IMG_20240226_164219.jpg
Bursa Saham

Vale Indonesia Teken Kesepakatan Ekspansi Nikel, Target Saham INCO Naik Jadi Segini

  • Vale menilai bahwa tambahan produksi dari Blok Bahodopi akan melengkapi operasi yang selama ini berjalan di Blok Sorowako, sekaligus memperkuat kontribusi perusahaan dalam rantai pasok nikel global.

Bursa Saham

Alvin Bagaskara

JAKARTA - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) memperkuat langkah ekspansi bisnis nikelnya di Tanah Air dengan menggandeng mitra lokal, PT Antareja Mahada Makmur (AMM), anak usaha PT Putra Perkasa Abadi (PPA). Kerja sama ini diwujudkan melalui penandatanganan kontrak jasa pertambangan untuk mendukung aktivitas operasional di Blok Bahodopi, Sulawesi Tengah. 

Kolaborasi ini sekaligus menjadi strategi Vale untuk mengakselerasi pengembangan wilayah produksi baru yang dinilai potensial sebagai penopang pertumbuhan jangka panjang. AMM sendiri akan bertugas menjalankan pekerjaan-pekerjaan utama, mulai dari pengupasan lapisan tanah, penambangan bijih nikel, pengangkutan material, hingga pembangunan infrastruktur pendukung. 

“Cakupan pekerjaan dari perjanjian tersebut meliputi jasa pengupasan lapisan tanah, jasa penambangan dan pengangkutan bijih nikel, serta pembangunan infrastruktur yang terkait dengan jasa penambangan,” ujar Wiwik Wahyuni, Chief of CEO Office dan Corporate Secretary PT Vale Indonesia, pada Senin, 2 Juni 2025. 

Vale menilai bahwa tambahan produksi dari Blok Bahodopi akan melengkapi operasi yang selama ini berjalan di Blok Sorowako, sekaligus memperkuat kontribusi perusahaan dalam rantai pasok nikel global. Sebagai bagian dari BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID, Vale mengusung visi jangka panjang untuk membangun rantai pasok nikel nasional yang lebih kuat, berdaya saing, dan rendah emisi.

Saat ini Vale tengah menggarap tiga proyek besar bernilai total sekitar Rp164 triliun yang tersebar di Bahodopi, Pomalaa, dan Sorowako. Seluruh proyek dijalankan melalui skema joint venture dengan mitra internasional, termasuk Tisco, Xinhai, Huayou Cobalt, dan Ford. 

Ketiga proyek tersebut diproyeksikan mulai beroperasi lebih cepat dari jadwal, dan telah mulai memberikan kontribusi terhadap kinerja keuangan perusahaan. Di kuartal I-2025, Vale mencatat keuntungan derivatif sebesar US$16,7 juta, yang bersumber dari perkembangan proyek di Pomalaa dan Sorowako.

Sebelumnya, Plt. CEO PT Vale Indonesia, Bernardus Irmanto, menyatakan bahwa proyek Bahodopi kini mulai memasuki fase ramp-up, sementara proyek HPAL di Pomalaa terus berjalan sesuai target. “Kedua proyek tersebut akan memperkuat peran Vale dalam rantai pasok nikel yang tangguh dan rendah karbon,” kata Bernardus, Jumat, 16 Mei 2025.

Seiring dengan progres proyek, respons pasar pun menunjukkan optimisme. Saham INCO pada perdagangan hari ini ditutup menguat sebesar 1,00% ke level Rp3.530 per saham, naik 20 poin dari harga pembukaan di Rp3.520. Sepanjang perdagangan, saham ini bergerak di kisaran Rp3.450 hingga Rp3.540.

Sementara itu, volume perdagangan emiten tambang nikel tercatat sebanyak 125.403 saham, dengan nilai transaksi sekitar Rp44 miliar dan frekuensi perdagangan mencapai 4.195 kali. Kenaikan ini terjadi di tengah pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang ditutup turun 1,54% ke level 7.065.

Oleh karena itu, RHB Sekuritas dalam riset terbarunya yang dirilis 26 Mei 2025, mempertahankan rekomendasi beli untuk saham berkodekan INCO dengan menaikkan target harga dari Rp3.800 menjadi Rp4.000. 

RHB menjelaskan bahwa revisi ini dipicu oleh proyeksi pertumbuhan terminal yang lebih tinggi serta penurunan asumsi WACC dari 8,3 persen menjadi 8 persen. “Hal ini didukung oleh kontribusi tambahan dari penjualan bijih dan proyek joint venture di masa depan. Sementara, asumsi margin kami tetap konservatif,” tulis tim riset RHB dalam laporannya.

Melalui kemitraan dengan pelaku industri nasional dan percepatan proyek-proyek hilirisasi, Vale Indonesia menegaskan peran strategisnya dalam mendukung ketahanan industri nikel nasional. Di tengah peningkatan permintaan nikel global untuk baterai kendaraan listrik dan energi terbarukan, Vale berupaya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan, dan kontribusi terhadap penguatan industri dalam negeri.