Resmi! Jokowi Beberkan Tahapan Pembangunan Ibu Kota Nusantara
- Tahapan awal pembangunan Ibu Kota Nusantara berlangsung sepanjang 2022-2024.

Daniel Deha
Author


JAKARTA - Presiden Joko Widodo membeberkan tahapan pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara di Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur.
Jokowi mengatakan pembangunan tahap awal IKN Nusantara meliputi kawasan inti pusat pemerintahan yang mencakup istana negara, kantor pemerintah, perumahan dan infrastruktur pendukung lainnya.
"Diawali dengan upaya merevitalisasi dan mereboisasi hutan terlebih dahulu, diikuti dengan pembangunan infrastruktur dasar, wilayah hijau dan biru kota, kompleks pemerintahan, perkantoran, dan perumahan beserta sarana dan prasarananya," katanya dalam acara Beranda Nusantara Menunju Ibu Kota Negara Baru, Rabu, 23 Februari 2022.
- Trans Retail Milik Chairul Tanjung Diajukan PKPU oleh Wika Gedung
- Pemkot Bandung Segera Bangun Flyover Ciroyom untuk Kelancaran Rute KCJB
- Garuda Indonesia Kembalikan 2 Pesawat Boeing 777-300ER ke Lessor
Adapun pembangunan IKN Nusantara akan menghabiskan anggaran Rp501 triliun, dengan kebutuhan dana tahap awal sepanjang 2022-2024 sebesar Rp46 triliun.
Pembangunan akan berlangsung selama lebih dari 20 tahun hingga 2045 dan setelahnya. Sumber pendanaan IKN Nusantara berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta dan kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
Kepala Negara menekankan pembangunan IKN membutuhkan peran dan kerja sama semua komponen masyarakat agar hasilnya bisa dinikmati bersama.
"Juga dibutuhkan pendekatan not business as usual, kinerja tim terbaik, perencana dan perancang kota, arsitek, insinyur, ahli lingkungan, sosial ekonomi, budayawan, seniman, dan pakar-pakar lainnya yang bisa bekerja secara terintegrasi, multidisipliner dan melibatkan pemikiran dan solusi terbaik, baik oleh anak-anak bangsa maupun sumbangan dari masyarakat dunia," katanya.
Jokowi memiliki komitmen yang sangat kuat untuk memindahkan IKN. Bagi Jokowi, IKN tidak hanya menunjukkan Indonesia-sentris, melainkan bukti kebesaran bangsa Indonesia, mencerminkan identitas nasional, menjamin keberlanjutan sosial ekonomi dan lingkungan, mewujudkan forest city, smart city, kota modern dan berkelanjutan, serta tentunya memiliki standar internasional.
"Pemindahan ibu kota negara ke Nusantara, bukan sekadar memindahkan aparatur sipil negara dan bukan juga hanya membangun gedung-gedung pemerintahan. Namun, ini adalah lompatan bagi bangsa Indonesia untuk melakukan transformasi bangsa menuju Indonesia maju," pungkasnya.
Komitmen Perubahan Iklim
Tidak berhenti di situ, Jokowi juga berikhtiar menjadikan IKN Nusantara sebagai fondasi untuk mewujudkan komitmen perubahan iklim yang terlihat melalui pencapaian dan pengelolaan berbagai indikator menuju net-zero carbon dan 100% Energi Baru dan Terbarukan (EBT) pada tahun 2060.
"Kota 10 menit, 80 persen transportasi publik, 70 persen area hijau, pengurangan temperatur dua derajat, saya juga meyakini IKN Nusantara akan menjadi kota yang inklusif, kota yang terbuka, kota untuk semua," imbuhnya.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan bahwa pembangunan IKN Nusantara akan mengusung konsep smart forest city.
Ini adalah sebuah wilayah kota yang mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi untuk mempertinggi efisiensi, memperbaiki pelayanan publik, dan meningkatkan kesejahteraan warga dengan didominasi oleh kawasan hijau.
Dari lahan seluas 256 ribu hektare (Ha) yang disiapkan untuk IKN Nusantara, hanya sekitar 50 ribu Ha yang dipakai, dan sisanya seluas 200 ribu Ha akan dibiarkan sebagai hutan hijau.
"Konsep besarnya adalah smart forest city, banyak hijaunya dan banyak hutannya. Semuanya dikelola dengan teknologi modern, baik transportasi, baik sistem pengairan, baik sistem kelistrikan, baik infrastruktur komunikasi, baik pelayanan publik," kata Jokowi dalam Peresmian Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem, di Jakarta, Selasa, 22 Februari 2022.
IKN Nusantara, lanjut Jokowi, juga akan memprioritaskan pejalan kaki dan sepeda guna menekan emisi karbon.
"Kemudian juga 80 persen lebih nanti akan menggunakan energi hijau, yaitu dari hydropower yang ingin kita bangun di Sungai Kayan, Kalimantan Utara," imbuhnya.

Laila Ramdhini
Editor
