Daerah

Ekonomi Asia Tenggara Diprediksi Bangkit Tahun 2021, Vietnam Memimpin

  • JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi yang tercermin dalam Produk Domestik Bruto (PDB) beberapa negara Asia Tenggara diprediksi tumbuh positif tahun ini. Perbaikan bakal terjadi setelah sebelumnya pandemi COVID-19 memukul perekonomian semua negara pada 2020. Mengutip dari Nikkei Asia, PDB Vietnam diprediksi dapat memimpin pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara dengan target kenaikan 6,5% untuk tahun ini. Optimisme ini […]

Ekonomi Asia Tenggara Diprediksi Bangkit Tahun 2021, Vietnam Memimpin

JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi yang tercermin dalam Produk Domestik Bruto (PDB) beberapa negara Asia Tenggara diprediksi tumbuh positif tahun ini. Perbaikan bakal terjadi setelah sebelumnya pandemi COVID-19 memukul perekonomian semua negara pada 2020.

Mengutip dari Nikkei Asia, PDB Vietnam diprediksi dapat memimpin pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara dengan target kenaikan 6,5% untuk tahun ini.

Optimisme ini muncul setelah Vietnam berhasil menahan penyebaran COVID-19 dengan baik serta mampu melakukan ekspansi ekonomi sebesar 2,9% pada 2020.

Indonesia menargetkan perumbuhan PDB tahun 2021 tumbuh sebesar 4,5%-5,5%. Hal ini didorong oleh vaksinasi massal yang telah dilakukan pemerintah. Harapannya, efektivitas vaksin dapat meningkatkan ekonomi domestik yang hampir mati akibat pandemi.

Namun, dalam skenario terburuk, United Overseas Bank dari Singapura memprediksi pertumbuhan PDB Indonesia paling tinggi hanya 2%. Hal itu jika efektivitas vaksin hanya mencapai 50% dan mencakup masyarakat sebanyak 35%.

Selain itu, Thailand juga menurunkan ekspektasi 1% pertumbuhan PDB 2021 dari proyeksinya 3,5%-4,5% menjadi 2,5%-3,5%. Hal itu diakibatkan oleh krisis pariwisata global yang masih belum juga mereda, Namun, ekonomi Negeri Gajah Putih ini diprediksi akan pulih kembali pada kuartal IV-2021.

Sementara, Singapura optimistis tetap mempertahankan prediksi pertumbuhan PDB mencapai 4% sampai 6%. Target ini ditetapkan pada November 2020. Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Singapura tahun 2020 mencapai 5,4%.