Tren Inspirasi

Berawal dari Kamar Sempit, Brand Kacamata Demodas Tumbuhkan Omzet hingga Berkali Lipat

  • Kisah Kacamata Demodas adalah bukti nyata bahwa UMKM lokal bisa bersaing dengan brand besar jika mampu menggabungkan kualitas produk, pelayanan tulus, dan pemanfaatan teknologi digital. Dari kamar sempit hingga omzet berlipat ganda, perjalanan Tommy dan Demodas menjadi inspirasi bagi banyak anak muda Indonesia yang ingin membangun bisnis.
Foto 2 Kacamata Demodas.jpg
Ilustrasi brand kacamata demodas. (dok. Shopee)

JAKARTA, TRENASIA.ID - Di tengah tren fesyen yang terus bergerak dinamis, kacamata kini bukan sekadar alat bantu penglihatan, melainkan juga bagian dari gaya hidup dan simbol kepercayaan diri. Perubahan perilaku konsumen inilah yang dimanfaatkan oleh Kacamata Demodas, brand lokal karya Priyanto Utomo.

Lima tahun lalu, pria yang akrab disapa Tommy ini memulai perjalanan bisnisnya dari sebuah kamar sempit yang bersebelahan dengan tempat jemuran baju. Berbekal modal terbatas, ia menghadirkan produk kacamata lokal dengan kualitas tinggi, nyaman dipakai, sekaligus estetik sebagai fashion statement anak muda Indonesia.

Tommy mengaku awalnya hanya menjadi reseller kacamata. Namun, pengalaman tersebut menjadi bekal penting untuk melahirkan brand sendiri. “Berawal dari menjadi reseller kacamata, saya belajar banyak tentang seluk-beluk membangun bisnis. Bekal itu menjadi modal utama saya mendirikan Kacamata Demodas, dengan visi menghadirkan produk kacamata lokal yang unggul secara fungsi, serta desain yang unik sebagai aksesoris,” jelas Tommy melalui kisah suksesnya yang dibagikan oleh Shopee, Jumat, 29 Agustus 2025.

Perjalanan Awal: Satu Order yang Jadi Semangat

Sejak awal berdiri, Kacamata Demodas menyasar pasar anak muda hingga dewasa yang ingin tampil percaya diri dengan harga yang terjangkau. Keunikan produk terletak pada frame ringan, lentur, awet, dan stylish yang bisa dipakai di kampus, kantor, maupun saat hangout santai.

Awalnya, hanya ada beberapa order setiap minggu. Namun, setiap pesanan selalu diperlakukan istimewa. Tommy bahkan sering menyelipkan catatan kecil berisi ucapan terima kasih agar pelanggan merasa dihargai. Ia masih ingat betul momen penting itu: “Saya ingat betul rasanya menunggu notifikasi order pertama di Shopee. Itu sederhana, tapi jadi bahan bakar semangat untuk terus melangkah.”

Ketekunan ini menjadi fondasi kuat bagi Demodas. Dari bangun pagi untuk menyiapkan pesanan, memotret produk sendiri, hingga begadang membungkus paket agar sampai tepat waktu, semua dijalani dengan konsisten.

Strategi Pelayanan yang Membuat Pelanggan Loyal

Industri kacamata dikenal ketat dengan dominasi brand internasional dan tren yang cepat berubah. Namun, Tommy memilih untuk tidak hanya fokus pada desain, melainkan juga layanan pelanggan.

Dari produksi cepat, pengiriman instan, hingga layanan after-sales gratis seperti perbaikan sekrup longgar atau bantalan hidung, semua ditawarkan demi kenyamanan konsumen. “Kami ingin setiap pelanggan merasa dilayani secara personal. Itu yang membuat mereka loyal. Prinsip pelayanan tulus inilah yang membedakan Demodas dari kompetitor,” tambahnya.

Shopee Jadi Titik Balik Pertumbuhan Demodas

Transformasi besar Kacamata Demodas terjadi pada November 2020. Saat itu, Tommy mulai serius mengoptimalkan ekosistem Shopee. Tidak hanya membuka toko online, tetapi juga merancang strategi pemasaran lebih terukur dengan memanfaatkan kampanye tematik, fitur promosi, dan berbagai program dukungan dari Shopee.

Hasilnya, visibilitas brand meningkat drastis. Produk Demodas dikenal lebih luas lintas daerah dan demografi, dengan penjualan yang melonjak signifikan.

Baca Juga: Haluan Bali: Fashion Lokal dengan Sentuhan Digital AR yang Tembus Pasar Global

Seiring berkembangnya tren belanja interaktif, sejak 2023 Demodas aktif di Shopee Live. Melalui fitur ini, tim dapat menjelaskan detail produk secara langsung, menjawab pertanyaan real-time, sekaligus membangun kedekatan dengan konsumen. Dampaknya terasa nyata: penjualan dari Shopee Live naik dua kali lipat dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Tak berhenti di situ, Demodas juga memanfaatkan Shopee Affiliate Program dan Shopee Video dengan menggandeng para kreator konten. Ditambah keikutsertaan rutin dalam kampanye belanja angka kembar Shopee, Demodas berhasil meraih eksposur yang lebih besar.

Bukti nyata keberhasilan itu terlihat dari data omzet: pada periode 2024–2025, penjualan Kacamata Demodas meningkat hampir 100% dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini bahkan mendorong peningkatan kapasitas produksi sekaligus membuka lapangan kerja baru untuk masyarakat sekitar.

Inovasi Produk: Titanium Frame hingga Smart Glasses

Tidak ingin berhenti berinovasi, pada 2025 Demodas menyiapkan koleksi baru dengan frame berbahan titanium. Material ini dikenal ringan, kuat, dan memberi kesan premium—ideal untuk pengguna yang ingin tetap nyaman sepanjang hari tanpa mengorbankan gaya.

Selain itu, Demodas juga tengah mengembangkan smart glasses modern yang menggabungkan teknologi dengan fashion. Produk ini dirancang agar tetap terjangkau, sehingga pelanggan bisa merasakan pengalaman menggunakan smart glasses berkualitas tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.

Kunci Sukses: Konsistensi dan Keberanian Memulai

Sebagai pengusaha muda, Tommy menyadari bahwa tantangan akan selalu ada. Mulai dari persaingan ketat, tren fesyen yang cepat berubah, hingga tuntutan layanan pelanggan. Namun, prinsipnya jelas: konsistensi, adaptasi, dan mendengar suara konsumen adalah kunci utama.

Ia menutup dengan pesan inspiratif:
“Sebagai pengusaha muda, saya paham tantangan akan selalu ada, mulai dari tren yang cepat berubah, persaingan ketat, sampai tuntutan pelayanan. Tapi saya percaya kunci sukses adalah konsistensi, kemampuan beradaptasi, dan mau mendengar pelanggan. Kalau ingin memulai, jangan tunggu waktu yang sempurna. Mulailah dengan apa yang ada. Bisnis tidak menjamin keuntungan, tapi kalau mau untung, cobalah berbisnis.”

Kesimpulan

Kisah Kacamata Demodas adalah bukti nyata bahwa UMKM lokal bisa bersaing dengan brand besar jika mampu menggabungkan kualitas produk, pelayanan tulus, dan pemanfaatan teknologi digital. Dari kamar sempit hingga omzet berlipat ganda, perjalanan Tommy dan Demodas menjadi inspirasi bagi banyak anak muda Indonesia yang ingin membangun bisnis.