Tips Memulai Karier Green Jobs untuk Gen Z dan Milenial
- Krisis iklim yang semakin mengkhawatirkan menimbulkan jurang kesenjangan sosial yang makin lebar dan muncul gelombang baru dalam cara generasi muda memaknai karier hingga pekerjaan.

Debrinata Rizky
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Krisis iklim yang semakin mengkhawatirkan menimbulkan jurang kesenjangan sosial yang makin lebar dan muncul gelombang baru dalam cara generasi muda memaknai karier hingga pekerjaan.
Gen Z dan milenial tidak lagi menjadikan gaji dan jabatan sebagai satu-satunya tujuan hidup. Mereka juga memilih pekerjaan berdasarkan kejelasan nilai dan dampak sosial hingga lingkungannya.
Survei global yang dilakukan oleh perusahaan Big 4 Deloitte pada 2024 menunjukkan bahwa 86% Gen Z dan 89% milenial menganggap pentingnya memiliki sense of purpose dalam pekerjaan. Bahkan, 50% Gen Z dan 43% milenial mengaku pernah menolak proyek atau pekerjaan karena tidak sejalan dengan nilai etika pribadi mereka, termasuk yang berkaitan dengan isu lingkungan dan nilai-nilai inklusi.
- Reformasi Pajak Hijau: Peluang Nyata atau Janji Kosong?
- Dipimpin INCO dan PGAS, LQ45 Hari Ini 03 September 2025 Ditutup Naik ke 798,70
- Kembali Menguat 84,28 Poin, IHSG Hari Ini 03 September 2025 Ditutup di 7.885,86
Maka dari itu, memulai karier di industri hijau membutuhkan strategi. Berikut beberapa langkah yang bisa menjadi panduan bagi Gen Z dan milenial yang ingin membangun masa depan lewat green jobs:
1. Kenali potensi dan minat diri sendiri
Green jobs tidak hanya terbatas pada profesi teknis di bidang energi atau lingkungan. Jika kamu tertarik pada desain, komunikasi, atau data, semua itu bisa diarahkan ke sektor hijau seperti mendesain produk berkelanjutan, menjadi edukator lingkungan, atau menganalisis data emisi.
2. Bekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan
Saat ini banyak pelatihan daring gratis yang membahas energi terbarukan, pertanian organik, atau ekonomi sirkular. Kursus dari platform seperti Coursera, LinkedIn Learning, dan komunitas lokal lainnya bisa menjadi pijakan awal kita untuk memahami dunia kerja hijau.
3. Cari pengalaman nyata
Bergabunglah dalam komunitas peduli lingkungan, mengikuti program relawan, atau magang di lembaga yang bergerak di bidang keberlanjutan akan memberimu portofolio hijau yang bernilai.
Pengalaman ini bukan hanya memperluas jaringan, tapi juga membuktikan bahwa kamu serius membangun karier yang berdampak positif bagi lingkungan.

Debrinata Rizky
Editor
