
UOB Business Circle: Solusi untuk Perkuat Posisi Indonesia di Rantai Pasok ASEAN
- Tak cuma untuk ekspor-impor, integrasi rantai pasok ini juga menyasar distribusi dalam negeri. Indonesia sebagai negara kepulauan punya tantangan geografis yang besar. Menurut Harapman, UOB juga memfasilitasi para pelaku usaha untuk mencari distributor lokal antar kota, agar produk mereka bisa menjangkau lebih banyak wilayah secara merata dan cepat.
Tren Ekbis
JAKARTA - PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) meluncurkan program Business Circle di Indonesia, sebuah inisiatif regional yang dirancang untuk membantu bisnis keluarga generasi penerus agar lebih terhubung secara strategis dalam rantai pasok di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).
Peluncuran ini menjadi momen penting, terutama saat banyak pelaku usaha di Indonesia masih menghadapi tantangan dalam hal integrasi rantai pasok, baik di level lokal maupun lintas negara. Melalui Business Circle, UOB berupaya menjembatani koneksi antar pelaku bisnis agar lebih efisien, kompetitif, dan berkelanjutan.
Seperti yang disampaikan dalam sesi konferensi pers oleh Harapman Kasan, Wholesale Banking Director UOB Indonesia, posisi Indonesia dalam rantai pasok global masih belum optimal. Banyak usaha kecil hingga menengah di dalam negeri belum terhubung secara efektif, baik antar daerah maupun ke jaringan luar negeri.
“Rantai pasok itu jadi topik penting, apalagi sejak COVID-19 yang sempat mengacaukan semuanya. Di UOB, kita bantu lewat konsep financial supply chain management. Kita menghubungkan produsen ke customer, produsen ke supplier, bahkan antar negara,” ujar Harapman dalam acara UOB Business Circle "ASEAN Next: the Future of Business Launch" di Jakarta, Kamis, 24 Juli 2025.
- Ambisi Tak Selaras Realita: Ketika Startup Lokal Bermimpi Terlalu Besar
- Mitos Generasi Boros: Milenial dan Gen-Z Ternyata Rajin Nabung
- White House: Indonesia Berikan Akses Data Pribadi ke Amerika
Misalnya, kata dia, jika sebuah perusahaan Indonesia butuh bahan kimia untuk produksinya, UOB bisa mempertemukan mereka dengan supplier di Singapura, Thailand, atau Malaysia—yang juga merupakan anggota Business Circle.
“Dengan begitu, mereka bisa membandingkan harga, efisiensi logistik, dan ketepatan pengiriman. Ini bikin bisnis jadi lebih kompetitif dan nggak buang waktu atau biaya,” jelasnya.
Solusi Terintegrasi dari Lokal hingga Regional
Tak cuma untuk ekspor-impor, integrasi rantai pasok ini juga menyasar distribusi dalam negeri. Indonesia sebagai negara kepulauan punya tantangan geografis yang besar. Menurut Harapman, UOB juga memfasilitasi para pelaku usaha untuk mencari distributor lokal antar kota, agar produk mereka bisa menjangkau lebih banyak wilayah secara merata dan cepat.
“Kadang pabriknya di Jawa, tapi butuh distributor di Kalimantan atau Sulawesi. Nah, lewat Business Circle, kita bisa bantu mereka ketemu partner yang tepat,” ungkapnya.
Program ini bahkan mengakomodasi lintas industri dan skala bisnis. Baik perusahaan berskala menengah, maupun usaha yang sedang berkembang ke tahap berikutnya.
Business Circle: Koneksi, Digitalisasi, dan Keberlanjutan
Fenny Wiratama, Head of Commercial Banking UOB Indonesia, menegaskan bahwa Business Circle tidak terbatas pada industri tertentu. Selama perusahaan tersebut merupakan bagian dari bisnis keluarga dan tengah dalam proses regenerasi kepemimpinan, maka mereka bisa bergabung.
“Business Circle membuka peluang koneksi lintas kota dan lintas negara. Contohnya, ada peserta dari Indonesia yang bergerak di bidang manufaktur, dan lewat Business Circle kita hubungkan dia dengan peserta dari Malaysia atau Singapura yang menyediakan bahan baku,” ujar Fenny.
