<p>JAKARTA, TRENASIA.ID - Industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia dinilai berpotensi kembali memasuki masa kejayaannya setelah sembilan perusahaan besar asal China dikabarkan berminat merelokasi pabriknya ke Indonesia.&nbsp;</p><p>Informasi tersebut disampaikan Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, yang menyebut perusahaan-perusahaan tersebut melirik Indonesia sebagai basis produksi baru akibat hambatan ekspor langsung dari China ke Amerika Serikat.</p><p>Bila benar terjadi, relokasi ini diperkirakan tidak hanya memperkuat kapasitas produksi nasional, tetapi juga meningkatkan kebutuhan tenaga kerja terampil di berbagai lini industri tekstil mulai dari pemintalan, pertenunan, hingga garmen.&nbsp;</p><p>Dengan meningkatnya permintaan tenaga ahli vokasi, pemerintah dan institusi pendidikan kini memperkuat program pembelajaran untuk mencetak lulusan siap kerja.</p><p>Salah satu tantangan utamanya adalah memastikan ketersediaan SDM yang memenuhi standar industri modern. Berikut gambaran lengkap mengenai pendidikan, keterampilan, dan cara kerja di industri tekstil Indonesia.</p><p>Baca juga : <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.id/read/denda-tambang-ilegal-rp-6-5-miliar-per-hektare-sekadar-tambal-bocor">Denda Tambang Ilegal Rp6,5 Miliar per Hektare, Sekadar Tambal Bocor?</a></p><h2>Pendidikan dan Jalur Masuk ke Industri Tekstil</h2><p>Untuk memasuki &nbsp;tekstil dan produk tekstil (TPT), terdapat berbagai jenjang pendidikan formal mulai dari vokasi hingga universitas. Masing-masing memiliki fokus yang berbeda, disesuaikan dengan kebutuhan industri. Dari sejumlah lembaga pendidikan, berikut sederet perguruan tinggi yang meyediakan jurusan berkaitan dengan industri tekstil.</p><h3>1. AK-Tekstil Solo&nbsp;</h3><p>Akademi Komunitas Industri Tekstil &amp; Produk Tekstil Surakarta – D2 Terapan, Sebagai lembaga pendidikan di bawah Kementerian Perindustrian, AK-Tekstil Solo menawarkan tiga program D2 yang sangat praktis meliputi,</p><ul><li>Teknik Pembuatan Benang</li><li>Teknik Pembuatan Kain Tenun</li><li>Teknik Pembuatan Garmen</li></ul><p>Ciri khasnya lembaga pendidikan ini meliputi aspek berikut,</p><ul><li>Biaya pendidikan sangat terjangkau (Rp 1,2 juta/semester).</li><li>Sistem <i>dual system</i>, menggabungkan kuliah di kampus dan praktik industri.</li><li>Lebih dari 50 mitra perusahaan yang menyerap lulusan.</li><li>Lulusannya banyak bekerja sebagai operator, teknisi, dan supervisor lini produksi.</li></ul><h3>2. Politeknik STTT Bandung – Vokasi D3, D4, Magister Terapan</h3><p>Politeknik tertua di sektor tekstil ini merupakan pusat pendidikan vokasi di bawah Kemenperin. Fokusnya meliputi beberapa aspek berikut,</p><ul><li>Penguasaan teknologi pemintalan, pencelupan, finishing, hingga manajemen industri.</li><li>Menyediakan jalur prestasi tanpa tes.</li><li>Banyak digunakan sebagai rujukan standardisasi kompetensi nasional.</li></ul><h3>3. Telkom University – S1 Kriya (Fashion &amp; Textile Design)</h3><p>Jurusan ini berfokus pada,</p><ul><li>Desain tekstil dan fashion</li><li>Pengembangan motif, warna, dan material</li><li>Penggabungan kreativitas dengan teknologi ICT</li><li>Lulusannya banyak bekerja sebagai desainer tekstil, fashion designer, atau product developer.