Kampung Haji Indonesia: Danantara Bidding Lahan 80 Ha di Mekah, Gandeng BPKH
- Kampung Haji Indonesia diproyeksikan menjadi kawasan komersial terpadu yang memuat hotel, pusat layanan kesehatan, area kuliner khas Indonesia,

Maharani Dwi Puspita Sari
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Lembaga pengelola investasi negara, Danantara, tengah berada di tahap akhir proses penawaran untuk mendapatkan lahan seluas 80 hektare di Makkah, Arab Saudi. Lahan tersebut, yang luasnya setara sekitar hampir dua kali Kawasan Niaga Terpadu SCBD Jakarta, dan akan dikembangkan menjadi kawasan terpadu bertema "Kampung Haji Indonesia."
Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir, mengatakan bahwa timnya sudah berada di Arab Saudi untuk mengikuti seluruh tahap lelang yang berlangsung ketat. Hasil pemenang lelang diperkirakan akan diumumkan pada Desember 2025.
"Jadi kita sudah masukin bidding, dari kita akan tahu nanti pertengahan Desember hasilnya bagaimana. Ada hampir lebih 90 bidder rupanya yang masuk untuk tanah yang kita inginkan," ujarnya.
Proyek ini dirancang jauh melampaui sekadar tempat singgah jemaah. Kampung Haji Indonesia diproyeksikan menjadi kawasan komersial terpadu yang memuat hotel, pusat layanan kesehatan, area kuliner khas Indonesia, fasilitas publik, hingga ruang untuk kegiatan komunitas. Pandu juga menegaskan bahwa Indonesia sudah naik kelas, dan siap menunjukkan kualitas terbaik di mata dunia.
- Baca juga: Lebih Murah, Segini Biaya Haji Tahun 2025
Komitmen Finansial dan Kapasitas Besar
CEO Danantara Rosan Roeslani, menegaskan bahwa pembiayaan awal untuk pembelian lahan sepenuhnya ditanggung oleh Danantara. Untuk fase konstruksi selanjutnya, Danantara berencana menggandeng Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) setelah seluruh izin lahan tuntas.
"Kita juga memastikan bahwa dana dikeluarkan ini bisa terjaga dengan baik, bisa berputar. Tapi saat bersamaan juga memberikan kenyamanan dalam haji dan umrah beribadah, sehingga mereka menjadi lebih nyaman, karena mereka mempunyai tempat yang sangat baik, sangat layak ke depannya," ungkap Rosan.
Danantara sendiri memiliki kekuatan finansial yang memadai untuk ekspansi berskala besar. Sebelumnya, lembaga ini telah mengamankan dukungan pendanaan dari ACWA Power, perusahaan energi besar asal Arab Saudi, sebesar US$10 miliar untuk proyek energi bersih. Selain itu, menurut dokumen riset Institute for Development of Economics & Finance (INDEF) Danantara dilaporkan memiliki potensi aset kelolaan yang dapat mencapai hingga US$900 miliar untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
Jika seluruh pendanaan dan perputaran modal dikelola langsung oleh Danantara, maka kemungkinan besar lembaga ini bertindak sebagai master developer sekaligus master asset manager yang memiliki kontrol penuh atas cash flow dan margin keuntungan proyek. Sementara itu, peran BPKH akan lebih fokus pada aspek investasi syariah untuk menjamin fasilitas akomodasi yang ramah haji bagi jamaah Indonesia.
Proyeksi Bisnis Jangka Panjang
Dari sisi kapasitas, kawasan seluas 80 hektare ini diproyeksikan mampu menampung hingga 200 ribu jamaah Indonesia. Rosan menjelaskan, skema pembelian properti asing di Arab Saudi masih relatif baru dan memiliki tahapan teknis yang ketat, sehingga kehati-hatian dalam pemenuhan dokumen legal menjadi kunci.
Proyek Kampung Haji ini diproyeksikan menghasilkan pendapatan jangka panjang dari berbagai sumber. Mulai dari sewa properti, pengelolaan fasilitas, layanan akomodasi hospitality, hingga kegiatan komersial lainnya. Danantara melihat investasi awal lahan sebagai bagian dari skema perputaran modal, meskipun perhitungan margin keuntungan belum dibuka ke publik.
Tantangan proyek ini mencakup persaingan ketat dalam proses bidding dan kebutuhan untuk memastikan nilai investasi lahan tetap efisien. Selain itu, tahap pembangunan akan menuntut koordinasi intensif dengan regulator lokal, otoritas perumahan di Arab Saudi, dan calon mitra strategis. Skala kawasan yang masif memerlukan perencanaan teknis detail, terutama terkait infrastruktur dasar dan manajemen operasional untuk jamaah dalam jumlah besar.
Apabila Danantara memenangkan lelang dan perizinan berjalan mulus, proyek ini dapat menjadi investasi luar negeri terbesar yang melibatkan lembaga pengelola investasi negara. Lebih dari itu, Kampung Haji Indonesia berpotensi memperbaiki layanan haji bagi warga Indonesia sekaligus membuka peluang bisnis jangka panjang di sektor properti dan perhotelan di kawasan Timur Tengah.
Mengingat skala proyek ini adalah besar dan melibatkan perizinan properti asing yang ketat, Danantara kemungkinan menargetkan BEP di kisaran 10 tahun dan memprioritaskan cash flow yang stabil dan kepastian pengembalian modal dalam jangka panjang, bukan keuntungan cepat.

Maharani Dwi Puspita Sari
Editor
