Properti jadi Sumber Kekayaan Utama Menkop Baru Ferry Juliantono
- Presiden Prabowo resmi melantik Ferry Juliantono sebagai Menteri Koperasi (Menkop), menggantikan tugas Budi Arie Setiadi. Kekayaan tembus Rp52 miliar, mayoritas dari tanah dan bangunan.

Distika Safara Setianda
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Presiden Prabowo Subianto merombak atau reshuffle kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 8 September 2025.
Presiden Prabowo resmi melantik Ferry Juliantono sebagai Menteri Koperasi (Menkop), menggantikan tugas Budi Arie Setiadi.
Sebelumnya, Ferry menjabat sebagai Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop). Pengangkatannya sebagai Menteri Koperasi sesuai dengan Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 86 Tahun 2025.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan, Presiden Prabowo memutuskan melakukan perombakan pada lima kementerian strategis.
Profil Ferry Juliantono
Ferry Joko Juliantono lahir pada 27 Juli 1967 di Jakarta. Ia meraih gelar Sarjana (S1) di Fakultas Ekonomi, jurusan Akuntansi, Universitas Padjadjaran (Unpad) pada 1993.
Kemudia ia melanjutkan pendidikan Pasca Sarjana (S2) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Studi Hubungan Internasional dengan fokus Ekonomi Politik Internasional di Universitas Indonesia, yang selesai pada 2006.
Dia juga dipercaya memimpin Ketua Umum Dewan Tani Indonesia sejak tahun 2005 dan juga menjabat sebagai Wakil Direktur Pelaksana di Inkoptan, yang merupakan organisasi induk bagi koperasi petani dan nelayan.
Ia juga memegang beberapa posisi penting sebagai Wakil Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), anggota Dewan Pakar ICMI, Ketua Dewan Pengawas Inkopontren, serta Sekretaris Jenderal Syarikat Islam periode 2021-2026.
Selain itu, Ferry terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran (IKA Unpad) untuk periode 2024-2028, setelah calon lain mundur sebelum pemilihan berlangsung.
Di bidang politik, Ferry memulai kariernya di Partai Demokrat pada awal 2010-an, sebelum kemudian berpindah ke Partai Gerindra. Saat ini, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Bidang Penggalangan Massa untuk periode 2020-2025.
Ia dikenal sebagai seorang aktivis dan organisatoris yang aktif sejak masa awal reformasi. Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Jaringan Aktivis Pro Demokrasi pada periode 2000-2006.
Pada tahun 2008 sempat menjadi tahanan politik karena memimpin demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Pengalamannya bekerja di lapangan dan dengan basis massa telah membentuk karakter politiknya yang inklusif serta bersuara untuk kelompok marginal.
Kekayaan Ferry Juliantono
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) 2024 yang dilaporkan pada 29 November 2024, Ferry tercatat memiliki total kekayaan sebesar Rp52,4 miliar atau Rp52.398.000.000.
Aset terbesarnya berasal dari tanah dan bangunan, yang totalnya mencapai Rp48,9 miliar. Ferry memiliki beberapa tanah seluas 500 m² di Klungkungan senilai Rp4 miliar.
Ada juga tanah 390 m² di Gianyar senilai Rp8 miliar, tanah 183 m² di Badung senilai Rp2,9 miliar, serta tanah dan bangunan seluas 5.000 m²/600 m² di Bogor Rp5 miliar.
Ia juga memiliki properti di Jakarta Selatan dengan nilai masing-masing Rp5 miliar dan Rp9 miliar. Di Tangerang Selatan, ia memiliki tanah dan bangunan seluas 1.500 m²/1.000 m² dengan nilai Rp15 miliar.
Ferry juga memiliki empat unit kendaraan, yakni BMW X5 XDrive 351 AT, Mercedes-Benz S 400 L AT, Toyota Alphard 2.5 G AT, dan Honda HRV yang total nilainya mencapai Rp3,32 miliar.
Dia memiliki harta bergerak senilai Rp3 miliar, surat berharga Rp175 juta, serta kas dan setara kas sebesar Rp2 miliar. Ia tercatat memiliki utang sebesar Rp5 miliar, sehingga total kekayaannya mencapai Rp52.398.000.000.

Distika Safara Setianda
Editor
