Nasional

Kurban Zaman Now: Anak Muda Makin Doyan Kurban Digital, Ini Alasannya!

  • Transaksi digital sudah menjadi kebiasaan sehari-hari bagi kalangan anak muda. Saat menghadapi momen kurban, platform digital menjadi pilihan yang logis karena sudah sesuai dengan pola konsumsi, yakni cukup dengan satu atau dua kali klik, proses bisa selesai tanpa repot.
3-Hukum-Kurban-Online.png
Ilustrasi kurban digital. (Dompet Dhuafa)

JAKARTA  - Kurban digital adalah metode pelaksanaan ibadah kurban yang memanfaatkan platform daring untuk mempermudah calon pekurban (muqorib) dalam memilih hewan kurban, melakukan pembayaran, hingga memantau proses penyembelihan dan penyaluran daging ke pihak penerima. 

Alih-alih datang langsung ke peternak atau panitia setempat, pekurban dapat menghitung harga, membandingkan bobot hewan, serta mengakses laporan penyembelihan dan distribusi lewat aplikasi, situs web, atau bahkan mini program di dompet digital maupun e-commerce.

Secara umum, kurban digital menawarkan beberapa fitur unggulan:

  1. Transparansi Proses: Setiap tahap—mulai dari pemilihan hewan hingga pelaporan penyaluran daging—tersaji dalam bentuk foto, video, atau notifikasi waktu nyata.
  2. Kemudahan Akses: Pekurban tak perlu keluar rumah; cukup membuka aplikasi atau situs web untuk memilih jenis hewan, ukuran bobot, dan lokasi penyaluran sesuai preferensi.
  3. Pilihan Metode Pembayaran: Beragam opsi tersedia, mulai dari transfer bank, e-wallet, hingga marketplace payment gateway sehingga transaksi menjadi cepat dan aman.

Dengan begitu, kurban digital berupaya menghilangkan kerumitan logistik sekaligus memastikan setiap pekurban mendapatkan laporan yang valid tentang nasib hewan kurban dan penyaluran dagingnya.

Trem Kurban Digital di Kalangan Anak Muda

1. Mengikuti Gaya Hidup Melek Digital

Generasi Z dan milenial adalah kelompok yang sudah terbiasa menggunakan aplikasi dan e-commerce dalam keseharian. Survei Jakpat Insight pada pertengahan 2024 menunjukkan bahwa hampir 94% Gen Z menggunakan e-wallet (dompet digital) sebagai metode pembayaran dalam belanja daring, diikuti oleh 47% yang memakai mobile/internet banking.

Artinya, transaksi digital sudah menjadi kebiasaan sehari-hari bagi kalangan anak muda. Saat menghadapi momen kurban, platform digital menjadi pilihan yang logis karena sudah sesuai dengan pola konsumsi, yakni cukup dengan satu atau dua kali klik, proses bisa selesai tanpa repot.

2. Kemudahan dan Kepraktisan

Daripada harus mencari pasar hewan atau peternak secara langsung—serta memastikan kualitas dan kondisi hewan—kurban digital menyuguhkan kemudahan memilih hewan kurban lengkap dengan foto, video pendamping, estimasi bobot, dan harga yang transparan. Beberapa platform kurban digital bahkan menyediakan opsi konsultasi via video call untuk mengecek kondisi hewan secara real time.

“Layanan seperti video call untuk melihat kondisi hewan sebelum kurban membantu mengurangi kecemasan pekurban, terutama yang tinggal di kota besar dan tak punya akses mudah ke peternak,” ujar Septiana Widi Sugiastuti, Research Lead Jakpat dikutip dari hasil risetnya, Rabu, 4 Juni 2025.

3. Transparansi Pelaporan

Selama ini, salah satu tantangan kurban konvensional adalah ketidakpastian soal penyaluran daging. Dengan kurban digital, pekurban bisa mendapatkan laporan digital dalam format PDF atau notifikasi langsung di aplikasi mulai dari proses penyembelihan hingga distribusi ke wilayah penerima. 

Salah satu contoh adalah Dompet Dhuafa yang menggunakan Kurban Information System (KIS), di mana donatur menerima notifikasi real time begitu dana diterima dan saat hewan dipotong.

4. Budgeting dan Opsi Paket yang Variatif

Ada banyak pilihan paket kurban digital yang dapat disesuaikan dengan kemampuan finansial anak muda. Beberapa lembaga menyediakan paket skala kecil—misalnya kurban kambing mulai harga Rp1,4 juta hingga Rp2 juta—yang dirancang untuk pelajar atau karyawan muda dengan kendala budget minim. Bahkan, melalui platform fintech syariah tertentu seperti umma Indonesia, ada fitur cicilan ringan atau paylater untuk mempermudah pembayaran.

