Tren Global

Fakta Menarik di Balik Reshuffle Kabinet Prabowo 8 September 2025

  • Presiden Prabowo Subianto kembali melakukan reshuffle kabinet pada Senin, 8 September 2025. Keputusan tersebut menjadi perombakan kedua sejak ia resmi menjabat pada Oktober 2024.
prabowo.jpg
Prabowo (Sekretariat Kabinet)

JAKARTA, TRENASIA.ID - Presiden Prabowo Subianto kembali melakukan reshuffle kabinet pada Senin, 8 September 2025. Keputusan tersebut menjadi perombakan kedua sejak ia resmi menjabat pada Oktober 2024. Perubahan besar kali ini melibatkan lima kementerian serta pembentukan satu kementerian baru.

Reshuffle ini merupakan yang kedua dilakukan oleh Presiden Prabowo setelah sebelumnya pada Februari 2025 ia mengganti Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Isu reshuffle sudah berembus sejak pekan lalu, terutama setelah sejumlah tokoh terlihat datang ke Istana dengan mengenakan kemeja putih dan dasi biru muda, ciri khas atribut kabinet.

"Bapak presiden memutuskan untuk melakukan perubahan susunan kabinet merah putih pada beberapa jabatan kementerian," ungkap Mensesneg Prasetyo Hadi dalam konferensi pers, Senin, 9 September 2025.

Baca juga : Polemik Pestapora, 5 Musisi Ini Pilih Donasikan Fee Demi Lingkungan

Sederet Nama yang Diganti

Presiden Prabowo mengganti sejumlah pejabat penting di kabinet. Budi Gunawan resmi digeser dari kursi Menko Polkam, meski nama penggantinya belum diumumkan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani yang telah menjabat selama 18 tahun digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa, ekonom sekaligus Kepala Dewan Komisioner LPS. 

Abdul Kadir Karding yang sebelumnya memimpin Kementerian Perlindungan Pekerja Migran digantikan oleh Mukhtarudin, politikus Partai Golkar. Sementara itu, Budi Arie Setiadi digantikan Ferry Juliantono di Kementerian Koperasi dan UKM. Untuk Kementerian Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo diberhentikan, namun penggantinya juga belum diumumkan secara resmi.

Muncul Kementerian Baru

Selain mengganti menteri, Presiden Prabowo juga meresmikan pembentukan kementerian baru. Badan Penyelenggara Haji (BPH) resmi naik status menjadi Kementerian Haji dan Umrah. 

Mochamad Irfan Yusuf, mantan Kepala BPH, dilantik sebagai Menteri Haji dan Umrah, sementara Dahnil Anzar Simanjuntak ditunjuk sebagai wakil menteri. Perubahan ini menandai langkah pemerintah untuk memperkuat layanan haji dan umrah secara lebih terintegrasi.

Baca juga : Reshuffle Kabinet Sasar Menkeu, Saham Big Banks Berdarah

Prosesi Pelantikan

Pelantikan para menteri baru berlangsung di Istana Negara pada sore hari, dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Acara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka serta pimpinan lembaga tinggi negara. 

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menegaskan bahwa reshuffle kali ini didasarkan pada evaluasi menyeluruh guna meningkatkan kinerja pemerintahan.

Pergantian Sri Mulyani dengan Purbaya Yudhi Sadewa di Kementerian Keuangan dinilai berpotensi membawa perubahan arah kebijakan fiskal. Latar belakang Purbaya sebagai ekonom dipandang bisa menghadirkan pendekatan baru dalam mengelola keuangan negara. 

Mensesneg melaporkan reshuffle ini sebagai langkah strategis Prabowo untuk memperkuat jalannya pemerintahan. Namun, publik masih menantikan siapa yang akan mengisi kursi Menko Polkam dan Menpora yang hingga kini belum diumumkan secara resmi. Reshuffle ini dianggap sebagai momentum penting yang akan menentukan arah kebijakan politik, ekonomi, dan pelayanan publik di periode kepemimpinan Prabowo.