Nasional

Kinerja Operasional Pertamina NRE 2021 Lampaui Target

  • Pertamina NRE mencatatkan sejumlah kinerja yang baik dalam hal operasional selama tahun 2021.
PLTS Atap Pertamina-min.png
Pemasangan PLTS Atap di SPBU Pertamina dapat menghemat operasional Rp4 miliar per tahun. (pertamina.com)

JAKARTA – Salah satu subholding milik PT Pertamina (Persero) yakni Power & New  Renewable Energy (Pertamina NRE) mencatatkan sejumlah kinerja yang baik dalam hal operasional selama tahun 2021. Seluruh target operasional yang telah ditetapkan berhasil dilampaui.

Produksi listrik yang dihasilkan selama tahun 2021 oleh Pertamina NRE mencapai hingga 4.686 Giga watt hour (GWh) atau 4% diatas dari target yang telah ditetapkan. Angka itu juga terhitung lebih tinggi dari capaian produksi listrik di tahun sebelumnya pada tahun 2020 sebesar 4.637 Gwh.

Kinerja positif operasional yang positif juga ditunjukkan dari peningkatan kapasitas terpasang pada pembangkit listrik dari energi baru dan terbarukan (EBT) dari 681 MW menjadi 687,2 MW. Di samping itu, Pertamina NRE juga mampu menekan cost per unit menjadi sebesar US$4,64 per mega watt hour (MWh) atau 5% lebih rendah dari target yang ditetapkan.

Kinerja positif pada aspek operasional didukung dengan kinerja HSSE yang cemerlang. Total jam kerja tercatat adalah sebanyak 50.653.894 jam tanpa jam kerja hilang, kecelakaan kerja, ataupun kebakaran.

CEO Pertamina NRE Dannif Danusaputro juga mengapresiasi kinerja baik yang berhasil ditorehkan oleh pertamina NRE selama tahun 2021. 

“Kami sangat mengapresiasi kerja solid seluruh jajaran Pertamina NRE, termasuk PGE (Pertamina Geotherman Energy) dan JSP (PT Jawa Satu Power) yang merupakan bagian dari keluarga besar Pertamina NRE. Tanpa kerja sama yang solid tentu kinerja positif ini tidak akan tercapai,” ujar Dannif dalam keterangan resmi dikutip Selasa, 22 Februari 2022.

Sementara itu, untuk tahun 2022 pihaknya mengaku bahwa target yang ditetapkan cukup agresif.

Pada tahun 2022, Pertamina NRE menargetkan kapasitas terpasang sebesar 2,9 GW dengan kontribusi dari gas topower sekitar 1.800 MW, EBT 971 MW, dan EV serta baterai sebesar 96,2 MWh. Produksi listrik ditargetkan akan mencapai kurang lebih sebesar 7.100 GWh.

Untuk mencapai target tersebut, program yang ditargetkan terealisasi di tahun 2022 antara lain commercial operation date (COD) PLTGU Jawa-1 yang berkapasitas 1.760 MW dan PLTS internal Pertamina dengan potensi listrik yang dihasilkan lebih dari 280 MW.

“Tahun 2022 kami memasang target cukup agresif, untuk itu kerja sama yang solid ini harus kami pertahankan dan tingkatkan. Di sisi lain target yang ketat tidak membuat kami lupa untuk selalu menerapkan HSSE Excellence,” terang Dannif.