Baca Juga: Tips Mengolah Daging Kurban Iduladha Agar Empuk dan Tak Bau

Platform-Platform Digital Kurban Populer

  1. Dompet Dhuafa
    • Memiliki sistem KIS (Kurban Information System) yang sudah berjalan sejak 2020 untuk memastikan setiap donatur dapat mengakses laporan digital real time.
    • Paket dimulai sekitar Rp1,995 juta per hewan pada Dompet Dhuafa dan termasuk program rendang kaleng untuk distribusi praktis ke daerah terpencil
  2. Bank Syariah Indonesia (BSI Mobile)
    • Bersinergi dengan Baznas, Laznas, dan Dompet Dhuafa untuk menjalankan prinsip syariah dan pemerataan distribusi daging kurban ke masyarakat kurang mampu.
  3. Bank Muamalat dan Lembaga Amil Zakat Nasional Baitulmaal Muamalat (BMM).
    • Memudahkan pekurban membandingkan harga dan bobot hewan kurban lewat situs BMM, serta memberikan opsi paket rendang kaleng untuk pengiriman praktis dan awet ke pelosok daerah yang sulit dijangkau
  4. Tokopedia Qurban
    • Menggandeng lembaga kemanusiaan tepercaya seperti BAZNAS, Dompet Dhuafa, dan Rumah Zakat.
    • Memperlihatkan laporan proses kurban secara transparan, mulai sebelum dan sesudah pemotongan hingga penyaluran, serta mengirimkan sertifikat kurban melalui email dan notifikasi aplikasi.
  5. Aplikasi umma “Segera Kurban”
    • Menggabungkan beberapa partner kurban digital (misalnya Human Initiative, Rumah Zakat, ACT, Qurban Nusantara) untuk memberikan beragam paket dengan keunggulan tertentu seperti penyaluran ke Palestina, anak yatim, atau daerah nivo tertentu.
    • Menyediakan harga paket kurban mulai dari Rp1,4 jutaan sehingga mudah dijangkau oleh generasi milenial dan Gen Z.

Statistik dan Data Antusiasme Anak Muda Berkurban Tahun 2025

1. Survei Jakpat Insight: Persiapan dan Perilaku Kurban Anak Muda

Menurut laporan “Hari Raya Iduladha Para Millennials” oleh Jakpat Insight (2024), segmen usia 20-25 tahun mayoritas hewan kurban dibelikan oleh orang tua, sedangkan segmen 26-35 tahun lebih banyak membeli sendiri. Dari data ini, dapat disimpulkan bahwa rentang usia 26-35 tahun memiliki kapasitas finansial yang lebih mandiri untuk berkurban sendiri.

Selain itu, 59% responden secara keseluruhan masih memilih membeli hewan konvensional dari peternak atau pasar hewan, terutama untuk memastikan kualitas (91%), negosiasi harga (66%), dan interaksi langsung (60%). Meski begitu, generasi milenial dan Gen Z cenderung membuka diri pada solusi digital apabila ditawarkan kemudahan tambahan seperti video call untuk melihat kondisi hewan.

2. Tingginya Adopsi Metode Pembayaran Digital

Survei Jakpat Insight pada tahun 2024 menunjukkan bahwa 94% Gen Z menggunakan metode pembayaran digital seperti e-wallet, diikuti mobile/internet banking sebesar 47% dalam transaksi e-commerce sehari-hari . Hal ini menjadi sinyal kuat bahwa ketika platform kurban digital menawarkan pengalaman pembayaran tanpa ribet, kemungkinan besar anak muda memilih kurban online.

Walaupun angka-angka tersebut tidak secara spesifik memetakan usia pekurban, kombinasi data digital payment 94% Gen Z serta target lembaga kurban digital yang tinggi menegaskan bahwa mayoritas pekurban digital di tahun 2025 kemungkinan besar adalah generasi muda berusia 18–35 tahun.

Proses Kurban Online: Dari Pemesanan hingga Penyaluran

  1. Registrasi dan Pemilihan Paket
    • Pekurban mendaftar akun di platform (aplikasi atau situs web lembaga).
    • Pilih jenis hewan (kambing, sapi, unta, dsb.), lokasi penyaluran, serta bobot hewan yang diinginkan. Biasanya terdapat foto atau video pendamping hewan untuk mempermudah pengecekan kondisi fisik.
  2. Pembayaran Digital
    • Tersedia opsi transfer bank, e-wallet, mobile banking, hingga marketplace payment gateway bagi yang berkurban lewat e-commerce.
    • Setelah konfirmasi pembayaran, pekurban akan menerima notifikasi via email, SMS, atau WhatsApp terkait status transaksi.
  3. Konfirmasi dan Tracking
    • Pekurban biasanya mengunggah bukti transfer atau melakukan verifikasi otomatis lewat link digital yang diintegrasikan dengan channel pembayaran.
    • Berbagai platform kini menambahkan fitur notifikasi real time saat hewan sudah tiba di lokaso pemotongan dan saat proses penyembelihan berlangsung.
  4. Penyembelihan dan Pelaporan
    • Setelah penyembelihan, daging hewan diolah sesuai standar kebersihan dan syariah.
    • Beberapa lembaga (misalnya Dompet Dhuafa) bahkan mengolah daging menjadi rendang kaleng untuk memudahkan distribusi ke daerah terpencil. Setiap pekurban mendapatkan laporan lengkap berupa foto, video, dan timeline penyaluran daging ke titik-titik sasaran
  5. Distribusi Daging
    • Daging kurban didistribusikan ke perangkat desa, panti asuhan, yayasan yatim piatu, atau ke keluarga dhuafa sesuai yang dipilih oleh pekurban.
    • Laporan akhir berupa PDF atau sertifikat kurban digital diserahkan untuk bukti sah serta arsip bagi pekurban.