengah-ongkos-yang-membengkak">Potongan E-Commerce Naik, UMKM Jangan Panik! Ini 5 Jurus Bertahan di Tengah Ongkos yang Membengkak</a></li></ul><p>Dengan membeli produk lokal, kita sebagai konsumen ikut berperan dalam memajukan perekonomian lokal, dan mendukung keluarga serta individu untuk memiliki usaha sendiri. Langkah ini membantu membuka lapangan kerja dan meningkatkan penghasilan masyarakat setempat.</p><h3>3. Mengikuti Acara dan Festival Lokal</h3><p>Berbagai komunitas sering menyelenggarakan acara dan festival yang menonjolkan produk lokal, seperti festival kuliner, pameran kerajinan, atau pasar seni. Menghadiri acara semacam ini menjadi cara yang menyenangkan sekaligus bermanfaat untuk mendukung produk lokal.</p><p>Selain membeli barang yang ditawarkan, kalian juga berkesempatan berinteraksi langsung dengan produsen dan pengrajin, sehingga memperoleh informasi lebih lengkap mengenai produk mereka.</p><h3>4. Mengutamakan Kualitas dan Keberlanjutan</h3><p>Produk lokal kerap memiliki kualitas lebih baik dan lebih ramah lingkungan dibandingkan produk massal. Banyak produsen lokal memakai bahan berkualitas dan metode produksi yang berkelanjutan.</p><p>Dengan memilih <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.id/tag/produk-lokal">produk lokal</a>, kalian tidak hanya memperoleh barang yang unggul, tetapi juga ikut mengurangi dampak lingkungan dari proses produksi dan distribusi.</p><p>Selain itu, produk lokal sering dibuat dengan keahlian dan perhatian pada detail, sehingga memberikan nilai tambah bagi konsumen.</p><h3>5. Promosikan Usaha Kecil Melalui Media Sosial</h3><p>Media sosial merupakan sarana yang kuat untuk memasarkan produk lokal. Kalian bisa membagikan pengalaman positif saat membeli produk lokal atau saat menggunakan jasanya dengan menulis ulasan yang baik, atau menandai bisnis lokal dalam unggahan.</p><p>Baca Juga: <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.id/tren-inspirasi/hiperpersonalisasi-jurus-digital-marketing-umkm-agar-pelanggan-makin-lengket">Hiperpersonalisasi: Jurus Digital Marketing UMKM agar Pelanggan Makin Lengket</a></p><p>Dukungan ini tidak hanya meningkatkan eksposur produk, tetapi juga memberi semangat bagi pemilik usaha. Platform seperti Instagram, Facebook, TikTok, dan Twitter dapat dimanfaatkan untuk menciptakan perhatian dan minat terhadap produk serta layanan lokal.</p>

IMG_20240808_234928.jpg

323826749_6187165121318111_9124042588690390093_n.jpg

Sektor informal menyumbang 60% lapangan kerja di Indonesia. Yuk, cari tahu 5 cara sederhana anak muda bisa mendukung UMKM dan ekonomi lokal sambil hidup berkelanjutan.

Dukung Ekonomi Lokal, Ini 5 Cara Anak Muda Bantu Sektor Informal

Tren Leisure