6 Side Hustle yang Diprediksi Bakal Booming di 2026
- In this ecomomy, banyak anak muda yang tak hanya mengandalkan pendapatan dari satu pekerjaan. Tagihan membengkak hingga gaji stagnan, rasanya punya satu sumber penghasilan tak cukup. Jelang 2026, tren side hustle semakin beragam. Dan berikut beberapa side hustle yang diprediksi bakal booming di 2026.

Distika Safara Setianda
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – In this ecomomy, banyak anak muda yang tak hanya mengandalkan pendapatan dari satu pekerjaan. Tagihan membengkak hingga gaji stagnan, rasanya punya satu sumber penghasilan tak cukup. Mereka mulai mencari side hustle untuk menambah cuan tanpa meninggalkan pekerjaan utama.
Ekonomi side hustle berkembang lebih cepat daripada yang disadari kebanyakan orang. Sebuah studi oleh Intuit awal tahun ini menunjukkan bahwa lebih dari separuh generasi Z berencana membangun beberapa sumber penghasilan dalam beberapa tahun ke depan melalui side hustle.
Melansir dari Forbes, para pekerja muda memasuki dunia kerja dengan harapan fleksibilitas, kemandirian, dan penghasilan yang beragam sejak awal.
- Baca Juga: 5 Rahasia Sukses Side Hustle ala Mark Cuban
Jelang 2026, tren side hustle semakin beragam. Jadi, jika kamu ingin memulai sesuatu yang produktif dan menguntungkan, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mulai mempersiapkannya. Dan berikut beberapa side hustle yang diprediksi bakal booming di 2026.
Side Hustle yang Diprediksi Bakal Meledak di 2026
Dilansir dari The Gentlemans Journal, berikut side hustle yang diprediksi booming di 2026:
1. Freelance Writing dan Copywriting
Menulis lepas tetap menjadi salah satu pekerjaan sampingan yang paling fleksibel dan menguntungkan di tahun 2026. Mulai dari menulis ghostwriting, hingga membuat posting blog yang menarik sekaligus diam-diam menjual asuransi, kata-kata tetaplah bernilai.
Kuncinya adalah menemukan niche atau bidang khususmu. Beberapa penulis berhasil besar dengan menulis deskripsi produk untuk lilin mewah. Ada juga yang mengulas gadget yang bahkan tidak mereka miliki, tapi dengan keyakinan layaknya seorang insinyur.
2. Desain Grafis
Desain grafis berada di persimpangan yang pas antara seni dan pemecahan masalah. Kreatif, memuaskan, dan jauh lebih menguntungkan daripada yang pernah dikatakan guru seni kamu. Jika kamu bisa menggunakan Canva, Figma, atau Adobe Illustrator tanpa stres, ada banyak peluang untukmu.
Bisnis, influencer, dan merek kecil selalu mencari orang yang bisa membuat mereka terlihat mewah dengan biaya minimal. Logo yang tajam, tata letak Instagram yang rapi, atau kemasan yang memberi kesan minimal tapi bermakna bisa mengubah nasib mereka dan juga nasibmu.
Mulailah di platform seperti Fiverr atau Upwork untuk membangun portofolio, kemudian beralih ke klien langsung setelah sadar bahwa platform-platform itu mengambil setengah keuntunganmu lewat biaya.
3. Podcasting
Kerajaan media modern sering dimulai dari sebuah kamar sederhana. YouTube kini bukan sekadar hobi, tapi bisa menjadi karier yang berkelanjutan dan kadang sangat menguntungkan. Yang dibutuhkan hanyalah ide, konsistensi, dan toleransi tinggi terhadap suara sendiri.
Konten dengan niche spesifiklah yang menang. Mulai dari ulasan lapangan golf untuk introvert hingga tips keuangan dari orang yang masih membayar Spotify, selalu ada audiens untuk setiap topik. Platform ini lebih menghargai kepribadian dan ketekunan daripada kesempurnaan.
Monetisasi memang lambat tapi stabil. Iklan, kerja sama merek, langganan, dan merchandise bisa menambah penghasilan seiring waktu. Keuntungannya adalah kepemilikan penuh. Pengikut setia bisa bertahan melewati tren, dan kanalmu bisa berkembang menjadi bisnis yang benar-benar terasa milikmu.
4. Voiceover Work dan Audiobook Narration
Jika seseorang pernah mengatakan bahwa kamu memiliki suara yang bagus, selamat, mereka sebenarnya baru saja memberi saran karier tanpa disadari. Di tahun 2026, suara itu bisa menjadi sumber penghasilanmu.
Industri audiobook tengah berkembang pesat, dengan penerbit, penulis indie, dan platform seperti Audible berlomba-lomba mengubah setiap kata tertulis menjadi cerita yang dibacakan.
Memulai pun sederhana, siapkan mikrofon yang layak, buat sudut ruangan yang kedap suara, dan latih ritme, intonasi, serta konsistensi karakter. Situs seperti ACX dan Bodalgo menghubungkan narator dengan proyek yang membayar. Bayaran bervariasi, tapi ketekunan membuahkan hasil.
5. Gaming, Streaming, and Esports
Gaming kini bukan lagi sekadar hobi rahasia. Industri ini menjadi ekonomi dengan imbal hasil lebih baik dibandingkan banyak startup. Platform seperti Twitch, YouTube Gaming, dan Kick telah mengubah para gamer menjadi pengusaha. Jika kamu bisa bermain, berbicara, dan tidak membuat audiensmu merasa asing dalam tiga puluh detik pertama, peluangnya besar.
Streaming membutuhkan kesabaran. Membangun audiens berarti konsistensi, pesona, dan jumlah pekerjaan administratif yang tak terduga. Tapi hasilnya lebih dari sekadar pendapatan iklan. Sponsorship, donasi, dan merchandise bisa mengubah beberapa jam bermain di laptop gaming menjadi uang sewa rumah.
Esports kini telah menjadi mainstream, dengan turnamen yang menawarkan gaji nyata. Kamu bahkan tidak harus menjadi pemain profesional. Komentator, pelatih, dan penyelenggara juga sangat dibutuhkan. Gaming kini menjadi olahraga sekaligus kehidupan sosial. Mungkin orang tuamu tidak bangga, tapi akuntanmu pasti tersenyum.
6. Penerjemah dan Transkripsi
Dalam ekonomi global, bahasa adalah aset bernilai. Jika kamu bilingual atau sekadar cepat dan tepat mengetik, peluangnya besar. Penerjemah bekerja pada berbagai hal, mulai dari teks pemasaran hingga subtitle film, sementara transkripsi mengubah rekaman audio yang berantakan menjadi dokumen yang mudah dibaca.
Pekerjaan ini cocok untuk orang yang detail-oriented. Ketelitian lebih penting daripada kreativitas, sebuah perubahan yang menyegarkan bagi siapa pun yang lelah dengan tuntutan berpikir di luar nalar. Kamu bisa bekerja dari mana saja, kapan saja, dengan klien mulai dari jurnalis hingga firma hukum.
Persaingannya ketat, tapi konsistensi menjadi kunci. Tepati tenggat waktu, gunakan tata bahasa yang benar, dan hindari mengambil kebebasan kreatif, kecuali sedang menerjemahkan sinetron. Penerjemah terbaik adalah yang tak terlihat, dengan hasil kerja yang mulus. Dalam ekonomi gig, menjadi tak terlihat bisa sangat menguntungkan.

Distika Safara Setianda
Editor
