Cara Anak Muda Dukung Pekerja SPBU Swasta yang Terancam PHK
- Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah SPBU swasta seperti Shell, BP, dan VIVO masih langka. Anak muda turut berkampanye di media sosial seperti di Instagram dalam upaya mendukung SPBU swasta.

Distika Safara Setianda
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah SPBU swasta seperti Shell, BP, dan VIVO masih langka. Kelangkaan BBM di SPBU swasta berlangsung sejak Agustus 2025. Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), hal ini dipicu karena pengelola SPBU swasta tidak memperoleh kuota impor BBM tambahan.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyarankan pengelola SPBU swasta untuk membeli pasokan BBM dari Pertamina. Namun, operator swasta diminta menyerahkan data terkait volume kebutuhan serta spesifikasi BBM masing-masing kepada Kementerian ESDM.
Kelangkaan BBM di SPBU swasta memaksa Shell Indonesia menyesuaikan kegiatan operasionalnya, termasuk merumahkan sejumlah pekerja. President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia Ingrid Siburian menjelaskan, kebijakan tersebut diambil karena ketersediaan BBM jenis bensin di SPBU Shell tidak tersedia secara lengkap.
Menurutnya, penyesuaian yang dilakukan mencakup perubahan jam kerja SPBU, jumlah hari operasional, hingga kebijakan untuk merumahkan sebagian karyawan. “Kami melakukan penyesuaian kegiatan operasional di jaringan SPBU Shell, selama produk BBM jenis bensin tidak tersedia secara lengkap,” ujar Ingrid pada Selasa, 16 September 2025.
Dia menegaskan, SPBU Shell tetap beroperasi, dan melayani pelanggan dengan produk BBM yang masih tersedia, termasuk sejumlah fasilitas lain Shell Recharge, bengkel, Shell Select, dan pelumas Shell.
Adapun, saat ini produk BBM jenis bensin Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+ tidak tersedia di beberapa jaringan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU Shell hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Jualan Kopi hingga Duren
Fenomena kelangkaan BBM di SPBU swasta pun ramai dibahas di media sosial. Sebuah video TikTok menunjukkan karyawan SPBU Shell yang berjualan kopi di area stasiun pengisian bahan bakar. Kelangkaan SPBU membuat karyawannya Shell berjualan kopi hingga duren di area stasiun pengisian bahan bakar.
Aksi ini dilakukan akibat BBM yang masih kosong. Menjadi pemandangan yang tak biasa terjadi di sejumlah SPBU Shell.
“Apresiasi tinggi buat @Shell Indonesia menginovasikan apapun buat dijual demi menghadapi menerpa badai dunia perbahan bakaran ini. Sehat-sehat semua karyawan BBM swasta di Indonesia. Semoga ada solusi ya, semoga nggak ada badai PHK di penghujung 2025,” tulis akun TikTok milik pengunggah.
Aksi ini menjadi viral di media sosial dan menimbulkan kekhawatiran masyarakat akan kemungkinan terjadinya PHK massal. Video tersebut juga menarik perhatian warganet di Twitter (X). “Sedih banget lihat Shell sampai jualan kopi. Pemerintah bukannya fokus buat buka lapangan pekerjaan malah fokus matiin rezki orang,” komentar salah satu warganet di X.
“Shell juga membuat croffle yang enak dan murah! Adonannya gurih, crunchy, enggak kemanisan. Bisa request topping juga,” tulis salah satu pengguna X. “Kopinya Shell enak kok guys, aku sering beli,” kata wargenet.
Di samping itu, merespon kelangkaan BBM SPBU swasta, anak muda turut berkampanye di media sosial seperti di Instagram dalam upaya mendukung SPBU swasta. Sebuah narasinya seperti ini: Di lapangan, ribuan petugas SPBU bekerja keras untuk menghidupi keluarga. Mereka terdiri dari berbagai latar belakang, mulai dari pencari nafkah utama, penyandang disabilitas, yatim piatu, hingga mahasiswa.
Anak muda berbondong-bondong membagikan hal-hal yang bisa dilakukan dalam area SPBU selain isi BBM. Seperti belanja di minimarket entah itu untuk membeli snack, air mineral, atau apa pun itu. Lalu, bisa juga mencoba kopi, matcha, hingga pastries.
Masyarakat juga bisa mengunjungi tenant seperti fast food, UMKM, ATM. Ganti oli di bengkel yang tersedia, hingga menggunakan mushola dan toilet. Hal itu menjadi contoh upaya kecil untuk mendukung penghidupan warga lain, khususnya karyawan SPBU.

Chrisna Chanis Cara
Editor
