Dunia

Didepak dari Parlacen, Taiwan Semakin Dikucilkan Negara Amerika Tengah

  • Parlemen Amerika Tengah memutuskan mendepak Taiwan setelah lebih dari dua dekade sebagai pengamat tetap dan menggantikannya dengan China.
Bendera Taiwan
Bendera Taiwan (Reuters.com/Ann Wang)

JAKARTA - Parlemen Amerika Tengah memutuskan mendepak Taiwan setelah lebih dari dua dekade sebagai pengamat tetap dan menggantikannya dengan China. Pengaruh ekonomi Negeri Tirai Bambu memang semakin berkembang di Amerika Latin. Hal ini semakin membuat Taipei merasa terpinggirkan.

Dilansir dari Reuters, Selasa, 22 Agustus 2023, parlemen enam negara yang dikenal sebagai Parlacen, berkumpul di ibu kota Nikaragua, Managua, Senin 21 Agustus 2023. Para legislator setempat mengusulkan penambahan China untuk menggantikan Taiwan.

Kementerian Luar Negeri Taiwan menyatakan telah memutuskan untuk segera menarik diri dari Parlacen demi menjaga “martabat nasional." Mereka juga mengutuk apa yang disebutnya sebagai upaya China untuk meredam partisipasi internasional Taiwan.

Dalam sebuah pernyataan, Parlacen mengutip pengusiran Taiwan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1971 demi mendukung China, yang menyebabkan Taiwan dianggap sebagai “provinsi China daratan, yang mendiskualifikasinya untuk berpartisipasi sebagai negara merdeka/ independen.”

Beijing telah meningkatkan pengaruhnya di Amerika Tengah dengan anggota Parlacen seperti Nikaragua, El Salvador, Honduras, Panama, dan Republik Dominika memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan dalam beberapa tahun terakhir.

Guatemala, negara terpadat di Amerika Tengah, merupakan satu-satunya anggota Parlacen yang masih mengakui Taiwan. Senator AS Tim Kaine, seorang Demokrat, dan Marco Rubio, seorang Republikan, yang memimpin Subkomite Hubungan Luar Negeri Senat mengenai Belahan Bumi Barat, mengutuk hasil pemungutan suara tersebut.

“Sejak tahun 1999, Taiwan telah menjadi mitra yang kuat dalam perannya sebagai pengamat tetap di Parlemen Amerika Tengah, mendorong tata kelola yang baik dan pembangunan ekonomi di Belahan Bumi kita,” kata para senator dalam pernyataan bersama.

Para senator juga menuduh China merusak demokrasi, menghambat pertumbuhan regional, dan melakukan berbagai pelanggaran hak asasi manusia, termasuk genosida, terhadap orang Uighur di wilayah Xinjiang.

China dengan tegas membantah adanya penyalahgunaan di Xinjiang. Kedutaan besarnya di Amerika Serikat belum segera memberikan tanggapan. Belize dan Paraguay juga masih menjalin hubungan dengan Taiwan, meskipun pejabat-pejabat AS berpendapat bahwa Paraguay bisa menjadi negara berikutnya di Amerika yang mengubah loyalitasnya.

Amerika Serikat mengakui China secara diplomatik namun memiliki hubungan tidak resmi dengan Taipei. Pemerintahan Biden telah menyatakan bahwa ia menentang upaya-upaya untuk mengubah status quo di Taiwan.