Tren Global

Misi Besar di Balik Pelarangan Game Online Berbasis Uang di India

  • India berencana melarang game online berbasis uang. Simak dampak positif dan negatifnya bagi masyarakat, industri, dan ekonomi.
judi online 2.jpg
Polri Berhasil Ungkap 300 Kasus Judi Online dan Tangkap 370 Tersangka Selama Juni-November 2024. (ilustrasi judi online/istimewa)

JAKARTA, TRENASIA.ID - Sejumlah negara bagian India, seperti wilayah Karnataka yang dikenal sebagai "Silicon Valley"-nya India, merencanakan larangan game online berbasis uang. Aturan ini lahir dari kekhawatiran meningkatnya kecanduan judi digital, khususnya di kalangan generasi muda. 

Dasar hukum pelarangan tersebut yakni rancangan undang undang Promotion and Regulation of Online Gaming Bill 2025 yang menegaskan larangan bagi siapa pun untuk terlibat dalam penyediaan game online berbasis uang, baik secara langsung maupun melalui tindakan membantu atau membujuk pihak lain.

“Tak seorang pun boleh menawarkan, membantu, membujuk, atau terlibat dalam penyediaan game online berbasis uang,” tulis rancangan undang undang tersebut dikuti Reuters, Kamis, 21 Agustus 2025.

Namun, di sisi lain, kebijakan ini menimbulkan perdebatan panjang karena berpotensi menghambat pertumbuhan industri game yang tengah pesat. Lantas, apa saja sisi positif dan negatif dari larangan game online berbasis uang?

Dampak Positif

Larangan game online berbasis uang dinilai bisa memberikan sejumlah manfaat bagi masyarakat. Pertama, kebijakan ini dapat melindungi generasi muda dari kecanduan. 

Game berbasis taruhan dianggap rawan memicu perilaku adiktif, terutama bagi anak muda di pedesaan atau mereka yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi. Pemerintah India menilai larangan ini dapat mencegah kerugian finansial sekaligus dampak psikologis akibat kecanduan judi online.

Kedua, larangan juga diyakini dapat mengurangi risiko sosial. Dengan menekan akses ke game berbasis uang, potensi meningkatnya utang pribadi, keretakan rumah tangga, hingga kasus kriminal akibat masalah keuangan bisa diminimalisasi.

Ketiga, langkah ini dipandang konsisten dengan regulasi perjudian yang sudah berlaku. Sebagian besar negara bagian di India memiliki aturan ketat terhadap praktik perjudian.

 Larangan game online berbasis uang dianggap sebagai upaya menyamakan aturan dunia maya dengan dunia nyata, sehingga tidak ada celah hukum bagi praktik judi terselubung.

Sisi Negatif Larangan

Meski demikian, larangan ini juga membawa sejumlah konsekuensi negatif. Pertama, dari sisi ekonomi, India berpotensi kehilangan peluang besar. Industri game online di negara tersebut diperkirakan bernilai lebih dari US$ 3 miliar pada 2025. 

Dengan adanya larangan, potensi pendapatan besar ini bisa hilang. Investor asing yang sebelumnya sangat antusias terhadap startup game India juga berisiko menarik diri, yang pada akhirnya akan mengurangi aliran modal serta inovasi di sektor teknologi.

Kedua, pertumbuhan startup lokal bisa terhambat. Lebih dari 400 startup game beroperasi di India, dan banyak di antaranya menggunakan model hadiah uang tunai sebagai daya tarik utama. Larangan ini berpotensi membuat bisnis mereka runtuh dan kehilangan pasar domestik yang sebelumnya menjanjikan.

Ketiga, implikasi pada tenaga kerja juga tidak bisa diabaikan. Industri game online menjadi rumah bagi ribuan pekerja, mulai dari developer, desainer, hingga tenaga pemasaran. Dengan larangan ini, ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) bisa terjadi dan penciptaan lapangan kerja baru di sektor teknologi pun terhambat.

Keempat, terdapat persoalan ketidakpastian hukum. Kebijakan serupa sebelumnya sempat ditolak di Tamil Nadu oleh pengadilan tinggi. Hal ini menunjukkan adanya tarik-menarik antara pemerintah daerah, pengadilan, dan pelaku industri, yang bisa menimbulkan ketidakjelasan dalam penerapan aturan.