Tren Inspirasi

Iwan Fals Konsisten Tanam Pohon Tiap Konser di Berbagai Kota

  • Iwan Fals secara konsisten menanam pohon di setiap kota yang dikunjunginya untuk konser. Tradisi ini menjadi bagian dari kontrak kerja sekaligus aksi nyata untuk lingkungan.
Iwan_Fals,_2015.jpg

JAKARTA, TRENASIA.ID – Iwan Fals, musisi legendaris Indonesia, dikenal tidak hanya karena karya musiknya yang legendaris, tetapi juga karena komitmen nyata terhadap lingkungan. 

Selama bertahun-tahun, setiap kali menggelar konser, Iwan Fals secara konsisten mensyaratkan penanaman pohon sebagai bagian dari kegiatan tur. Tradisi ini bahkan dicantumkan sebagai klausul formal dalam kontrak kerjanya.

Data dari beberapa konser dan tur menunjukkan konsistensi aksi ini. Pada Desember 2025, sebelum konser di Sukoharjo, Iwan menanam 48 bibit pohon jati emas. 

Sebelumnya, pada Oktober 2025 di Malinau, Kalimantan Utara, ia menanam 67 pohon buah-buahan lokal seperti manggis, rambutan, dan alpukat bersama masyarakat setempat. 

Selama tur 10 kota pada 2023 (Medan, Pekanbaru, dan kota lain), total 1.958 bibit pohon ditanam dari empat jenis berbeda. Bahkan dalam konser bertajuk "Petisi Cinta" di Jakarta, 1.000 bibit pohon ditanam sebagai bagian dari aksi lingkungan. 

Tradisi ini sudah dimulai sejak 2008, ketika Iwan berkolaborasi dalam "Konser Lingkungan" di 36 kota dan menanam 3.000 pohon yang disediakan oleh Departemen Kehutanan.

Baca juga : Verifikasi Dana Diperketat, Aturan Baru OJK Kunci RDN Calon Investor IPO Ritel

Filosofi dan Pesan Lingkungan

Iwan Fals menegaskan bahwa aksi menanam pohon bukan sekadar seremoni atau formalitas. Ia menanam pohon sebagai pesan lingkungan yang kuat. Dalam konser di Sukoharjo, misalnya, ia menyinggung bencana banjir dan longsor akibat penebangan pohon serampangan, sambil berpesan.

“Menebang pohon serampangan sama saja menebang masa depan. Satu pohon memberikan oksigen untuk dua orang,” ujarnya dikutip Rabu, 3 Desember 2025.

Selain itu, Iwan selalu memilih jenis pohon yang strategis dan bernilai ekologis maupun ekonomi. Di Sukoharjo, pohon jati emas dipilih karena akar kuat dan nilai ekonomis tinggi, sementara di Malinau, pohon buah-buahan lokal memberi manfaat langsung bagi masyarakat setempat. 

Bahkan angka bibit yang ditanam terkadang memiliki makna simbolis. Misalnya, dalam tur 10 kota 2023, total 1.945 bibit pohon ditanam, merujuk pada tahun kemerdekaan Indonesia, terdiri dari pohon damar, jati mas, kelor, dan gayam.

Komitmen Iwan Fals tidak hanya berhenti pada aksi individual. Pada 2008, ia terlibat dalam "Konser Lingkungan" yang melibatkan banyak musisi dan menjangkau 36 kota di Indonesia, didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup. 

Baca juga : Gelar RUPSLB, OCBC Setujui Perubahan Anggaran Dasar dan Pergantian Komisaris

Ini menunjukkan bagaimana tradisi menanam pohon yang dimulai sebagai aksi pribadi berkembang menjadi gerakan lingkungan yang lebih luas, menginspirasi masyarakat dan pihak lain untuk turut berkontribusi.

Dengan cara ini, Iwan Fals tidak hanya menghibur penggemarnya, tetapi juga meninggalkan warisan hijau yang nyata bagi setiap kota yang ia kunjungi. 

Aksi ini menegaskan bahwa musik dan kesadaran lingkungan dapat berjalan beriringan, memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat dan alam.