
Waspada Bahaya Dunia Digital! Begini Cara Grab Lindungi Kamu Naik Ojol
- Selain fitur-fitur yang langsung bisa dirasakan oleh pengguna, Grab juga membangun sistem keamanan di belakang layar. Mereka menyebutnya Invisible Protection, yaitu sistem yang bekerja tanpa disadari pengguna namun tetap menjaga keamanan layanan.
Transportasi dan Logistik
JAKARTA — Di tengah masifnya perkembangan ekonomi digital Indonesia, platform digital seperti Grab tak hanya hadir sebagai layanan on-demand, tapi juga menjadi tulang punggung dalam membangun kepercayaan dan memastikan keamanan daring bagi jutaan penggunanya.
Hal ini ditegaskan oleh Radhi Juniantino, Direktur Trust and Safety Grab Indonesia, dalam sebuah forum diskusi yang membahas peran platform digital dalam menjaga keamanan digital.
“Buat kami, keamanan itu bukan bonus atau fitur tambahan. Itu adalah mesin utama, lisensi operasional kami. Kami percaya semua pengguna — baik konsumen, mitra pengemudi, merchant, hingga agen kios — berhak mendapatkan rasa aman saat menggunakan platform kami,” ujar Radhi dalam dalam sebuah diskusi diskusi bertajuk Lompatan Digital Indonesia: Memperkuat Tata Kelola Data dan Kepercayaan Online sebagai bagian dari rangkaian acara Digiweek 2025: Shared Responsibilities: Redefining Stakeholder Roles in the Digital Age yang diselenggarakan oleh Center for Indonesia Policy Studies (CIPS) di Jakarta, Rabu, 4 Juni 2025.
- Catat Biar Enggak Lupa, Bahlil Bilang Ada 6,2 juta Tenaga Kerja di Sektor Energi hingga 2030
- Mengupas Konsistensi Dividen Unilever Indonesia (UNVR) Selama 10 Tahun Terakhir
- Emiten Kontraktor Tambang DEWA Optimalkan Transformasi Bisnis, Prospek Saham Menjanjikan
Investasi di Teknologi dan Manusia
Radhi menjelaskan bahwa Grab telah berinvestasi besar-besaran dalam teknologi serta pengembangan sisi humanis dari ekosistem mereka. Langkah ini penting karena menurutnya, keamanan tidak bisa hanya mengandalkan mesin semata, tetapi juga harus melibatkan empati dan pemahaman terhadap pengguna.
“Kami mengembangkan dua jenis fitur: Visible Protection atau perlindungan yang terlihat, dan Invisible Protection alias perlindungan yang bekerja di belakang layar,” katanya.
Fitur Keamanan yang Terlihat Langsung oleh Pengguna
Beberapa fitur Visible Protection yang dikembangkan Grab cukup menarik. Salah satu yang jadi favorit Radhi adalah fitur free call dan number masking, yaitu kombinasi fitur keselamatan dan pemberdayaan untuk mitra pengemudi.
“Ini pakai teknologi VoIP. Jadi pengemudi bisa nelpon tanpa harus keluar pulsa. Kalau sinyal lagi jelek, sistem kami bisa fallback ke panggilan biasa, tapi tetap dengan nomor yang disamarkan,” jelasnya.
Baca Juga: Aksi Demo Ojol Tekan Saham GOTO, Tapi Analis Justru Lihat Peluang Return Tinggi
Fitur lainnya adalah Emergency Button yang menghubungkan pengguna langsung ke nomor darurat seperti polisi atau ambulans, sekaligus mengirimkan notifikasi real-time ke kontak darurat yang sudah ditentukan pengguna.
Ada juga fitur Healthy Chat, yang menggunakan teknologi AI untuk mendeteksi kata-kata berbahaya atau merugikan dalam percakapan. Menariknya, fitur ini juga bisa membaca bahasa daerah seperti Bahasa Sunda atau Bahasa Padang.
“Kalau ada kata-kata kasar atau mengancam, sistem kami bisa langsung mencegah percakapan itu sebelum sampai ke korban. Itu kami lakukan real-time,” ungkap Radhi.
Perlindungan di Balik Layar: AI dan Sistem Deteksi Risiko
Selain fitur-fitur yang langsung bisa dirasakan oleh pengguna, Grab juga membangun sistem keamanan di belakang layar. Mereka menyebutnya Invisible Protection, yaitu sistem yang bekerja tanpa disadari pengguna namun tetap menjaga keamanan layanan.
“Kami punya sistem backend yang memantau ratusan aturan terkait trust, safety, dan risk. Sistem ini bisa mendeteksi situasi berisiko dan langsung merespons secara otomatis,” kata Radhi.
Salah satu contohnya adalah deteksi perilaku mencurigakan dari akun, seperti pola transaksi yang tidak biasa atau indikasi penipuan. Sistem ini akan menandai aktivitas tersebut dan mengambil tindakan sebelum masalah terjadi.
Selain itu, Grab juga sangat serius dalam menerapkan kebijakan penggunaan data dan perlindungan privasi pengguna.
- Daftar 9 Drakor Terbaru Tayang Juni 2025, Ada Squid Game 3
- Mengurai Potensi Saham Telkom (TLKM) Pasca Ada Nahkoda Baru dan Sentimen Buyback
- BLINK Siap-Siap! Ini 15 Hotel Dekat GBK dan Harga Affordable untuk Konser BLACKPINK 2025
Kolaborasi dengan Pemerintah untuk Verifikasi Identitas
Keamanan digital juga tidak bisa dijaga sendirian. Grab menyadari pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak, terutama pemerintah.
“Kami kerja sama dengan pihak berwenang untuk verifikasi KTP. Ini penting untuk mencegah impersonasi, memastikan bahwa setiap akun yang ada adalah orang asli dengan identitas yang valid,” jelas Radhi.
Dengan kerja sama ini, Grab bisa menghindari potensi penyalahgunaan identitas yang kerap jadi akar masalah penipuan online atau tindakan kriminal lainnya.
Memberdayakan Pengguna: Keamanan Bukan Sekadar Perlindungan, Tapi Kendali
Menurut Radhi, visi Grab adalah bukan hanya melindungi, tapi juga memberdayakan. Artinya, pengguna — baik pelanggan maupun mitra pengemudi — harus punya kontrol atas keamanan dan data pribadi mereka.
“Kepercayaan itu harus dibangun setiap hari. Makanya kami kasih tools supaya pengguna bisa paham dan kontrol sendiri keamanan serta data mereka. Kami ingin mereka merasa empowered, bukan cuma dilindungi,” tegas Radhi.