Destinasi Hijau! 85 Persen Listrik Sudamala Resort Labuan Bajo Dipasok EBT
- Sudamala Resort memperkenalkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terintegrasi yang kini mampu memasok 80-85% persen kebutuhan operasional hariannya dengan sumber energi bersih dan terbarukan (EBT).

Distika Safara Setianda
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Labuan Bajo adalah surga tersembunyi di kawasan timur Indonesia. Labuan Bajo dikenal berkat potensi wisata baharinya, bahkan telah memperoleh reputasi hingga tingkat internasional.
Dikelilingi gugusan pulau-pulau kecil dengan laut yang jernih, keindahan pantai yang memukau, serta keberadaan komodo sebagai daya tarik ikonik, Labuan Bajo kian dikenal sebagai magnet wisata dunia.
Perkembangan pariwisata di kawasan Labuan Bajo terlihat dari terus meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung.
Selain itu, kota ini juga menjadi gerbang utama bagi para pelancong sebelum menjelajahi berbagai destinasi di Pulau Flores, baik wisata alam maupun budaya. Terlebih, dengan angkah berani dari Sudamala Resort Seraya.
Sudamala Resort memperkenalkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terintegrasi yang kini mampu memasok 80-85% persen kebutuhan operasional hariannya dengan sumber energi bersih dan terbarukan (EBT).
Langkah tersebut bukan hanya inovasi teknis, tetapi juga sebuah komitmen nyata bahwa arah pariwisata ke depan harus sejalan dengan prinsip keberlanjutan lingkungan.
Berada di Pulau Seraya Kecil yang terpencil, pencapaian ini menjadi tonggak penting dalam peralihan dari ketergantungan pada bahan bakar fosil menuju pemanfaatan energi bersih dan terbarukan.
Melalui langkah ini, Sudamala berhasil menekan jejak karbon sekaligus memperkuat komitmennya terhadap praktik pariwisata berkelanjutan. Upaya tersebut juga mempertegas citra Labuan Bajo sebagai destinasi kelas dunia, di mana kelestarian lingkungan dan keindahan alam berjalan seiringan.
Sebagai resor pertama di Labuan Bajo yang menerapkan sistem PLTS dalam kegiatan operasionalnya, Sudamala Resort, Seraya berkomitmen untuk turut mendorong Labuan Bajo menjadi Destinasi Super Prioritas berkelas dunia yang berlandaskan prinsip keberlanjutan.
Penerapan PLTS ini bukan sekadar investasi pada infrastruktur energi yang efisien, melainkan juga sebagai langkah strategis menuju terwujudnya masa depan pariwisata Indonesia yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Sistem ini didukung oleh baterai dan genset guna menjamin kelancaran operasional, termasuk saat menghadapi kondisi darurat.
Kehadiran PLTS tidak hanya menekan biaya listrik secara signifikan dibandingkan dengan penggunaan genset diesel tradisional, tetapi juga menghadirkan kenyamanan lebih bagi para tamu karena terbebas dari polusi suara.
Diketahui, proyek ambisius ini terwujud berkat kolaborasi dengan Xurya, perusahaan penyedia energi surya terkemuka, serta Suryagen, spesialis solusi penyimpanan energi dan pengembangan sistem tenaga surya.
Sudamala Resort kini ditopang 480 panel surya dengan kapasitas 300 kWp. Sistem tersebut dilengkapi dengan Battery Energy Storage System (BESS) berkapasitas 770 kWh, sehingga pasokan energi tetap terjaga stabil meskipun matahari telah terbenam.
Sistem ini diperkirakan mampu menghasilkan 410.000 kWh energi bersih setiap tahun, sekaligus menekan emisi karbon hingga 370.000 kilogram per tahun. Angka tersebut sebanding dengan aksi penghijauan berupa penanaman lebih dari 4.900 pohon.
Dilansir dari Solusi Power, pemanfaatan panel PLTS kini semakin diminati dan menjadi salah satu solusi populer di berbagai sektor industri. Salah satu keuntungan dari pemanfaatan panel PLTS di sektor industri adalah kemampuan menekan biaya energi.
Tagihan listrik kerap menjadi beban pengeluaran terbesar, khususnya bagi industri dengan kebutuhan daya tinggi. Melalui pemasangan panel surya, perusahaan dapat memproduksi listrik secara mandiri dengan memanfaatkan sumber daya alam yang tak terbatas, yaitu sinar matahari.
- Baca Juga: 8 Manfaat Menggunakan Panel Surya
Industri kerap menjadi penyumbang utama emisi gas rumah kaca serta pencemar lingkungan. Dengan beralih ke energi terbarukan seperti PLTS, sektor industri dapat menekan emisi karbon sekaligus meminimalkan dampak negatif terhadap alam.
PLTS tidak menimbulkan polusi udara maupun kebisingan, sehingga menjadi alternatif yang jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan pembangkit berbahan bakar fosil.

Distika Safara Setianda
Editor
