Korporasi

Permintaan Lahan Industri Kian Meningkat, Puradelta Lestari (DMAS) Bidik Laba Rp1 Triliun Sepanjang 2022

  • PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) optimistis mampu meraup laba bersih senilai Rp1 triliun selama 2022.
<p>Proyek milik PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS). / Deltamas.id</p>

Proyek milik PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS). / Deltamas.id

(TrenAsia)

JAKARTA - Emiten sektor Properti dan Perumahan PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) optimistis mampu meraup laba bersih senilai Rp1 triliun selama 2022.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan DMAS Tondy Suwanto mengatakan optimisme perseroan tersebut dikarenakan permintaan lahan industri di kawasan Greenland International Industrial Center (GIIC) Kota Deltamas turut meningkat. Saat ini tercatat ada permintaan lahan industri lebih dari 90 hektare.

"Menurut kami laba sekitar Rp1 triliun dapat tercapai di akhir tahun ini (2022)," kata Tondy dalam acara public expose live pada Rabu, 14 September 2022.

Saat ini, perseroan telah membukukan laba bersih senilai Rp660 miliar. Angka ini naik 12,1% dibanding dengan periode yang sama tahun lalu yaitu senilai Rp289 miliar.

Tondy menjelaskan permintaan lahan industri saat ini datang dari sektor yang bervariasi, yaitu berasal dari data center, peralatan rumah tangga, otomotif dan rantai pasokannya, serta industri lainnya.

Menyambut tingginya permintaan lahan, menurut Tondy, perseroan terus membangun infrastruktur dan utilitas di kawasan industri GIIC kota Deltamas. Kemudian, meningkatkan layanan pengelolaan kawasan yang maksimal. 

Tondy juga mengungkapkan saat ini perseroan tengah menggarap zona industri baru yang didedikasikan untuk data center maupun industri serupa dengan infrastruktur penunjang yang khusus.

Di sisi lain, emiten sektor Properti dan Perumahan ini berhasil meraih 55% marketing sales senilai Rp995 miliar dari target pra penjualan senilai Rp1,8 triliun pada semester I-2022.

Pencapaian pada semester I-2022 tersebut berasal dari penjualan lahan industri seluas 29,1 hektare, di samping penjualan produk komersial dan hunian.

Kemudian, perseroan juga telah membukukan pendapatan senilai Rp1,067 triliun pada semester I-2022. Nilai tersebut naik jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yaitu senilai Rp580 miliar.

Kenaikan pendapatan tersebut didukung oleh bisnis industrial yang menyumbang sebanyak 80,5% dari pendapatan perseroan. Kemudian, unit bisnis commercial yang menyumbang sebanyak 16,5%. Unit usaha residential sebanyak 2,1% dan bisnis hotel sebanyak 0,4%.