Mulai Lelang Kuartal II-2021, Nilai Investasi Jembatan Batam-Bintan Naik Jadi Rp13,66 Triliun
Proyek Jembatan Batam-Bintan mengalami perubahan nilai investasi menjadi Rp13,66 triliun dari yang sebelumnya Rp13,66 triliun. Pelelangan proyek kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) ini ditargetkan dilakukan pada kuartal II-2021.

Reza Pahlevi
Author


JAKARTA – Proyek Jembatan Batam-Bintan mengalami perubahan nilai investasi menjadi Rp13,66 triliun dari yang sebelumnya Rp13,66 triliun.
Pelelangan proyek kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) ini ditargetkan dilakukan pada kuartal II-2021.
“Perubahan ini dalam rangka memastikan kelayakan teknis dan finansial sehingga diharapkan skemanya dapat lebih menarik bagi para investor,” ujar Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Eko Djoeli Heripoerwanto dalam market sounding virtual, Kamis, 6 Mei 2021.
Jembatan Batam-Bintan akan memiliki panjang sekitar 7 kilometer (km) dan akan terbagi jadi dua jembatan, yaitu Batam-Tanjung Sauh dan Tanjung Sauh-Bintan.
Porsi pembiayaan pemerintah akan digunakan untuk Batam-Tanjung Sauh sementara Tanjung Sauh-Bintan akan dibiayai investor melalui proses lelang.
Secara rinci, Jembatan Batam-Bintan akan memiliki panjang 2,1 kilometer dengan vertical clearance 20 meter dan Tanjung Sauh-Bintan akan sepanjang 5,6 kilometer dengan vertical clearance 40 meter.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan proyek ini bertujuan untuk mempersiapkan pengembangan kawasan di kedua wilayah tersebut.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
“Saya juga berharap dengan nilai investasi Rp13,66 triliun, para investor segera memutuskan berpartisipasi dalam pembangunan Batam-Bintan,” ujarnya.
Basuki juga berharap pembangunan di Batam-Bintan tidak hanya sebagai kawasan industri tetapi juga menjadi kawasan wisata.
Sebelumnya, Singapura disebutkan akan terlibat dalam pembangunan Jembatan Batam-Bintan ini. Hal ini disampaikan ketika Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dan Deputi Perdana Menteri Singapura Heng Swee Keat bertemu secara virtual pada Maret lalu.
Pembangunan proyek ini rencananya mulai pada 2022 dan dapat memudahkan pelaku usaha di Bintan untuk mengirim produk pertaniannya ke Batam untuk selanjutnya dieskpor ke Singapura atau negara lain.
Selain itu, Jembatan Batam-Bintan juga disebutkan akan mendukung rencana pembangunan pelabuhan peti kemas di Tanjung Sauh dan shelter-shelter di Pulau Bintan.
Desain awal pembangunan jembatan ini sudah dibuat oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau pada 2005 dan diperbarui tahun 2010. Desain tersebut diperbarui untuk menyesuaikan dengan standar tol, yang sebelumnya lebar jembatan 28 meter bertambah menjadi 33 meter.(RCS)