</li></ul><h3>4. Universitas Islam Indonesia (UII) – S1 Rekayasa Tekstil</h3><p>Satu-satunya program S1 teknik tekstil di Indonesia. Keunggulannya meliputi beberapa aspek berikut,</p><ul><li>Kurikulum mengacu standar ABET internasional</li><li>Bekerja sama dengan Ikatan Ahli Tekstil Seluruh Indonesia (IKATSI)</li><li>Memperkuat kompetensi rekayasa material, polimer, dan teknologi tekstil tingkat lanjut</li></ul><h2>Standar Keterampilan Kerja di Industri Tekstil</h2><p>Untuk bekerja di industri tekstil modern, perusahaan biasanya mencari kandidat dengan keterampilan berikut:</p><h3>1. Kompetensi Teknis</h3><ul><li>Mengoperasikan mesin pemintalan, pertenunan, atau sewing.</li><li>Memahami alur produksi: mulai dari fiber → yarn → fabric → garment.</li><li>Memahami QC (quality control) dan parameter mutu produk.</li><li>Mampu membaca SOP, <i>machine settings</i>, serta instruksi kerja.</li></ul><h3>2. Sertifikasi dan Pelatihan</h3><p>Sertifikasi yang paling sering diminta perusahaan meliputi,</p><ul><li>K3 (Keselamatan &amp; Kesehatan Kerja) Kemnaker</li><li>Sertifikasi okupasi tekstil (operator spinning, operator weaving, pattern maker, dsb.)</li><li>Penggunaan mesin modern seperti air jet loom, ring spinning, hingga CAD untuk garmen.</li></ul><h3>3. Soft Skills</h3><ul><li>Ketelitian dan kedisiplinan mengikuti standar produksi</li><li>Kemampuan kerja tim di lingkungan pabrik</li><li>Toleransi terhadap shift malam</li><li>Kemampuan membaca instruksi teknis dan menghitung dasar produksi</li></ul><p>Baca juga : <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.id/read/strategi-jitu-klaim-promo-12-12-untuk-belanja-online">Strategi Jitu Klaim Promo 12.12 untuk Belanja Online</a></p><h2>Bagaimana Sistem Kerja di Pabrik Tekstil?</h2><p>Bagi pemula, industri tekstil sering dianggap berat, namun struktur kerjanya cukup sistematis dan sangat terstandarisasi.</p><h3>1. Bekerja Berdasarkan Standar ISO &amp; SOP</h3><p>Sebagian besar pabrik tekstil menerapkan:</p><ul><li>ISO 9001 (manajemen mutu)</li><li>ISO 14001 (lingkungan)</li><li>Sistem audit ketat dari buyer internasional seperti H&amp;M, Uniqlo, Adidas</li><li>Operator wajib mengikuti SOP (Standard Operating Procedure) mulai dari cara menyalakan mesin hingga inspeksi hasil produksi.</li></ul><h3>2. Jam Kerja Sistem Shift</h3><ul><li>Shift pagi</li><li>Shift sore</li><li>Shift malam</li><li>Rotasi dilakukan sesuai kebutuhan produksi.</li></ul><h3>3. Lingkungan Kerja Berbasis Mesin</h3><ul><li>Pengoperasian mesin otomatis</li><li>Monitoring suhu, kecepatan mesin, kelembapan ruang</li><li>Penggantian spare part ringan</li><li>Pengaturan parameter produksi sesuai pesanan buyer</li></ul><h3>4. Peluang Karir Bertahap</h3><p>Karir di industri TPT biasanya berkembang dari,</p><ul><li>Operator</li><li>QC / teknisi</li><li>Leader / kepala regu</li><li>Supervisor shift</li><li>Asisten manajer</li><li>Manajer produksi</li><li>Lulusan vokasi (D2/D3) umumnya cepat naik ke posisi supervisor karena kompetensi praktisnya kuat.</li></ul><p>Dengan adanya minat sembilan perusahaan tekstil besar China yang ingin merelokasi pabrik ke Indonesia, kebutuhan tenaga kerja terampil diprediksi meningkat tajam.</p><p>Jika peluang ini dimaksimalkan melalui pendidikan vokasi dan teknis yang tepat, industri tekstil Indonesia berpotensi kembali menjadi salah satu tulang punggung ekspor nasional seperti era kejayaannya 1990–2000-an.</p>

Karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau biasa dikenal Sritex.

pabrik-sritex-bloomberg-via-getty-imagesbloomberg-2_169.jpeg

Untuk memasuki industri  tekstil dan produk tekstil (TPT), terdapat berbagai jenjang pendidikan formal mulai dari vokasi hingga universitas. Masing-masing memiliki fokus yang berbeda, disesuaikan dengan kebutuhan industri. 

Harga Emas Hari Ini

Relokasi Pabrik China: Peluang Industri dan Cara Kerja di Sektor Tekstil RI