Emiten Nikel MINE Raup Dua Proyek Baru, Saham Naik 83 Persen Year To Date
- Untuk kontrak jasa kontraktor tambang nikel, MINE akan memegang tanggung jawab penuh atas berbagai kegiatan inti pertambangan. Ini mencakup proses pemindahan lapisan tanah atas (topsoil), kegiatan penggalian bijih nikel, hingga transportasi bijih nikel.

Alvin Bagaskara
Author


JAKARTA – PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE) pada hari ini mengumumkan secara resmi keberhasilannya dalam meraih dua kontrak kerja sama bernilai strategis. Kemitraan ini dijalin dengan PT Sulawesi Cahaya Mineral (PT SCM), sebuah entitas usaha yang berada di bawah naungan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA).
Info saja, lingkup kontrak tersebut meliputi jasa pengelolaan kontraktor tambang serta jasa pengangkutan material (hauling), dengan lokasi operasional terpusat di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
Untuk kontrak jasa kontraktor tambang nikel, MINE akan memegang tanggung jawab penuh atas berbagai kegiatan inti pertambangan. Ini mencakup proses pemindahan lapisan tanah atas (topsoil), kegiatan penggalian bijih nikel, hingga transportasi bijih nikel. Proyek ini dicanangkan untuk mencapai target volume produksi sebesar 25,3 juta Bank Cubic Meter (BCM) selama periode kontrak tiga tahun.
- PP PORDASI Teken Perjanjian Kemitraan Strategis Olahraga Berkuda dengan Prancis
- IMasuk Libur Panjang, HSG Melemah 23 Poin
- 14 Saham Cuan, LQ45 Ditutup Melemah ke 814,76
Di samping itu, MINE juga mendapatkan kepercayaan untuk mengelola jasa hauling. Tugas ini berfokus pada pengangkutan bijih saprolite dan gravel dari wilayah Kabupaten Konawe menuju destinasi Kawasan Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Adapun target produksi untuk segmen jasa hauling ini dipatok pada angka 13,5 juta ton dalam rentang waktu tiga tahun.
Direktur Utama MINE, Ivo Wangarry, dalam pernyataannya mengemukakan bahwa perolehan kedua kontrak baru ini semakin mengukuhkan posisi MINE sebagai perusahaan penyedia jasa penunjang pertambangan yang sarat pengalaman, dengan rekam jejak lebih dari dua dekade. Beliau juga menggarisbawahi bahwa kolaborasi ini merupakan manifestasi konkret dari komitmen Perseroan untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis dalam jangka panjang.
“Kami menyambut dengan penuh rasa syukur terjalinnya kerja sama ini dan menghaturkan terima kasih atas kepercayaan besar yang telah diberikan oleh para mitra kami. Kolaborasi ini merupakan sebuah langkah strategis guna memperkokoh sekaligus memperluas portofolio proyek Perseroan, seraya menegaskan dedikasi kami untuk menghadirkan manfaat yang substansial bagi seluruh pemangku kepentingan," tutur Ivo Wangarry melalui keterangan resminya yang diterima pada Rabu, 28 Mei 2025.
Lebih lanjut, Ivo menyatakan optimismenya bahwa kontrak-kontrak baru ini akan berimbas positif terhadap keberlanjutan usaha, performa finansial, dan efisiensi operasional Perseroan. Kendati demikian, beliau turut memaparkan bahwa implementasi proyek ini membutuhkan alokasi investasi awal yang cukup signifikan, yang berpotensi memberikan pengaruh terhadap profitabilitas Perseroan dalam jangka pendek.
Sebagai informasi kontekstual, MINE belum lama ini resmi menjadi perusahaan terbuka setelah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 10 Maret 2025. Melalui Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) tersebut, Perseroan sukses meraup dana segar sejumlah Rp132,33 miliar.
Dari perspektif kinerja finansial, hingga kuartal pertama tahun 2025, MINE mencatatkan pendapatan usaha senilai Rp572,7 miliar. Angka tersebut merefleksikan pertumbuhan sebesar 12,3% jika dibandingkan dengan periode serupa pada tahun sebelumnya (Kuartal I-2024) yang berada di level Rp509,9 miliar.
Selaras dengan pertumbuhan pendapatan, emiten dengan kode saham MINE ini juga membukukan peningkatan laba komprehensif tahun berjalan pada Kuartal I-2025 menjadi Rp62,4 miliar. Capaian ini menunjukkan kenaikan 8,5% dari Rp57,5 miliar pada periode yang sama di tahun 2024.
Sementara itu, dari aktivitas perdagangan di bursa hari ini, saham MINE terpantau bergerak dalam tren positif dengan penguatan 1,22% mencapai level Rp496 per saham. Lebih jauh, jika diakumulasikan sejak awal tahun (year to date), harga saham perusahaan yang berfokus pada sektor nikel ini telah mengalami lonjakan signifikan sebesar 83,70%.

Amirudin Zuhri
Editor
