Omicron Melonjak, Jokowi Sebut Tingkat Keterisian RS Terkendali
- Presiden Joko Widodo optimistis bahwa Mmki kasus Omicron terus meningkat, tingkat keterisian pasien di rumah sakit masih terkendali.

Daniel Deha
Author


JAKARTA - Presiden Joko Widodo optimistis bahwa persiapan fasilitas kesehatan dalam menangani kasus Omicron lebih baik dari tahun lalu. Meski kasus Omicron terus meningkat, tingkat keterisian pasien di rumah sakit masih terkendali.
"Varian Omicron ini memang tingkat penularannya tinggi, namun tingkat fatalitasnya lebih rendah dibandingkan dengan varian Delta," katanya dalam konferensi pers di Medan, Sumatra Utara, Kamis, 3 Februari 2022 kemarin.
Kasus baru terkonfirmasi positif COVID-19 makin hari makin meningkat. Pada Kamis, terjadi kenaikan hingga 27.197 kasus baru.
Tambahan puluhan ribu kasus baru tersebut membuat jumlah kasus COVID-19 di Indonesia saat ini mencapai 4,41 juta. Kasus aktif yang sebelumnya berjumlah 81.000 kini melonjak menjadi 115.275 kasus.
Jokowi mengajak masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan. Pasalnya pemerintah kali ini sudah lebih siap dan bahkan sudah melakukan simulasi mengenai dampak dari penyebaran Omicron yang lebih cepat.
- Harga Emas Antam Naik Rp1.000 ke Rp934.000 per Gram
- IHSG Kembali Bangkit, Dibuka Menembus Level 6.708
- IHSG Berpotensi Bergerak Terbatas, Intip Saham Hari Ini Pilihan Indosurya
Pemerintah juga telah melakukan studi komparasi dengan negara lain yang menemukan bahwa tingkat keterisian rumah sakit relatif rendah akibat Omicron.
"Lonjakan ini sudah diperkirakan dan diantisipasi oleh pemerintah dengan kesiapan-kesiapan kita yang sudah jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun lalu, baik dari segi rumah sakit, obat-obatan dan oksigen, fasilitas isolasi maupun tenaga kesehatan, dan kondisi rumah sakit hingga saat ini juga masih terkendali," ungkapnya.
Kepala Negara pun meminta pasien COVID-19 yang tidak mengalami gejala berat dapat melakukan isolasi mandiri (isoman) sehingga bisa mengurangi tingkat keterisian dan perawatan di rumah sakit.
"Pasien yang terpapar varian ini cukup melakukan isolasi secara mandiri di rumah, minum obat dan multivitamin, dan segera tes kembali setelah lima hari," katanya.
Guna menekan penyebaran varian ketiga dari virus COVID-19, Jokowi mendorong Kementerian Kesehatan, Satgas COVID-19 dan elemen terkait untuk mempercepat vaksinasi. Studi terbaru di Amerika Serikat membuktikan bahwa vaksinasi booster, khususnya, bisa memerangi Omicron.
"Bagi yang belum divaksin, agar segera divaksin. Bagi yang sudah divaksin lengkap dan sudah waktunya untuk disuntik vaksin penguat, agar segera vaksin booster," ajak Jokowi.
Dalam rangka mengantisipasi ledakan Omicron, Jokowi pun meminta Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi selaku Koordinator PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Jawa dan Bali, serta Menko Perekonomian selaku Koordinator PPKM Luar Jawa-Bali untuk segera mengevaluasi level PPKM.
"Saya minta kepada Gubernur, Bupati, Wali Kota, dan jajaran Pemerintah Daerah dibantu jajaran TNI dan Polri untuk memastikan penerapan protokol kesehatan dilaksanakan oleh masyarakat dan vaksinasi terus dijalankan dan dipercepat," imbuhnya.

Fakhri Rezy
Editor
