Tren Inspirasi

Gen Z Garda Baru Mitigasi Bencana: Aksi Digital Hingga jadi Relawan

  • Gen Z krusial dalam respons bencana Indonesia. Mereka aktif manfaatkan TikTok/Instagram untuk galang donasi cepat, sebar informasi valid, dan memandu evakuasi di lapangan.
Kampanye Peduli Orang Hutan - Panji 4.jpg
Sejumlah relawan membawa poster dan mengenakan kostum orangutan saat road show kampanye peduli orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis) yang diselenggarakan Yayasan KEHATI bekerja sama dengan OIC dan The Body Shop Indonesia di Kampus IPB University, Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu 8 Maret 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA, TRENASIA.ID - Peran generasi muda dalam melakuka mitigasi bencana sangatlah penting. Di tengah meningkatnya frekuensi bencana yang terjadi di Indonesia, seperti banjir di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, Gen Z perlu tampil sebagai kelompok yang aktif memanfaatkan teknologi, sekaligus bergerak sebagai relawan lapangan. 

Banyak masyarakat yang menilai keterlibatan generasi muda akan semakin krusial, mengingat Indonesia berada di kawasan rawan bencana dengan risiko tinggi. Pemahaman generasi muda terhadap dinamika tersebut, menjadi kunci untuk memperkuat ketahanan masyarakat di masa depan.

Melansir dari ScienceDirect, penelitian tentang “Identifikasi pendekatan media sosial untuk memperkuat kapasitas bencana generasi Z pada isu kekeringan” menjelaskan kegiatan aksi tanggap yang dilakukan Gen Z saat terjadi suatu bencana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gen Z lebih sering menggunakan sosial media  TikTok (46,5%) dan Instagram (20,6%). 

Baca juga: Banjir Kepung Aceh dan Sumut, 40 Persen UMKM Terancam Bangkrut

Respon Gen Z terhadap isu tersebut, cenderung melibatkan keluhan sebanyak 25% dan 18% kekhawatiran. Gen Z percaya bahwa dalam mengatasi suatu peristiwa ataupun bencana, membutuhkan banyak aspek seperti dukungan, keberanian, dan empati yang besar. Hal tersebut dapat dilakukan melalui aktivitas sehari-hari maupun kegiatan bersama komunitas.

Pelibatan aktif Gen Z dinilai penting karena bukan sekadar untuk memperkuat kesiapsiagaan saat ini, tetapi juga membentuk budaya tangguh bencana pada generasi mendatang. Dengan kemampuan digital, keterbukaan belajar, dan semangat kolaboratif, Gen Z dipandang sebagai garda baru dalam penyebaran informasi tanggap darurat secara cepat.

Lantas, Apa Saja yang Dapat Dilakukan?

1. Menjadi Pemandu Evakuasi (Guide) di Lingkungan Terdekat

Gen Z dapat bergerak cepat membantu masyarakat menuju titik aman ketika bencana terjadi. Dengan kemampuan membaca peta digital, memahami arah jalur evakuasi, serta kecepatan dalam mengambil keputusan, mereka dapat memandu kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan penyandang disabilitas. Peran ini sangat penting untuk membantu pertolongan pertama saat proses evakuasi berjalan lambat.

2. Aksi Galang Donasi Cepat dan Transparan

Kemampuan Gen Z menggerakkan komunitas melalui platform digital, membuat mereka efektif mengumpulkan bantuan dalam waktu singkat. Mereka dapat membuka donasi secara daring, mengoordinasikan kebutuhan logistik, hingga mengatur penyaluran bantuan secara jelas dan transparan. Melalui jaringan sosial yang luas dan seruan solidaritas, mereka dengan mudah menjangkau banyak pihak hanya dalam hitungan jam.

3. Menyebarkan Informasi Valid Melalui Media Sosial

Saat terjadi bencana, arus informasi yang salah atau belum diverifikasi dapat menimbulkan kepanikan bagi banyak pihak. Dalam hal ini, Gen Z dapat menjadi relawan informasi dengan memastikan data resmi yang dapat diedarkan secara luas. Adapun data resmi tersebut meliputi peringatan dini, kondisi terkini, atau instruksi dari lembaga. Melalui foto, video, dan teks singkat, mereka dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi yang benar sekaligus meredam hoaks yang beredar.

4. Membantu Pemetaan Risiko dan Dokumentasi Kerusakan

Berkat kemahiran digital, Gen Z mampu menggunakan aplikasi pemetaan untuk melaporkan lokasi banjir, kerusakan bangunan, hingga titik pengungsian secara tepat. Dokumentasi ini dapat dikirimkan kepada BPBD, relawan, atau organisasi kemanusiaan untuk mempercepat proses evakuasi. Informasi visual seperti foto, video, maupun titik koordinat lokasi sangat membantu para relawan dalam memberikan bantuan, agar dapat diberikan sesuai prioritas wilayah yang paling terdampak.

5. Menjadi Relawan Lapangan yang Siap Bekerja Cepat

Melalui pemahaman energi dan mobilitas tinggi, Gen Z dapat berperan aktif di posko bencana, dapur umum, hingga distribusi logistik. Mereka dapat membantu menyiapkan makanan, mengatur antrean bantuan, atau memberikan dukungan kepada korban. Pelatihan dasar ini, menjadi pertolongan pertama dan membantu manajemen posko, dalam mengisi posisi yang penting saat respons darurat berlangsung.

Keikutsertaan Gen Z dalam gerakan mitigasi bencana menunjukkan bahwa mereka bukan sekadar kelompok yang melek digital, tetapi juga generasi yang memahami urgensi isu lingkungan. Dengan karakter adaptif, cepat belajar, serta kemampuan mobilisasi digital yang kuat, mereka menjadi salah satu elemen penting dalam memperkuat kesiapsiagaan bencana di Indonesia.