Hasilnya? Proses rantai pasok jadi lebih efisien, nggak perlu lagi impor dari tempat jauh, dan hubungan antar pelaku usaha jadi lebih kuat.
Baca Juga: Tren Virtual Office, Bagaimana Nasib Bisnis Sewa Kantor Saat Ini?
Komitmen UOB: Bantu Bisnis Bertahan, Tumbuh, dan Berkelanjutan
Sejak diluncurkan pertama kali di Singapura (2019), lalu Thailand (2023) dan Malaysia (2024), kini Business Circle telah memiliki lebih dari 1.100 anggota di seluruh ASEAN. Di tahun 2024 saja, program ini berhasil menghubungkan 330 perusahaan lintas negara.
Menurut UOB Business Outlook Study 2025, 76% pengambil keputusan bisnis di Indonesia kini berasal dari generasi penerus, dengan visi baru yang berfokus pada digitalisasi, keberlanjutan, dan ekspansi ke luar negeri. Bahkan hampir 90% dari mereka berencana melakukan ekspansi regional dalam waktu dekat.
Inilah yang mendorong UOB hadir lebih aktif dengan menyediakan platform kolaborasi, berbagi insight bisnis, dan menjalin koneksi yang relevan secara strategis.
“Indonesia itu banyak bisnis keluarga. Tapi tantangan besarnya adalah soal keberlanjutan. Dari 100% bisnis, hanya 30% yang lanjut ke generasi kedua. Lalu cuma 15% yang sampai generasi ketiga. Dan generasi keempat tinggal 4% saja,” terang Harapman.
Melihat angka itu, UOB merasa perlu ikut terlibat, tidak hanya sebagai penyedia layanan keuangan, tapi juga sebagai mitra pertumbuhan jangka panjang.
Konektivitas ASEAN Jadi Kunci Rantai Pasok
Roseline Lee, Managing Director and Head of Enterprise Banking Group Commercial Banking UOB, juga menekankan bahwa Business Circle berperan penting sebagai penghubung antara pemimpin bisnis generasi baru dengan pasar ASEAN.
“Kita fokus pada tiga hal penting: konektivitas, digitalisasi, dan kesejahteraan. Karena kami percaya bahwa membangun bisnis bukan hanya soal hasil hari ini, tapi juga tentang menciptakan masa depan yang kuat dan berkelanjutan,” katanya.
Program ini menyediakan beragam kegiatan seperti forum diskusi, kunjungan pasar, sesi knowledge sharing, hingga pelatihan kepemimpinan bisnis. Semuanya dirancang untuk memperkuat strategi dan kolaborasi antar pelaku usaha di ASEAN.
Business Circle Buka Peluang Baru di Tengah Tantangan Lama
Yang menarik, peluncuran Business Circle di Indonesia juga menyasar pelaku usaha dari berbagai kota. Dari Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, hingga Surabaya. Hal ini jadi bukti bahwa potensi kolaborasi rantai pasok antar daerah di Indonesia juga sangat besar.
“Antusiasmenya tinggi, lebih dari 150 peserta hadir dalam dua hari acara. Kita ingin mereka bisa belajar, berbagi pengalaman, dan membentuk jejaring bisnis lintas kota dan lintas negara,” ujar Harapman.
- Ada Tetangga RI, Berikut 10 Negara yang Dulunya Miskin Tapi Sekarang Kaya Raya
- 7 Tips Memulai Karier sebagai Beauty Content Creator
- Deal Prabowo-Trump Malah Bikin Harga iPhone Potensi Terbang
Menjawab Tantangan, Menciptakan Kesempatan
Dalam kondisi ekonomi yang penuh tantangan seperti sekarang, integrasi rantai pasok bukan lagi opsional, tapi sudah jadi kebutuhan strategis. UOB Business Circle menawarkan solusi nyata: membangun koneksi yang relevan, menghadirkan efisiensi, dan membuka jalan pertumbuhan bersama.
“Business Circle bukan cuma komunitas. Ini adalah ekosistem untuk bertumbuh. Untuk menemukan mitra bisnis yang tepat, mengatasi hambatan rantai pasok, dan menciptakan kolaborasi lintas batas,” pungkas Hendra Gunawan, Direktur Utama UOB Indonesia.