
Usai Info Batal dari Contact Center, BEI Pastikan IPO PMUI Jalan Terus
- IPO PMUI sempat diinfokan batal oleh contact center dan membuat heboh investor. BEI pastikan listing saham PMUI tetap berlangsung besok, Kamis, 10 Juli 2025.
Tren Pasar
JAKARTA - Drama mewarnai satu hari menjelang pencatatan saham perdana (IPO) PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI). Setelah seharian dilanda simpang siur informasi yang meresahkan investor, Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya turun tangan untuk meluruskan kabar batalnya IPO emiten distributor produk XL Axiata tersebut.
Dalam keterangan resmi yang dirilis pada Rabu malam 9 Juli 2025, BEI secara tegas membantah pembatalan tersebut dan memastikan saham PMUI akan tetap melantai sesuai jadwal pada Kamis, 10 Juli 2025. Klarifikasi ini menjadi penutup dari kebingungan yang terjadi di pasar modal sepanjang hari.
"Dapat kami informasikan, berdasarkan koordinasi dengan penjamin emisi dan PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI), perseroan telah memenuhi ketentuan pencatatan di bursa sehingga dapat tercatat besok," ujar Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad.
- Lowongan Kerja Luar Negeri : Jerman dan Timur Tengah Buka Peluang
- Agung Podomoro Land Gandeng Shimizu Corporation Indonesia Kembangkan Proyek Properti
- PP PORDASI Gandeng Pussenkav Orbitkan Atlet Berkuda Berkualitas
Pernyataan dari pimpinan bursa ini secara efektif menganulir informasi yang beredar sebelumnya dan menjadi pegangan resmi bagi seluruh pelaku pasar. Kautsar pun menegaskan bahwa PMUI akan tercatat bersama tiga emiten lainnya, yakni PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK), PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG), dan PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI).
Kronologi Simpang Siur Informasi
Kebingungan massal ini bermula dari sebuah unggahan di media sosial atau percakapan di platform jual beli saham online. Pada Rabu siang, beredar sebuah tangkapan layar dari email balasan yang diterima dari layanan contact center BEI.
Isi email tersebut sangat jelas dan tegas. "Kami informasikan bahwa terkait dengan keterangan yang disampaikan adalah benar bahwa PT Bursa Efek Indonesia tidak dapat melanjutkan pencatatan saham PMUI yang dimaksud," demikian kutipan isi email yang sontak memicu kepanikan dan spekulasi di kalangan investor yang telah memesan saham PMUI.
Insiden ini menyoroti adanya kontradiksi informasi internal di dalam tubuh bursa, di mana keterangan dari layanan publiknya bertentangan dengan pernyataan resmi dari jajaran sekretaris perusahaan.
Rencana Dana IPO PMUI
PMUI sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi produk telekomunikasi, utamanya untuk produk dari PT XL Axiata Tbk (EXCL). Memulai bisnis dari sebuah toko kecil di Cirebon pada 1998, perusahaan ini kini menjadi salah satu distributor besar.
Dalam aksi korporasinya, PMUI melepas 1,16 miliar saham atau setara 20% dari total modal disetor. Dengan harga penawaran yang dipatok sebesar Rp180 per saham, PMUI akan meraup dana segar mencapai Rp208,8 miliar. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Korea Investment and Sekuritas Indonesia.
Penggunaan dana hasil IPO ini juga sempat menjadi sorotan. Sekitar 26,76% akan digunakan untuk membeli tanah dan bangunan di Jl. Tuparev, Cirebon, dari pihak afiliasi yang tak lain adalah Direktur Utama perseroan, Agus Susanto.
Selanjutnya, sekitar 29,73% dana akan disalurkan dalam bentuk pinjaman ke anak usahanya, PT Graha Prima Mentari Tbk (GRPM). Pinjaman berbunga 9% itu akan digunakan GRPM untuk membeli lahan sumber mata air, melunasi utang ke Bank Mandiri, serta membeli mesin produksi air minum dalam kemasan (AMDK).
Meskipun pendapatan perusahaan tercatat turun 7,60% pada 2024 menjadi Rp3,22 triliun akibat penyesuaian KPI dari prinsipal, PMUI berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 4,06% menjadi Rp49,63 miliar berkat efisiensi biaya.
Dengan adanya klarifikasi resmi dari BEI, drama dan kebingungan ini berakhir. Perhatian investor kini beralih dari isu pembatalan ke bagaimana kinerja saham PMUI saat pertama kali ditransaksikan di pasar sekunder besok.